19
2.4.1 Perspektif keuangan
Persepektif keuangan tetap menjadi hal yang sangat diperhatikan karena keuangan suatu ikthisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan
oleh keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Ukuran kinerja keuangan menunjukan apakah strategik, sasaran strategik, inisiatif strategik, dan
implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba rugi perusahaan. Kaplan dan Norton 2000 mengidentifikasikan tiga tahapan dari
siklus kehidupan bisnis, yaitu sebagai berikut. 1.
Growth
bertumbuh. Tahapan awal siklus kehidupan perusahaan, dalam hal ini perusahaan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Disini
manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu produkjasa dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,
mengembangkan sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan mendukung jaringan global, serta membina dan mengembangkan
hubungan dengan pelanggan. 2.
Sustain
bertahan. Setelah melalui tahap pertumbuhan perusahaan akan berada dalam tahap bertahan. Situasi ini dimana unit bisnis masih
memiliki daya tarik bagi penanam investasi dan investasi ulang, tetapi diharapkan mampu menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi.
Pada tahap ini, perusahaan mencoba untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya jika memungkinkan.
3.
Harvest
menuai. Pada tahap ini perusahaan benar-benar menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan
lebih jauh kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan
20 fasilitas, tidak untuk melakukan ekspansimembangun suatu kemampuan
baru. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas yang masuk ke perusahaan.
2.4.2 Persepektif pelanggan
Pada perspektif pelanggan, para manajer mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran
kinerja unit bisnis didalam segmen pasar. Ukuran utama tersebut terdiri dari kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitibilitas
pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran Koplan dan Norton, 2000. Kepuasan pelanggan sebagai salah satu alat ukur penilaian kinerja
perspektif pelanggan, sangat bergantung pada persepsi pelanggan. Jika apa yang diharapkan pelanggan sesuai dengan kinerja yang diberikan, maka pelanggan akan
terpuaskan. Menurut Tjiptono 2000 ada lima dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa, yaitu:
a. Bukti langsung
tangibles
, meliputi fasilitas fisik, pelengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
b. Keandalan
reliability
, adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
c. Daya tanggap
responsiveness
, adalah keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap. d.
Jaminan
assurance
, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko
atau keragu-raguan. e.
Empati
empathy
, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami pelanggan.
21
2.4.3 Persepektif proses bisnis internal