Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif Proses

67 Tabel 5.9 Persentase Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan terhadap Aspek Empati KPN Karya Bina Sejahtera UNUD Tahun 2008 s.d 2012 No Empati Empathy Kepuasan Responden Skor rata- rata SP P CP TP STP Jumlah Kate gori 1 Karyawan KPN memahami kebutuhan transaksi pelanggan 11,58 27,37 44,21 12,63 4,21 100,00 65,89 CP 2 Karyawan KPN mampu berkomunikasi dengan baik 20,00 16,84 47,37 15,79 100,00 68,21 P 3 Tata krama karyawan KPN dalam memberikan pelayanan 10,53 26,32 54,74 8,42 100,00 67,79 CP 4 Sikap adil yang ditunjukan para petugas KPN dalam melayani pelanggan 12,63 28,42 43,16 12,63 3,16 100,00 66,95 CP 5 Waktu beroperasi yang sesuai dengan jam operasional 11,58 30,53 51,58 6,32 0,00 100,00 69,74 P rata-rata 13,26 25,89 48,21 11,16 1,47 100,00 67,66 CP Pernyataan empati dari lima pernyataan berada pada interval skor 52 sd 68 dengan rata-rata skor 67,66 atau sama dengan cukup puas. Ini berarti bahwa sebagian besar responden pelanggan anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD cukup puas pada karyawan KPN yang telah memberikan pelayanan yang cukup memuaskan kepada pelanggan anggota KPN, baik manajer, pengurus, maupun karyawan pada semua unit bisnis yang ada di KPN Karya Bina Sejahtera UNUD.

5.3 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif Proses

Bisnis Internal Analisis kinerja proses bisnis internal KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dilakukan terhadap waktu proses yaitu waktu transaksi simpanan dan permohonan kredit. Hal ini dilakukan untuk menilai efisien waktu penyelesaian transaksi 68 simpanan dan permohonan pinjaman kredit. Kinerja proses bisnis internal diukur menggunakan manufacturing cycle efficiency MCE. 1 Transaksi simpanan Berdasarkan observasi dan wawancara kepada manajer KPN, proses transaksi simpanan KPN Karya Bina Sejahtera UNUD adalah sebagai berikut. a. Nasabah yang sudah menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD terlebih dahulu mengisi formulir permohonan yang telah disiapkan, yang berisi data pribadi, jumlah uang yang ingin disimpan dan jangka waktunya. b. Pengurus memproses data nasabah sesuai data yang telah dilengkapi dari formulir tabungan nasabah dengan perjanjian dan surat simpanan. c. Setelah uang diserahkan ke bagian kasir, dan semua dokumen telah ditandatangani maka nasabah diberikan bukti asli bahwa nasabah telah melakukan simpanan pada KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dan proses pengajuan simpanan telah selesai. d. Selanjutnya setiap bulan nasabah diperkenankan mengambil bunga uang simpanan berjangka KPN dengan menunjukan kartu pengambilan bunga. Proses transaksi simpanan nasabah dapat dilihat pada Tabel 5.10 di bawah ini. Tabel 5.10 Perbandingan Waktu Standar dan Waktu Realisasi Proses Simpanan No. Waktu Proses Waktu Standar menit Waktu Realisasi menit 1 Waktu mengisi formulir 5 3 2 Waktu memproses data 10 8 3 Waktu menghitung uang 5 5 4 Waktu mengisi dokumen perjanjian 5 2 Jumlah waktu proses 25 18 69 Berdasarkan pada Tabel 5.10, maka manufacturing cycle efficiency MCE dapat dihitung sebagai berikut. MCE = 25 = 1,39 18 Waktu proses pengolahan simpanan menunjukan bahwa MCE lebih besar dari satu, artinya waktu proses pengolahan simpanan atau standar pemerosesan secara aktual lebih besar dari pada waktu realisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa transaksi permohonan simpanan telah berjalan efisien. 2 Permohonan kredit Waktu standar penyelesaian permohonan kredit selama satu hari, dengan aktivitas sebagai berikut. a. Calon debitur yang sudah menjadi anggota KPN Karya Bina Sejahtera UNUD mengisi formulir permohonan kredit yang berisi data pribadi, besarnya kredit yang diinginkan, dll. Formulir yang telah diisi kemudian diserahkan ke bagian kredit dengan melampirkan fotocopy identitas diri dan kartu keluarga serta surat lain yang diperlukan kredit. b. Setelah menerima semua formulir dan persyaratan kreditur untuk melakukan kredit, bagian kredit kemudian melakukan analisis ke gaji nasabah permohonan kredit yang diajukan berdasarkan formulir yang diisi calon debitur. c. Setelah keluar catatan gaji kreditur bahwa kreditur memenuhi syarat bahwa gaji yang diterima mencukupi untuk dipotong, bagian kredit menanyakan keperluan kredit dan menjelaskan kesanggupan calon debitur dalam membayar pokok dan bunga yang dibebankan, jangka waktu pelunasan, dll. 70 d. Bagian kreditur mengajukan persetujuan kepimpinan kepala kredit, manajer, ketua pengurus jika besar kredit kurang dari 25 juta maka persetujuan permohonan kredit hanya dari manajer, namun jika permohonan kredit lebih dari 25 juta maka persetujuan permohonan kredit harus dari ketua pengurus. Pengajuan persetujuan kepimpinan ini untuk menentukan keputusan mengenai diterimanya atau ditolaknya permohonan kredit yang telah diajukan. e. Setelah permohonan kredit disetujui, selanjutnya pegawai menyiapkan surat perjanjian kredit, surat kuasa pemotongan gaji, dan bukti angsuran yang akan ditandatangani oleh calon debitur dan pegawai yang bersangkutan. f. Setelah semua dokumen siap ditandatangani dan permohonan kredit selesai, selanjutnya calon debitur diperkenankan mengambil uang yang telah disiapkan. Proses transaksi permohonan kredit dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut. Tabel 5.11 Perbandingan waktu standar dan waktu realisasi proses permohonan kredit No. Waktu Proses Waktu Standar menit Waktu Realisasi menit 1 Mengisi formulir 10 9 2 Menganalisis gaji debitur 8 10 3 Wawancara calon debitur 10 8 4 Pengajuan persetujuan kepimpinan manajer, ketua pengurus 5 7 5 Waktu penandatanganan dokumen perjanjian 6 3 6 Waktu pencairan kredit 10 7 Jumlah waktu proses 49 44 71 Berdasarkan pada Tabel 5.11, maka manufacturing cycle efficiency MCE dapat dihitung sebagai berikut. MCE = 49 = 1,11 44 Waktu proses pengolahan simpanan menunjukkan bahwa MCE lebih besar dari satu, artinya waktu proses pengolahan simpanan atau standar pemerosesan secara aktual lebih besar dari pada waktu realisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa transaksi permohonan simpanan telah berjalan efisien.

5.4 Kinerja KPN Karya Bina Sejahtera UNUD dari Perspektif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi Tentang Gaya Kepemimpinan Situasional ) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

3 78 112

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

6 57 111

Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Karya Sejahtera

0 7 26

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) JUJUR BOYOLALI.

0 0 7

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 1 9

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 3 111

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) SMA NEGERI 7 PADANG.

0 0 6

PROSEDUR PEMERIKSAAN PIUTANG PADA KOPERASI PEGAWAI NEGRI (KPN) MUSEUM NEGERI PROPINSI SUMATRA BARAT ADITYAWARMAN.

0 0 6

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kompensasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan pada Koperasi Pegawai Negeri Bina Sejahtera Kabupaten Badung.

0 2 43

Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah.

0 1 145