Penetapan Populasi Penetapan Sampel Teknik Pengambilan Sampel

commit to user 33

B. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu langkah atau prosedur yang diambil dalam rangka mencapai tujuan. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai tingkat kepuasan pelanggan ditinjau dari kualitas pelayanan jasa Pos Express di PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta tahun 2011, maka peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalahnya, maka penyelesaian penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Selain itu karena dalam penelitian ini terpusat pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang maka dari data yang diperoleh, disusun, dianalisis, dan disajikan hasilnya sehingga merupakan gambaran hasil penelitian yang sistematis, nyata, dan cermat.

C. Populasi dan Sampel

1. Penetapan Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto 2002: 108 menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Sedangkan menurut J. Supranto 2006 : 203 menjelaskan “Populasi adalah seluruh elemen yang akan diteliti. Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa populasi adalah subyek yang diteliti atau dipelajari. Dalam penelitian ini adalah pelanggan tetap jasa Pos Express di PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta tahun 2011 yaitu sebanyak 74 Pelanggan.

2. Penetapan Sampel

Menurut J. Supranto 2006 : 204, “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiono 2001: 73 mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang diambil harus representatif, yakni mewakili populasi dalam arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi tercermin pada commit to user 34 sampel. Oleh karena itu dalam menentukan sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Berkaitan dengan pengambilan sampel yang representatif, Winarno Surachman 1994:93 berpendapat ”Jika populasinya di bawah 100, maka besarnya sampel yang diambil adalah 50 atau seluruhnya, tetapi apabila di bawah 1000, maka sampelnya sebesar 15- nya”. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini sebesar 50 dari jumlah populasi 74 pelanggan, sehingga peneliti menetapkan besarnya sampel adalah 37 pelanggan tetap jasa Pos Express di PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta, yang didapat dari : 50x74 =37.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel peneliti perlu menggunakan suatu teknik, guna mendapat sampel yang benar-benar terwakili. Teknik tersebut dinamakan teknik sampling. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dapat memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 120-129, cara-cara pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan sebagai berikut: a. Random sample atau sampel acak. b. Stratified sample atau sampel berstrata. c. Area Probability sample atau sampel berdasarkan wilayah. d. Proportional sample atau sampel imbangan, atau sampel proporsi. e. Purposive sample atau sampel bertujuan. f. Quota sample atau sampel kuota. g. Cluster sample atau sampel kelompok. h. Double sample atau sampel kembar. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan jenis-jenis sampling di atas: a. Random sample atau sampel acak. Sampel random atau acak adalah jenis sampel yang cara pengambilan sampelnya dengan jalan mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. commit to user 35 Suharsimi Arikunto 2002: 120 berpendapat bahwa “Teknik pengambilan sampel ranmdom ini, cara pengambilan sampelnya dapat dilakukan dengan cara undian, ordinal, dan table bilangan random”. 1 Undian Cara ini dengan menggunakan kertas kecil-kecil untuk ditulisi nomor subyek, satu nomor untuk tiap kertas. Kertas ini kemudian digulung, dengan tanpa prasangka diambil sejumlah sampel yang telah ditentukan. Nomor- nomor yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan nomor subyek sampel penelitian. 2 Ordinal Cara ini dapat dilakukan dengan memberi nomor pada semua subyek dalam populasi, kemudian dibuat 5 gulungan kertas dengan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Baru kemudian diambil salah satu, misalnya setelah dibuka tertera angka 3 dan karena besarnya sampel misalnya seperlima dari populasi maka diambil nomor dengan melompat setiap 5 subyek mulai dari nomor 3, lalu 8, 13, 18, 23 dan seterusnya. Kalau sudah sampai pada nomor terbawah padahal belum diperoleh sejumlah sampel yang telah ditentukan maka kembali ke atas lagi. Nomor-nomor yang terambil itulah nomor subyek sampel penelitian. 3 Tabel Bilangan Random Cara ini dapat dilakukan dengan jalan menyusun angka-angka secara acak seperti dalam buku statistik. Angka-angka tersebut dapat dicari letaknya menurut baris dan kolom dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Menjatuhkan ujung pensil, menemukan nomor baris b Menjatuhkan ujung pensil kedua, menemukan nomor kolom. Pertemuan antara baris dan kolom inilah nomor subyek pertama c Bergerak dari nomor tersebut dua langkah ke kanan, menemukan nomor subyek kedua d Bergerak lima langkah ke bawah menemukan nomor subyek ketiga, bergerak ke kiri dua langkah menemukan subyek keempat dan seterusnya. commit to user 36 b. Stratified sample atau sampel berstrata Sampel berstrata adalah pengambilan sampel dari populasi secara bertingkat atau berjenjang. Sampel ini digunakan apabila ada perbedaan ciri atau karakteristik anatara strata-strata yang ada, sedang perbedaan tersebut mempengaruhi variabel. c. Area Probability sample atau sampel berdasarkan wilayah Sampel wilayah adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Teknik ini sama dengan teknik sampel berstrata. d. Proportional sample atau sampel imbangan, atau sampel proporsi Sampel proporsi adalah pengambilan subyek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah. e. Purposive sample atau sampel bertujuan Purposive sample adalah teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan strata, random, atau wilayah tetapi pada tujuan tertentu. f. Quota sample atau sampel kuota Quota sample adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mendasarkan jumlah yang sudah ditentukan. g. Cluster sample atau sampel kelompok Cluster sample adalah pengambilan sampel berdasarkan kelompok- kelompok tertentu. h. Double sample atau sampel kembar Double sample adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama, atau untul mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. commit to user 37 Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara undian. Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: a. Menulis nomor-nomor subyek 1-74 dalam kertas-kertas kecil b. Menggulung kertas-kertas tersebut c. Mengambil kertas tersebut secara acak sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan d. Nomor-nomor yang tertera dalam gulungan kertas yang terambil merupakan nomor subyek penelitian yang akan dijadikan sampel. Alasan peneliti menggunakan teknik random sampling ini yaitu dapat memungkinkan setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data