Hermeneutika: Analisis Comic Strip Panji Koming edisi 7 April 2013 Tabel 1

6 Full shot. Koming dan Pailul lalu bergerak ke arah kanan, tangan Pailul saling digenggamkan di belakang badan sambil melihat Koming, kaki kanannya diangkat dan satunya lagi memijak tanah.Kedua tangan Koming diangkat sejajar, tumit kanan dan jari-jari kaki kirinya menyentuh tanah, lainnya terangkat. Badan talang air digambarkan sejajar dengan lutut mereka. 7 Full shot. Denmas Ariakendor melintasi mereka, berjalan tegak sambil membawa ember, wajahnya datar. Koming dan Pailul memperhatikannya hingga kepala mereka berbalik ke arah berlawanan. Tangan kiri Koming terangkat hingga melewati talang air. 8 Medium shot. Adipati tertunduk. Adipati tersebut digambarkan setengah badan dengan bolero dan hiasan leher yang menyerupai abdi- abdi sebelumnya. Hanya saja, di kepalanya terpasang mahkota dengan ukuran lebih besar dan berukir lebih rumit. Wajahnya mirip seperti SBY. Adipati berada di dalam lubang, tumpukan tanah yang baru digali tertumpuk di sebelah kiri badannya. Latar belakangnya merupakan tanah tandus, kering dan pecah, ditandai oleh garis-garis. Kepala Koming dan Pailul digambarkan di paling bawah bingkai dengan wajah datar memperhatikan Adipati. Signifikasi Tahap Kedua Kode Pembacaan

1. Hermeneutika:

Koming dan Pailul tengah berjalan untuk mengambil air di talang sebab sedang musim kemarau. “Menjelang musim kemarau, kita tandon air bersih, yuk. Kita lihat hasil air di talang kita,” ucap Koming pada Pailul. Ember kayu yang dibawa Koming dan Pailul digunakan untuk mengambil air. Di tengah perjalanan, Bayangkara Praja salah satu hulubalang keraton menarik bususr panahnya sebab mereka telah memasuki tanah milik Bayangkara tersebut, “Hai monyet Pergi kau dari tanahku” Pailul terkejut, ditandai dengan badan yang tiba-tiba menunduk dipertegas dengan garis gerak di atas punggung oleh panah yang tiba-tiba menusuk pantatnya, “Hwarakadah Bayangkara Praja kok memanah aku.” Panah yang tertancap di pantat Pailul dicabut oleh Koming sambil mengeluh “Yang kuat bisa berbuat apa saja,” Pailul menjawabnya dengan, “Hukum rimba sudah diberlakukan di negeri ini. Masak aku dipanggil monyet.” Tidak lama kemudian, Bayangkara meminta maaf kepada mereka, “Pailul, Koming, ingsun mengaku salah.” Kepalanya tunduk, dan badannya membungkuk. Garis-garis bayangan memenuhi hampir seluruh wajahnya, juga sebagian tangannya. Panahnya pun sisa satu. Koming dan Pailul yang sudah sampai di talang air, menempatkan ember di bawah mulut talang, tetesan air turun namun tidak jatuh ke dalam ember. Koming dan Pailul memerhatikan dengan seksama sambil berjongkok, “Kok cuma ‘netes’ ya?” tanya Koming. Koming dan Pailul berjalan ke arah yang berlawanan dari mulut talang sambil berdiskusi. Telapak kaki yang tidak memijak tanah menjadi tanda bahwa keduanya sedang melangkah, wajah yang saling berhadapan serta bentuk tangan menandakan mereka sedang berbicara serius. “Pasti ada yang membocorkan,” tutur Pailul yang dijawab Koming, “Kita cari siapa yang membocorkan talang ini.” Lalu, Denmas Ariakendor lewat dan mengatakan kalau dialah penyebabnya, “Ingsun yang membocorkan.” Ariakendor berjalan sambil membusungkan dada, wajahnya datar namun dagunya diangkat. Ia membawa sebuah ember yang sama seperti milik Koming dan Pailul. Mendengar pengakuan Denmas, Koming terkejut, sedang Pailul tertawa kecil, “Hehe, ngaku dia.” Bingkai terakhir, Adipati masuk ke dalam lubang galian, sambil tunduk, ia menyesali perbuatannya, “Mereka yang mengaku itu kesatria.” Sedang Pailul mengucapkan “Sang Adipati berendam di kubangan masalahnya sendiri.”

2. Proairetik :

Dokumen yang terkait

PEMILU 2009 DALAM KARTUN PANJI KOMING “Studi Analisis Semiotika dalam kartun Panji Koming pada Surat Kabar Harian Kompas Terkait Pelaksanaan Pemilu tahun 2009

0 17 94

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema Renovasi Gedung Badan Anggaran DPR di Surat Kabar Harian Kompas Periode 29 Januari 2012.

0 4 10

Analisis Semiotika Komik Strip Panji Koming dengan Tema ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 14

PENDAHULUAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 36

KESIMPULAN ANALISIS SEMIOTIKA KOMIK STRIP PANJI KOMING DENGAN TEMA RENOVASI GEDUNG BADAN ANGGARAN DPR DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PERIODE 29 JANUARI 2012.

0 4 10

AN IMPLICATURE ANALYSIS ON “OH, BROTHER!” COMIC STRIP SERIALS An Implicature Analysis On “Oh, Brother!” Comic Strip Serials.

0 2 11

AN IMPLICATURE ANALYSIS ON “OH, BROTHER!” COMIC STRIP SERIALS An Implicature Analysis On “Oh, Brother!” Comic Strip Serials.

0 1 13

ANALISIS SEMIOTIK DALAM KOMIK STRIP KONPOPILAN TERBITAN HARIAN KOMPAS TAHUN 2016

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

0 0 7

Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip (analisis semiotika konsep kepemimpinan dalam Budaya Jawa di Comic Strip Panji Koming di Harian Kompas periode April-Mei 2013)

0 0 10