1 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengolah laporan-laporan serta catatan-catatan data tertulis, buku, serta penelusuran internet yang menunjang penelitian ini.
3.8 Uji Instrument
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau
kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian Juliandi, 2013:79. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Bila r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila r
hiung
r
tabel
, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk
menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang
valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.
2. Uji Reliabilitas Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen
penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya Juliandi, 2013:83. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil terhadap pertanyaan yang diajukan. Reliabilitas menunjukkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
kestabilan, konsistensi,
dan atau
kehandalan variabel
untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya.
Suatu indikator dikatakan reliabel apabila indikator tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang
berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila r
hitung
r
tabel
, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila r
hitung
r
tabel
, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur
dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 16.0 for Windows.
3.9 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu. Uji analisis itu meliputi, Juliandi 2013:174 :
1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali 2005:110 Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Jika titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. 2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Cara yang digunakan
untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi Factor VIF, yang tidak melebihi 5.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, diantaranya yaitu : Menurut Ghozali 2011:139 adalah dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat dependen, dengan dasar analisis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur
bergelombang, melebar,
kemudian menyempit
maka mengindikasikan
terdapat gejala
heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.10 Teknik Analisis Data