Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.13 : Uji Heterokedastisitas Pada diagram pencar diatas menunjukkan pada model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas. Gambar diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang teratur, serta tersebar disegala arah, baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. dengan demikian maka “tidak terjadi heterokedastisitas”. Hasil uji dapat di lihat pada lampiran 4.

4.5 Uji Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear berganda antara variabel terikat dengan variabel bebas. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu bentuk produk X 1 , rasa produk X 2 , dan penyajian produk X 3 terhadap terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger”. Universitas Sumatera Utara 1. Persamaan Regresi Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan menggunakan rumus regresi linear berganda, dapat dilihat hasil dari persamaan regresi dalam tabel yang disajikan berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Variabel Penjelas Koefisien Nilai t Signifikansi Constant Bentuk Produk Rasa Produk Penyajian Produk 8.359 0.256 0.298 0.606 2.331 1.655 2.382 4.513 0.022 0.101 0.019 0.000 F : 24.368 Adjusted R 2 : 0.415 0.000 Sumber : hasil pengolahan data primer, 2014 data diolah Dari rumus yang telah digunakan, maka diperoleh persamaan garis regresinya sebagai berikut : Y = 8.359 + 0.256X 1 + 0.298X 2 + 0.606X 3 Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah: a : 8.359 artinya jika bentuk produk X 1 , rasa produk X 2 , dan penyajian produk X 3 sama dengan nol, maka word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger” adalah meningkat. B 1 : 0.256 artinya pengaruh variabel bentuk produk X 1 terhadap terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger” positif, artinya apabila bentuk produk ditingkatkan, maka dapat meningkatkan word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger”, dengan asumsi variabel rasa produk X 2 dan penyajian produk X 3 dianggap tetap. Universitas Sumatera Utara B 2 : 0.298 artinya pengaruh variabel rasa produk X 2 terhadap terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger” positif, artinya apabila rasa produk ditingkatkan, maka dapat meningkatkan word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger”, dengan asumsi variabel bentuk produk X 1 dan penyajian produk X 3 dianggap tetap. B3 : 0.606 artinya pengaruh variabel penyajian produk X 3 terhadap terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger” positif, artinya apabila penyajian produk ditingkatkan, maka dapat meningkatkan word of mouth Y pada usaha “Rumah Burger”, dengan asumsi variabel bentuk produk X 1 dan rasa produk X 2 dianggap tetap. Dari analisis tersebut, persamaan tersebut bermakna jika bentuk X 1 ditingkatkan 100 maka word of mouth akan mengalami peningkatan sebesar 0.256, jika rasa X 2 ditingkatkan 100 maka word of mouth akan mengalami peningkatan sebesar 0.298 dan jika penyajian X 3 ditingkatkan 100 maka word of mouth akan mengalami peningkatan sebesar 0.606. Koefisien regresi X 3 lebih besar daripada X 1 dan X 2 , sehingga dapat dinyatakan bahwa penyajian X 3 memiliki pengaruh paling dominan terhadap terciptanya word of mouth pada usaha “Rumah Burger”. Hasil pengolahan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Lampiran 5. Universitas Sumatera Utara 2. Koefisien Determinasi R-Square Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .657 a .432 .415 2.97309 a. Predictors: Constant, X3_Penyajian, X2_Rasa, X1_Bentuk b. Dependent Variable: Y_WordofMouth Sumber : hasil pengolahan data primer, 2014 data diolah Data diatas menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.657 menunjukkan bahwa bentuk produk X 1 , rasa produk X 2 , dan penyajian produk X 3 berada dikategori yang erat sehingga dapat dikatakan bahwa ketiganya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap terciptanya word of mouth. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.432 ini menunjukkan bahwa 43.2 hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan oleh kontribusi dari ketiga variabel bebas tersebut dalam mempengaruhi terciptanya word of mouth. Kategori nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di berikut ini : Tabel 4.7 Tabel Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang, Dalimunthe, dkk 2007:113 Universitas Sumatera Utara Sementara sisanya sebanyak 56.8 merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk didalam model pada penelitian ini. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2.97309. Semakin kecil nilai Standard Error of Estimate berarti model semakin baik. Hasil pengolahan dapat dilihat pada lampiran 5.

4.6 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

Analisis Keunikan Produk Yang Mempengaruhi Terciptanya Word of Mouth Pada Produk Es krim Magnum Classic (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 45 84

Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

1 57 88

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Diferensiasi Produk, Word Of Mouth, dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Smartphone Merek Xiaomi Di Wilayah Tangerang Selatan

4 43 170

Analisis Pengaruh Inovasi Produk, Persepsi Harga, Lokasi dan Word Of Mouth Terhadap Proses Keputusan Pembelian Venus Bakery (Studi Kasus Pada Konsumen Venus Bakery Jalan Pajajaran Bogor Timur)

0 17 203

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH BURGER MEDAN.

0 5 23

PENGARUH CITRA MEREK DAN NILAI EMOSIONAL TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN RUMAH BURGER MEDAN.

0 2 29

Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

0 0 18

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk - Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

0 1 30

Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

1 0 14