Sumber Daya Kebijakan Pengosongan Kolom Agama pada KTP Parmalim

95 usaha tuntutan mereka kepada pemerintah. Meski belum dapat dikaui, minimal pengosongan kolom agama di KTP tersebut telah menjadi tanda bahwa mereka bukan bagian dari enam agama yang diakui. Adapun sosialisasi yang mereka lakukan hanya untuk mencapai persamaan pemahaman saja, antara pegawai dinas dengan masyarakat Parmalim, agar tidak berat sebelah.

5.2.3 Sumber Daya

Untuk melaksanakan tugasnya, organisasi tidak cukup dengan system yang modern, tetapi harus ada yang mengoperasikannya, yaitu sumber daya. Sumber daya dalam organisasi adalah factor yang sangat penting dalam implementasi kebijakan agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, yakni kompetensinya, sumber daya financial, dan sarana dan prasarana penunjang kegiatan. Tanpa adanya sumber daya, suatu kebijakan hanya pajangan dokumen saja. Untuk melaksanakan tugasnya, pelaksana kebijakan harus memiliki kompetensi yang baik dan sesuai dengan bidangnya. Maksudnya adalah penempatan pegawai pada posisi tertentu harus disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Dalam penerbitan KTP, dimana rincian tugas kebanyakan berhubungan dengan computer, maka seharusnya pegawainya adalah orang yang mengerti mengoperasikan computer. Maka, orang tersebut minimal memiliki pengalaman di bidang operasi computer atau berlatar belakang pendidikan computer. Menurut Bapak Arpian, pegawai bidang penerbitan KTP memang mereka yang dianggap mampu mengoperasikan computer, yaitu mereka yang Universitas Sumatera utara 96 berlatar belakang minimal diploma tiga computer. Menurut beliau, antara pendidikan dengan bidang pekerjaan memang harus sejalan, karena dalam penerbitan KTP memang sepenuhnya bekerja dengan system di dalam computer, sehingga pegawai wajib memahami operasi computer. Karena memang tidak ada pelatihan secara khusus bagi pegawai, kecuali jika ada perubahan teknis. Selain kompetensi pegawai, kecukupan pegawai juga penting diperhatikan. Harus di sesuaikan jumlah pegawai dengan pekerjaan yang ada agar kebijakan dapat terlaksana dengan baik. Bagaimana mungkin kebijakan dapat terlaksana dengan baik jika jumlah pelaksana tidak mencukupi atau bahkan berlebihan. Menurut Bapak Arpian, kuantitas pegawai yang ada saat ini telah memadai, yaitu mencapai 120-an pegawai, dan pegawai yang secara khusus menangani penerbitan KTP dianggap sudah sangat memadai. Hal itu dilihat dari segi kuantitas. Jika dilihat dari segi kualitas dengan indikator pendidikan, maka semua pegawai dianggap sudah memiliki kemampuan tenknis, karena rata-rata pegawai merupakan lulusan diploma dan sarjana, bahkan ada yang magister. Namun, menurut beliau, sejujurnya jika teknologi yang ada dimanfaatkan dengan maksimal maka, jumlah pegawai bisa diberhentikan sebanyak 50 dari yang ada saat ini. Kondisi saat ini memang menunjukkan bahwa kita belum siap untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal. Ibu Julina Silalahi, selaku admin pelayanan data kependudukan di Kantor Camat Medan Denai juga menyatakan hal yang sama, bahwa jumlah pegawai dinas yang ada di kantor camat Medan Denai, telah memadai, baik dari sisi kuantias maupun kualitas. Universitas Sumatera utara 97 Selain berbicara tentang jumlah dan kemampuan, pelaksana kebijakan juga haruslah menyesuaikan diri dengan perubahan system dan kebijakan yang ada, sehingga perlu peningkatan kompetensi, melalui berbagai pelatihan. Menurut Bapak Arpian, pelatihan hanya diberikan bagi mereka pegawai baru dan jika ada perubahan system yang diikui perubahan teknis. Namun, dalam hal penyesuaian dengan tekonologi yang semakin berkembang, tidak pernah dilakukan pelatihan sehingga itu menjadi kelemahan pegawai dinas hingga saat ini. Tabel 5.4 Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Menurut Golongan No PangkatGolongan Jumlah Orang 1 Jumlah Pegawai 129 Orang 2 Pangkat.Golongan: 2.1 Gol I - 2.2 Gol II 57 2.3 Gol III 67 2.4 Gol IV 5 3 Jumlah Pejabat Struktural 21 4 Jumlah Pejabat Fungsional 2 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Tahun 2014 Menurut tingkat pendidikan, pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dominan adalah Sarjana S1 sejumlah 66 orang 51,16, Diploma III D-III sejumlah 9 orang 6,98 dan SLTA sejumlah 50 orang 38,76. Sementara Pasca Sarjana S2 sejumlah 4 orang 3,10, sedangkan SLTP dan SD tidak ada. Universitas Sumatera utara 98 Tabel 5.5 Komposisi Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Menurut Tingkat Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah Orang 1 SD - 2 SLTP - 3 SLTA 50 4 D III 9 5 S1 66 6 S2 4 Jumlah 129 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Tahun 2014 Penyelenggaraan urusan kependudukan, sangat membutuhkan pengetahuan teknis kependudukan dan catatan sipil. Namun, berdasarkan data yang ada dari 129 pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan hanya 10 orang atau 7,75 yang pernah mengikuti kursus teknis fungsional Kependudukan dan belum tersedianya Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS. Hal ini menunjukkan masih relative rendahnya kompetensi pegawai untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kota di bidang kependudukan pada masa datang. Selain sumber daya manusia, sumber daya financial juga merupakan hal pokok yang harus dimiliki organisasi untuk menjalankan berbagai kebijakan yang ada. Dalam hal ini, anggaran dana yang dibutuhkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dalam menjalankan kebijakan administrasi kependudukan pada tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp 22.814.100.000,- yang bersumber dari APBD Kota Medan. Rincian anggaran tersebut sebagaimana Terlampir dalam skripsi ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Universitas Sumatera utara 99 Menurut Bapak Arpian, anggaran yang ada telah memadai, namun masih dirasa kurang, terutama untuk anggaran pendidikan dan pelatihan serta sosialisasi tatap muka secara langsung dengan warga. Karena saat ini anggaran sosialisasi hanya cukup digunakan pada sosialisasi melalui radio. Selain sumber daya financial, sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kebijakan juga sangat penting. Seperti peralatan kantor, dan lain-lain yang memang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kebijakan. Bapak Arpian menyatakan bahwa sarana yang prasarana yang ada di kantor dinas dan kecamatan sudah memadai. Adanya ruangan ber-AC, computer bagi setiap pegawai, adanya ruang tunggu, dan lain-lain. Sehingga menurutnya semua fasilitas yang ada telah cukup membantu pelakasanaan pelayanan data kependudukan. Hal senada juga disampiakan oleh Ibu Betty Hutapea, salah satu operator penerbitan KTP di Kantor Camat Medan Denai, bahwa perlengkapan dan peralatan yang ada telah disediakan dinas, dan itu suda cukup bagi mereka dalam melaksanakan pekerjaannya. Universitas Sumatera utara 100 Tabel 5.6 Daftar Inverntaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan No Nama Barang Jumlah Unit Kendaraan Ket. Baik Rusak 1 Kursi tunggu 15 Baik - - 2 Stabilizer 23 Baik - - 3 UPS 62 Baik - - 4 Server 1 Baik - - 5 Mesin Pompa Air Ukuran Besar 1 Baik - - 6 Kipas angin stainleesstel Ukuran Besar 6 Baik - - 7 TV LCD 32 inch + Breaked 4 Baik - - 8 Wireless Microphone 1 Baik - - 9 Dispenser 2 Kran Panas dan Dingin 5 Baik - - 10 Jam dinding ukuran besar 10 Baik - - 11 Pengadaan Mesin Fotokopi 2 Baik - - 12 Mesin Generator Genset 21 Baik - - 13 Meja Kerja Operator 16 Baik - - 14 Kursi Kerja Eselon 6 Baik - - 15 Kursi Kerja Staf 17 Baik - - 16 Lemari buku 1 Baik - - 17 Komputer 22 Baik - - 18 Tablet 10 Baik - - 19 Mesin Nomor Antrian 1 Baik - - Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Tahun 2014 Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa sarana prasarana Dinas Kependududkan dan Catatan Sipil Kota Medan bila dibandingkan dengan beban kerja yang diemban sudah cukup memadai walaupun gedung kantor masih menempati gedung kantor Perpustakaan, tetapi kendaraan roda empat untuk Operasional Kepala Dinas sudah ada demikian juga dengan kendaraan roda dua cukup memadai untuk kegiatan operasional pegawai khususnya pegawai pencatatan sipil sebanyak 7 tujuh unit. Universitas Sumatera utara 101

5.2.4 Disposisi

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Wali Kota No 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan

3 70 113

Proses Pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi BadanPenanaman Modal Kota Medan (Studi Pada Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan)

0 124 257

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Politik Anggaran Dalam Penyusunan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Pajak Daerah (Studi Kasus: Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan)

1 64 108

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

13 140 63

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori - Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Studi Tentang Pengosongan Kolom Agama Pada Kartu Tanda Penduduk Aliran Kepercayaan “Parmalim” Di Kota Medan)

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Studi Tentang Pengosongan Kolom Agama Pada Kartu Tanda Penduduk Aliran Kepercayaan “Parmalim” Di Kota Med

0 0 8

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Studi Tentang Pengosongan Kolom Agama Pada Kartu Tanda Penduduk Aliran Kepercayaan “Parmalim” Di Kota Medan)

0 0 17