commit to user
46
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN I Pengkol, Jatiroto, Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 20102011. Letak SDN I Pengkol terletak di daerah
pedesaan dan di tengah-tengah pemukiman penduduk. Gedung SDN I Pengkol terdiri dari lima ruang kelas dan satu kantor guru. Sedangkan personil yang ada di
SDN I Pengkol terdiri dari satu kepala sekolah, empat guru kelas, satu guru agama, satu guru penjaskes, dan satu penjaga sekolah.
Jumlah murid SDN I Pengkol pada tahun pelajaran 20102011 berjumlah 61 siswa, dengan rincian: kelas I = 7 siswa, kelas II = 10 siswa, kelas III = 13
siswa, kelas IV = 11 siswa, kelas V = 0 siswa, dan kelas VI = 20 siswa. Meskipun terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk, siswa yang bersekolah di SDN I
Pengkol hanya sedikit. Hal ini disebabkan karena anak di desa Pengkol yang usianya masuk sekolah dasar semakin berkurang.
Karena letaknya di pedesaan, maka suasananya nyaman sekali untuk kegiatan pembelajaran. Di SDN I Pengkol sarana dan prasarana untuk kegiatan
pembelajaran masih kurang. Meskipun demikian, hal ini tidak menjadi hambatan bagi peneliti dalam mengadakan penelitian di SDN I Pengkol. Peneliti
mengadakan penelitian di SDN I Pengkol karena didasari ingin memperbaiki pembelajaran dan merubah kebiasaan mengajar. Yang semula pembelajaran masih
konvensional, setelah diadakan penelitian ini diharapkan akan mendorong guru yang lain untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif. Artinya pembelajaran itu
dipusatkan pada siswa, sehingga siswa terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran merupakan interaksi antara guru, peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam kenyataannya, proses
pembelajaran bilangan pecahan yang terjadi pada siswa kelas III SDN I Pengkol
commit to user 47
masih konvensional, sehingga penguasaan konsep bilangan pecahan masih rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran tidak dipusatkan kepada siswa
artinya guru hanya menyampaikan materi sedangkan siswa disuruh mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Tentu saja, hal seperti ini membuat
siswa tidak terlibat aktif, siswa mudah jenuh, tidak tertarik dalam kegiatan pembelajaran, dan tujuan pembelajaran tidak tercapai secara efektif. Hal ini
ditunjukkan, setelah diadakan evaluasi tentang bilangan pecahan pada akhir pembelajaran, jumlah peserta didik yang memperoleh nilai di atas kriteria
ketuntasan minimal KKM baru 5 siswa atau 38,46 dari keseluruhan jumlah siswa 13 siswa sedangkan 8 siswa atau 61,54 dari keseluruhan jumlah siswa
13 siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. Daftar perolehan nilai siswa yang didapat sebelum diadakan penelitian tertera pada lampiran 11
halaman 121. Rata-rata yang diperoleh siswa dari ketiga tes tersebut, dijadikan skor awal dalam menghitung skor kemajuan individual dan skor tim pada siklus I.
Berdasarkan daftar nilai sebelum tindakan lampiran 11 halaman 121, nilai rata- rata dari seluruh siswa adalah 55,38. Berikut ini, peneliti menyajikan tabel
frekuensi perolehan nilai siswa sebelum diadakan penelitian di dalam kelas. Tabel 2. Frekuensi Nilai Siswa Sebelum Tindakan
No Rentang Nilai
Frekuensi Prosentase
1 31-40
3 23,08
2 41-50
4 30,77
3 51-60
1 7,69
4 61-70
2 15,38
5 71-80
3 23,08
Jumlah 13
100
Berdasarkan tabel frekuensi nilai siswa sebelum diadakan tindakan, dapat dibuat grafik seperti yang tertera pada gambar 4 di bawah ini:
commit to user 48
Gambar 4 . Grafik Nilai Sebelum Tindakan Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa di kelas III SDN I
Pengkol Jatiroto masih banyak siswa yang belum menguasai konsep bilangan pecahan, maka peneliti memilih suatu pendekatan yang digunakan untuk
memperbaiki pembelajaran tersebut. Pendekatan yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD karena model
pembelajaran kooperatif STAD akan mendorong siswa untuk saling berdiskusi, saling membantu menyelesaikan tugas, menumbuhkan keberanian untuk
menyampaikan pendapat serta menghargai pendapat teman. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, maka peneliti mengharapkan penguasaan
konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto dapat meningkat.
C. Deskripsi Data Tindakan