Beberapa Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

commit to user 19 2 Interaksi tatap muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. 3 Akuntabilitas individual Model pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. 4 Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Dari uraian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa elemen-elemen dalam model pembelajaran kooperatif antara lain: mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan, menumbuhkan siswa untuk saling berinteraksi, memberikan penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok, dan menumbuhkan keterampilan sosial seperti sikap sopan kepada teman, sikap berani menyampaikan pendapat, dan sikap saling menghargai.

e. Beberapa Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif. Menurut Sugiyanto 2009:44, tipe-tipe dalam model pembelajaran kooperatif antara lain: Student Teams Achievement Divisions STAD, Jigsaw, Group Investigasion, dan Struktural. Berbagai tipe model pembelajaran kooperatif tersebut dapat peneliti uraikan sebagai berikut: commit to user 20 1 Student Teams Achievement Divisions STAD Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap anggota tim saling membantu untuk menguasai bahan ajar, tiap minggu atau dua minggu guru memberikan evaluasi, tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan tim yang terbaik diberi penghargaan. 2 Jigsaw Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pelaksanaanya kelas dibagi menjadi beberapa tim, bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, para anggota dari beberapa tim membentuk kelompok baru, kelompok baru tersebut dinamakan kelompok pakar. Kelompok pakar berkumpul untuk saling membantu mengkaji bahan tersebut, selanjutnya siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah berdiskusi, siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. 3 Group Investigation Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Dalam Group Investigation melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Selain itu menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun ketrampilan proses memiliki kelompok. 4 Struktural Model pembelajaran kooperatif tipe struktural menekankan pada struktur- struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut dikembangkan dengan maksud menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur tujuannya untuk mengajarkan ketrampilan sosial. commit to user 21 Dari berbagai tipe-tipe model pembelajaran kooperatif di atas, di dalam penelitian ini, peneliti cenderung menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions STAD dengan dasar pertimbangan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif STAD akan membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Karena dalam model pembelajaran kooperatif STAD akan mendorong siswa untuk saling berdiskusi dan saling membantu menguasai bahan ajar yang diberikan oleh guru. Sehingga dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, peserta didik akan mudah memahami materi bilangan pecahan dan pada akhirnya menguasai konsep bilangan pecahan. Di samping itu, penerapan model pembelajaran kooperatif STAD memiliki banyak keuntungan. Menurut Sugiyanto 2009:43-44, keuntungan penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD antara lain: a Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. b Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan. c Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial. d Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen. e Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. f Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. g Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. h Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. i Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai persfektif. j Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. k Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas. Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa keuntungan penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD antara lain: dengan siswa saling berdiskusi dapat meningkatkan kesetiakawaan sosial, dapat menumbuhkan sikap saling menghargai, menghilangkan sifat egois, menumbuhkan sikap persahabatan, dan menumbuhkan sikap keberanian untuk menyampaikan pendapat di hadapaan orang banyak. commit to user 22

f. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sd/Mi (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA.

0 1 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 01 MACANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 80