Deskripsi Data Tindakan HASIL PENELITIAN

commit to user 48 Gambar 4 . Grafik Nilai Sebelum Tindakan Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa di kelas III SDN I Pengkol Jatiroto masih banyak siswa yang belum menguasai konsep bilangan pecahan, maka peneliti memilih suatu pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran tersebut. Pendekatan yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD karena model pembelajaran kooperatif STAD akan mendorong siswa untuk saling berdiskusi, saling membantu menyelesaikan tugas, menumbuhkan keberanian untuk menyampaikan pendapat serta menghargai pendapat teman. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, maka peneliti mengharapkan penguasaan konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto dapat meningkat.

C. Deskripsi Data Tindakan

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, berikut ini peneliti akan mendiskripsikan tindakan pada masing-masing siklus.

1. Tindakan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2011, sedangkan pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2011. Tiap pertemuan dilaksanakan selama 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 F r e k u e n s i Kelas Interval commit to user 49 2 x 35 menit. Pada siklus I ini terdiri dari 4 tahapan. Berikut ini peneliti mendiskripsikan tahapan-tahapan dalam siklus I: a. Perencanaan Pada tahap ini, sebelum melaksanakan peneliti membuat perencanaan yang meliputi: 1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD. Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan kelas III tahun 2006. 2 Menyiapkan materi yaitu tentang cara membandingkan bilangan pecahan dengan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembandi ng “” , menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding “”, serta menggunakan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Membagi siswa ke dalam tim. Pada siklus I, tiap kelompok terdiri dari 4- 5 siswa . Pembagian kelompok dalam siklus I tertera pada lampiran 12 halaman 122. Berdasarkan pembagian kelompok yang tertera pada lampiran 12 halaman 122. Berikut ini, rincian anggota dari masing-masing kelompok: a Kelompok I terdiri dari: J, D, C, E, K b Kelompok II terdiri dari: G, B, J, M c Kelompok III terdiri dari: L,F, H, A 4 Menentukan skor awal. Skor awal ini diperoleh dari nilai rata-rata pada saat kondisi awal. 5 Menyiapkan lembar rangkuman kelompok. 6 Menyiapkan lembar skor kuis. 7 Menyiapkan sertifikat sebagai tanda penghargaan bagi kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu. 8 Menyiapkan media pembelajaran yaitu garis bilangan yang digunakan untuk menjelaskan perbandingan pecahan dan menyiapkan pita serta kertas berwarna yang akan membantu siswa dalam membandingkan pecahan pada saat diskusi kelompok. commit to user 50 9 Membuat lembar kerja siswa. 10 Membuat alat evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep bilangan pecahan. 11 Membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD. b. Pelaksanaan Kegiatan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2011 dan pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2011. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan I Pertemuan pertama guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Ada 3 kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Kegiatan pembelajaran tersebut, peneliti uraikan sebagai berikut: 1 Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. 2 Setelah kegiatan apersepsi, dilanjutkan kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan inti guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a Kegiatan Eksplorasi 1 Guru menjelaskan cara membandingkan dua pecahan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembanding “” dan menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding “” serta menjelaskan cara menggunakan perbandingan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Guru menggunakan garis bilangan dalam mempresentasikan materi. commit to user 51 3 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan urutan peringkat yang diperoleh dari hasil tes pada kondisi awal. Pada pertemuan ini kelompok terdiri dari 4-5 orang. b Kegiatan Elaborasi 1 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS dan membagikan media kepada masing-masing kelompok yang akan membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. Pada pertemuan ini, media yang digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS yaitu dengan menggunakan pita. 2 Guru membimbing kelompok pada saat diskusi kelompok dan mengarahkan kepada siswa untuk saling bekerjasama atau saling membantu dalam mengerjakan lembar kerja siswa LKS. 3 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja siswa LKS dan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. c Kegiatan Konfirmasi 1 Guru mengajak siswa untuk membahas hasil diskusi. 2 Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 3 Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan lembar kuis, mengoreksi kuis, memasukkan nilai ke dalam lembar rangkuman kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu, dan memberikan tindak lanjut. Perolehan nilai kuis siklus I pertemuan pertama tertera pada lampiran 13 halaman 123. Sedangkan penghargaan yang diterima masing- masing kelompok pada siklus I pertemuan pertama tertera pada lampiran 14 halaman124. Pertemuan II Pada pertemuan kedua, guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif STAD pada hari Kamis tanggal commit to user 52 24 Maret 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan kedua, rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator maupun tujuan pembelajaran sama dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama. Hal-hal yang membedakan dengan pertemuan pertama yaitu pada pertemuan kedua, dalam kegitan awal pembelajaran guru melibatkan siswa dengan menyuruh siswa untuk maju ke depan, untuk membagi pita menjadi beberapa bagian. Kemudian dengan pita itu, siswa diajak untuk membandingkan dua bilangan pecahan. Dan media yang digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS yaitu dengan menggunakan kertas berwarna. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: 1 Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. 2 Setelah kegiatan apersepsi, dilanjutkan kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan inti guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD yang meliputi: a Kegiatan Eksplorasi 1 Guru menjelaskan cara membandingkan dua pecahan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembanding “” dan menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding “” serta menjelaskan cara menggunakan perbandingan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Guru menggunakan garis bilangan dalam mempresentasikan materi. 3 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan urutan peringkat yang diperoleh dari hasil tes pada kondisi awal. Pada pertemuan kedua siklus I kelompok terdiri dari 4-5 orang. b Kegiatan Elaborasi 1 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS dan membagikan media berupa kertas berwarna kepada masing-masing kelompok yang akan membantu siswa dalam menyelesaikan LKS. commit to user 53 2 Guru membimbing kelompok pada saat diskusi kelompok dan mengarahkan kepada masing-masing kelompok untuk saling bekerjasama atau saling membantu dalam menyelesaikan LKS. 3 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja dan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. c Kegiatan Konfirmasi 1 Guru mengajak siswa untuk membahas hasil diskusi. 2 Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 3 Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan evaluasi, memasukkan nilai ke dalam lembar rangkuman tim, memberikan penghargaan pada kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu, dan memberikan tindak lanjut. Perolehan nilai kuis pada siklus I pertemuan kedua tertera pada lampiran 13 halaman 123. Sedangkan penghargaan yang diterima masing-masing kelompok pada siklus I pertemuan kedua tertera pada lampiran 14 halaman 124. Setelah memberikan penghargaan, kemudian peneliti membuat rata-rata nilai dari skor kuis pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Nilai rata-rata pada siklus I ini akan menjadi skor awal pada siklus II dan menjadi dasar dalam pembagian tim. Tabel nilai rata-rata pada sikus I tertera pada lampiran 15 halaman 126. c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan mencatat hasil pengamatan pada lembar observasi. Sedangkan observer teman sejawat mengamati kinerja peneliti dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dan mencatat hasilnya pada lembar observasi yang sudah disiapkan. commit to user 54 1 Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan I Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan berdasarkan aspek penilaian yang sudah disiapkan. Dari beberapa aspek tersebut, pada pertemuan pertama, peneliti melihat bahwa keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan perhatian terhadap materi yang dijelaskan sudah baik, kerjasama dalam kelompok dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas masih kurang, sedangkan dalam aspek kemauan untuk menyampaikan pendapat masih sangat kurang. Semua aspek yang diamati pada siklus I pertemuan pertama tertera pada tabel 3: Tabel 3. Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan I Aspek yang diamati Total Prosentase Kategori Keantusiasan dalam pembelajaran 37 71,15 Baik Perhatian terhadap materi yang dijelaskan 39 75 Baik Kerjasama dalam kelompok 34 65,36 Kurang Kemauan untuk menyampaikan pendapat 28 53,85 Sangat Kurang Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas 35 67,31 Kurang Tabel di atas menggambarkan aktivitas seluruh siswa dalam siklus I pertemuan 1. Secara rincinya lembar aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama ini tertera pada lampiran 20 halaman 132. 2 Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan berdasarkan aspek penilaian yang sudah disiapkan. Dari beberapa aspek tersebut, pada pertemuan kedua, peneliti melihat bahwa keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian terhadap materi, dan kerjasama dalam kelompok sudah baik. Sedangkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas dan kemauan untuk menyampaikan pendapat masih kurang. Semua aspek yang diamati dalam siklus I pertemuan kedua tertera pada tabel 4: commit to user 55 Tabel 4. Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Aspek yang diamati Total Prosentase Kategori Keantusiasan dalam pembelajaran 39 75 Baik Perhatian terhadap materi yang dijelaskan 41 78,85 Baik Kerjasama dalam kelompok 37 71,15 Baik Kemauan untuk menyampaikan pendapat 33 63,46 Kurang Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas 35 67,31 Kurang Tabel di atas menggambarkan aktivitas seluruh siswa dalam siklus I pertemuan kedua. Secara rincinya lembar aktivitas siswa pada siklus I pertemuan kedua tertera pada lampiran 21 halaman 133. Dari kedua tabel tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa peneliti perlu mengubah kelompok untuk siklus berikutnya. Karena pada sikus I, kerjasama dalam kelompok, kesungguhan dalam menyelesaikan tugas, serta kemauan untuk menyampaikan pendapat belum maksimal dilakukan oleh siswa. Sehingga agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, perlu diadakan perbaikan juga dalam membagi kelompok. 3 Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I Pertemuan I Dalam observasi kinerja guru, peneliti meminta bantuan kepada pengamat untuk mengamati proses pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Hasil pengamatan yang dilakukan observer, menunjukkan bahwa dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu pengkondisian kelas dan penyampaian tujuan pembelajaran sangat baik, sedangkan dalam memberikan apersepsi sudah baik. Pada kegiatan inti pembelajaran yaitu dalam menyampaikan materi, menerapkan model pembelajaran dan pemberian bimbingan diskusi kelompok sudah baik, tapi masih ada hal yang kurang dalam penggunaan alat peraga, pemberian kesempatan bertanya serta pemberian penguatan. Pada kegiatan akhir pembelajaran dalam evaluasi hasil diskusi kelompok, menyimpulkan materi dan pemberian tindak lanjut masih kurang. Sedangkan pada pemberian tes individu, dan pemberian penghargaan yang dilakukan guru menunjukkan hasil yang sangat baik. Secara lebih rinci lembar observasi kinerja guru pada siklus I pertemuaan pertama tertera pada lampiran 25 halaman 138. commit to user 56 4 Observasi Kinerja Guru Pada Pertemuan II Hasil observasi kinerja guru pada pertemuan dua ini, menunjukkan bahwa dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu pengkondisian kelas dan penyampaian tujuan pembelajaran sangat baik, sedangkan dalam memberikan apersepsi sudah baik. Pada kegiatan inti pembelajaran yaitu dalam menyampaikan materi, menerapkan model pembelajaran, penggunaan alat peraga, dan pemberian bimbingan diskusi kelompok sudah baik, tapi masih ada hal yang kurang dalam pemberian kesempatan bertanya serta pemberian penguatan. Pada kegiatan akhir pembelajaran evalusi hasil diskusi kelompok, menyimpulkan materi, dan pemberian tindak lanjut sudah baik. Sedangkan pada pemberian tes individu dan pemberian penghargaan yang dilakukan guru sangat baik. Secara lebih rinci lembar observasi kinerja guru pada siklus I pertemuaan kedua tertera pada lampiran 26 halaman 139. Berdasarkan observasi kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD pada siklus I, peneliti menganalisis bahwa masih perlu perbaikan kinerja guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. d. Refleksi Dalam tahap refleksi, peneliti dan observer menganalisis aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil tes. Setelah dianalisis berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas III SDN I Pengkol dalam siklus I menunjukkan bahwa kerjasama dalam kelompok, kesungguhan dalam menyelesaikan tugas, serta kemauan untuk menyampaikan pendapat belum maksimal. Untuk itu peneliti mengubah kelompok untuk siklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa masih ada hal yang kurang dalam pemberian kesempatan bertanya dan pemberian penguatan. Untuk itu perlu perbaikan kinerja guru dalam siklus berikutnya. Sedangkan berdasarkan hasil tes, setelah dianalisis hasilnya menunjukkan hanya 9 siswa atau 69, 23 dari keseluruhan jumlah siswa 13 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum. Karena hasil tes dalam siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, maka commit to user 57 diperlukan perencanaan siklus II untuk memperbaiki proses pembelajaran tentang penguasaan konsep bilangan pecahan.

2. Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2011, sedangkan pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 April 2011. Tiap pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Pada siklus II ini terdiri dari 4 tahapan. Berikut ini peneliti mendiskripsikan tahapan-tahapan dalam siklus II: a. Perencanaan Pada tahap ini, sebelum melaksanakan peneliti membuat perencanaan yang meliputi: 1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD. Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan kelas III tahun 2006. 2 Menyiapkan materi yaitu tentang cara membandingkan bilangan pecahan dengan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembanding “” , menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding “”, serta menggunakan perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Membagi siswa ke dalam kelompok. Pada siklus II, tiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Pembagian kelompok dalam siklus II tertera pada lampiran 16 halaman 127. Berdasarkan pembagian kelompok yang tertera pada lampiran 16 halaman 127. Berikut ini, rincian anggota dari masing-masing kelompok: a Kelompok I terdiri dari: I, A, J b Kelompok II terdiri dari: G, D, H c Kelompok III terdiri dari: F, B, C d Kelompik IV terdiri dari: L, M, K, E 4 Menentukan skor awal. Skor awal ini diperoleh dari nilai rata-rata pada saat siklus I. commit to user 58 5 Menyiapkan lembar rangkuman kelompok. 6 Menyiapkan lembar skor kuis. 7 Menyiapkan sertifikat yang lebih menarik sebagai tanda penghargaan bagi kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu. 8 Menyiapkan media pembelajaran yaitu roti dan buah apel, untuk mempermudah siswa dalam membandingkan pecahan. 9 Membuat lembar kerja siswa. 10 Membuat alat evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep bilangan pecahan. 11 Membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD. b. Pelaksanaan Kegiatan siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 5 April 2011 dan pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 April 2011. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan I Pertemuan pertama guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD pada hari Selasa tanggal 5 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Ada 3 kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Kegiatan pembelajaran tersebut, peneliti uraikan sebagai berikut: 1 Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. 2 Setelah kegiatan apersepsi, dilanjutkan kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan inti guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: commit to user 59 a Kegiatan Eksplorasi 1 Guru menjelaskan cara membandingkan dua pecahan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembanding “” dan menggunakan pembanding kur ang dari atau tanda pembanding “” serta menjelaskan cara menggunakan perbandingan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Guru meminta siswa untuk memotong kertas berwarna menjadi beberapa bagian. Dengan potongan kertas itu, siswa disuruh membandingkan dua pecahan. 3 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan urutan peringkat yang diperoleh dari hasil tes pada kondisi awal. Pada pertemuan ini kelompok terdiri dari 3-4 orang. b Kegiatan Elaborasi 1 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS dan membagikan media kepada masing-masing kelompok yang akan membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. Pada pertemuan ini, media yang digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS yaitu dengan menggunakan roti. 2 Guru membimbing kelompok pada saat diskusi kelompok dan mengarahkan kepada siswa untuk saling bekerjasama atau saling membantu dalam mengerjakan lembar kerja siswa LKS. 3 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja siswa LKS dan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. c Kegiatan Konfirmasi 1 Guru mengajak siswa untuk membahas hasil diskusi. 2 Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 3 Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan lembar kuis, mengoreksi kuis, memasukkan nilai ke dalam lembar rangkuman kelompok, memberikan penghargaan pada commit to user 60 kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu, dan memberikan tindak lanjut. Daftar nilai kuis siklus II pertemuan pertama tertera pada lampiran 17 halaman 128. Sedangkan tabel penghargaan yang diterima oleh masing-masing kelompok pada siklus II pertemuaan pertama tertera pada lampiran 18 halaman 129. Pertemuan II Pada pertemuan kedua, guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif STAD pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan kedua, rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator maupun tujuan pembelajaran sama dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama. Hal-hal yang membedakan dengan pertemuan pertama yaitu pada pertemuan kedua, dalam kegitan awal pembelajaran guru melibatkan siswa dengan menyuruh siswa untuk maju ke depan, untuk membagi roti menjadi beberapa bagian. Kemudian dengan roti itu, siswa diajak untuk membandingkan dua bilangan pecahan. Dan media yang digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS yaitu dengan menggunakan buah apel. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: 1 Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengajak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. 2 Setelah kegiatan apersepsi, dilanjutkan kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan inti guru melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD yang meliputi: a Kegiatan Ekplorasi 1 Guru menjelaskan cara membandingkan dua pecahan menggunakan pembanding lebih dari atau tanda pembanding “” dan menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding “” serta menjelaskan cara menggunakan perbandingan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. commit to user 61 2 Guru meminta siswa untuk memotong roti menjadi beberapa bagian, dan menyuruh siswa untuk membandingkan dua pecahan dengan bantuan buah apel. 3 Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan urutan peringkat yang diperoleh dari hasil tes pada kondisi awal. Pada pertemuan kedua siklus I kelompok terdiri dari 4-5 orang. b Kegiatan Elaborasi 1 Guru membagikan lembar kerja siswa LKS dan membagikan media berupa buah apel kepada masing-masing kelompok yang akan membantu siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. 2 Guru membimbing kelompok pada saat diskusi kelompok dan mengararahkan kepada masing-masing kelompok untuk saling bekerjasama atau saling membantu dalam menyelesaikan lembar kerja siswa LKS. 3 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja dan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. c Kegiatan Konfirmasi 1 Guru mengajak siswa untuk membahas hasil diskusi. 2 Guru memberikan penguatan kepada masing-masing kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 3 Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan evaluasi, memasukkan nilai ke dalam lembar rangkuman kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang memperoleh nilai dengan kriteria tertentu, dan memberikan tindak lanjut PR. Daftar nilai kuis pada siklus II pertemuan kedua tertera pada lampiran 17 halaman 128. Sedangkan tabel penghargaan yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan kedua tertera pada lampiran 18 halaman 129. Setelah memberikan penghargaan, kemudian peneliti membuat rata-rata nilai dari skor kuis pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Nilai rata-rata pada siklus commit to user 62 II ini menunjukkan bahwa setelah diadakan perbaikan pembelajaran, hasil tes yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Tabel nilai rata-rata pada sikus II tertera pada lampiran 19 halaman 131. c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan mencatat hasil pengamatan pada lembar observasi. Sedangkan observer teman sejawat mengamati kinerja peneliti dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dan mencatat hasilnya pada lembar observasi yang sudah disiapkan. 1 Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan I Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto. Peneliti melakukan pengamatan berdasarkan aspek penilaian yang sudah disiapkan. Dari beberapa aspek tersebut, pada pertemuan pertama, peneliti melihat bahwa keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian terhadap materi yang, kerjasama dalam kelompok, dan kemauan untuk menyampaikan pendapat sudah baik. Sedangkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas mengalami peningkatan menjadi sangat baik. Aspek penilaian aktivitas siswa pada pertemuan kedua tertera pada tabel 5: Tabel 5. Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I Aspek yang diamati Total Prosentase Kategori Keantusiasan dalam pembelajaran 43 82,69 Baik Perhatian terhadap materi yang dijelaskan 42 80,77 Baik Kerjasama dalam kelompok 42 80,77 Baik Kemauan untuk menyampaikan pendapat 41 78,85 Baik Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas 45 86,54 Sangat Baik commit to user 63 Tabel di atas menggambarkan aktivitas seluruh siswa dalam siklus II pertemuan pertama. Secara rincinya lembar aktivitas siswa pada pertemuan pertama ini dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 134. 2 Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan II Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Pengkol. Peneliti melakukan pengamatan berdasarkan aspek penilaian yang sudah disiapkan. Dari beberapa aspek tersebut, pada pertemuan kedua, peneliti melihat bahwa keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian terhadap materi, kerjasama dalam kelompok, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas mengalami peningkatan menjadi sangat baik. Sedangkan kemauan untuk menyampaikan pendapat menunjukkan hasil yang baik. Semua aspek penilaian aktivitas siswa tertera pada tabel 6: Tabel 6. Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 Aspek yang diamati Total Prosentase Kategori Keantusiasan dalam pembelajaran 45 86,54 Sangat Baik Perhatian terhadap materi yang dijelaskan 46 88,46 Sangat Baik Kerjasama dalam kelompok 46 88,46 Sangat Baik Kemauan untuk menyampaikan pendapat 43 82,69 Baik Kesungguhan dalam menyelesaikan tugas 45 86,54 Sangat Baik Tabel di atas menggambarkan aktivitas seluruh siswa dalam siklus II pertemuan 2. Secara rincinya lembar aktivitas siswa pada siklus II pertemuan kedua tertera pada lampiran 23 halaman 135. Berdasarkan pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus II ini, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran koopertif STAD, sangat tepat digunakan dalam meningkatkan penguasaan konsep bilangan pecahan. Tabel tersebut commit to user 64 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan guru, dan menunjukkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas. Selain itu menumbuhkan sikap kerjasama sesama teman dan melatih siswa untuk menyampaikan pendapat. 3 Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan I Dalam observasi kinerja guru, peneliti meminta bantuan kepada pengamat untuk mengamati proses pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Hasil pengamatan yang dilakukan observer, menunjukkan bahwa dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu pengkondisian kelas dan penyampaian tujuan pembelajaran sangat baik, sedangkan dalam memberikan apersepsi sudah baik. Pada kegiatan inti pembelajaran yaitu dalam menyampaikan materi, pemberian bimbingan diskusi kelompok, penggunaan alat peraga, pemberian kesempatan bertanya pemberian penguatan sudah baik. Sedangkan dalam aspek penerapan model pembelajaran sangat baik. Pada kegiatan akhir pembelajaran dalam evalusi hasil diskusi kelompok dan menyimpulkan materi sudah baik. Sedangkan pada pemberian tes individu, pemberian penghargaan, dan pemberian tindak lanjut yang dilakukan guru menunjukkan hasil yang sangat baik. Secara lebih rinci lembar observasi kinerja guru pada siklus II pertemuaan pertama tertera pada lampiran 27 halaman 140. 4 Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan II Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua ini, menunjukkan bahwa dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu pengkondisian kelas, penyampaian tujuan pembelajaran, dan pemberian apersepsi sangat baik. Pada kegiatan inti pembelajaran yaitu dalam menyampaikan materi, penggunaan alat peraga, pemberian bimbingan diskusi kelompok, pemberian kesempatan bertanya serta pemberian penguatan sudah baik. Pada kegiatan akhir pembelajaran dalam menyimpulkan materi sudah baik. Sedangkan pada pemberian tes individu dan pemberian penghargaan serta tindak lanjut yang dilakukan guru sangat baik. Secara lebih rinci lembar observasi kinerja guru pada siklus II pertemuaan kedua tertera pada lampiran 28 halaman 141. commit to user 65 Berdasarkan observasi kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD pada siklus II, peneliti menganalisis bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD sangat tepat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep bilangan pecahan pada siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto. c. Refleksi Dalam tahap refleksi, peneliti dan observer menganalisis aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil tes. Setelah dianalisis berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto dalam siklus II menunjukkan bahwa semua aspek yang diamati mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa semua aspek yang diamati menunjukkan hasil yang maksimal juga. Sedangkan hasil tes, setelah dianalisis 11 siswa atau 84,61 dari keseluruhan jumlah siswa 13 siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum. Karena hasilnya telah memenuhi indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sd/Mi (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA.

0 1 39

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 01 MACANAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 80