commit to user 35
dilaksanakan oleh orang yang dites. Sedangkan Djemari Mardapi 2008:67, berpendapat bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban
yang benar atau salah. Jadi dapat peneliti simpulkan, bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dikerjakan oleh orang yang dites, dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes. Tes dilakukan kepada siswa kelas III SDN I Pengkol Jatiroto. Tes ini berisi sejumlah soal yang harus
dijawab siswa. Soal yang diberikan pada siswa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa tentang bilangan pecahan.
3. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi berupa daftar nilai matematika, video, dan foto pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif Student Team
Achievement Divisions STAD pada siswa kelas III SD N I Pengkol, Jatiroto. Daftar nilai matematika digunakan peneliti, karena untuk menganalisa seberapa
jauh penelitian yang telah dilakukan artinya dengan daftar nilai matematika itu peneliti dapat mengukur tingkat keberhasilan di dalam penelitian dan peneliti
dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bilangan pecahan. Sedangkan video dan foto digunakan oleh peneliti di dalam penelitian, karena
digunakan untuk menggambarkan secara konkrit keadaan pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif STAD.
E. Validitas Data
Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan trianggulasi. Iskandar 2009:84, berpendapat bahwa trianggulasi
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
suatu data. Lexy J. Moleong 2007:330, berpendapat bahwa trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
Sedangkan menurut Sukardi 2006:107, trianggulasi digunakan untuk melakukan cross check data yang diperoleh dari lapangan, sehingga dalam melakukan analisis
commit to user 36
hanya data yang valid yaitu data yang benar-benar didukung oleh para tim peneliti yang diproses lanjut sebagai masukan laporan hasil maupun untuk tujuan
membangun teori baru. Dari pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk mencocokkan data yang
diperoleh dari lapangan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu, peneliti dapat mencocokkan data dengan cara membandingkannya dengan
berbagai sumber, metode, atau teori. Adapun trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan trianggulasi data sumber, trianggulasi metode,
dan trianggulasi teori. Ketiga teknik trianggulasi tersebut, dapat peneliti uraikan sebagai berikut:
1. Trianggulasi data sumber yaitu mengumpulkan data yang sama sejenis
dengan menggunakan beberapa sumber data yang berbeda. Di dalam penelitian ini, trianggulasi data dilakukan untuk pengecekan data hasil observasi aktivitas
siswa kelas III SDN I Pengkol dalam pembelajaran penguasaan bilangan pecahan, data hasil observasi dari teman sejawat, data hasil tes, foto dan video.
Data yang bersumber dari siswa tersebut dikroscek dengan data dari observer. 2.
Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda tetapi masih mengarah pada sumber
data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Pengecekan data dengan trianggulasi metode ini dilakukan peneliti dengan cara membandingkan
hasil observasi , hasil tes tentang bilangan pecahan, dan video. 3.
Trianggulasi teori yaitu didasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dalam trianggulasi teori,
peneliti mengungkapkan fakta yang ada di lapangan dengan melakukan pengecekan data berdasarkan kajian teori tentang penguasan konsep bilangan
pecahan dan model pembelajaran kooperatif STAD.
F. Analisis Data