Secara singkat, manfaat motivasi yang utama adalah terciptanya gairah kerja atau semangat kerja keras dengan harapan akan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari hasil pekerjaan. Melihat pentingnya motivasi kerja bagi setiap pegawai, oleh karena itu dalam
ini kantor Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara juga perlu memperhatikan hal tersebut agar dapat meningkatkan efektivitas kerja para pegawai karena pada
prakteknya, seringkali ditemukan pegawai yang tidak lagi termotivasi untuk melakukan tugasnya misalnya saja para pegawai seringkali datang terlambat dari jam masuk kerja
yang telah ditentukan ataupun meninggalkan kantor sebelum jam kerja berakhir. Berdasarkan hal tersebut, penulis terdorong untuk mengkaji dan meneliti
masalah motivasi yang dikaitkan dengan efektivitas kerja pegawai, dan mengambil judul
studi tentang “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh motivasi terhadap
efektivitas kerja pegawai di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi tehadap efektivitas kerja pegawai yang ada di kantor Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penilitian ini adalah: 1.
Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan karya ilmiah dibidang administrasi khususnya Administrasi Negara
.
2. Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah ataupun lembaga-lembaga lain yang membutuhkan serta menjadi acuan dalam
meningkatkan efektivitas kerja.
1.5 Kerangka Teori
Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, kontruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antara konsep. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian tempat peneliti memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel-variabel pokok, subvariabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian Arikunto 2002:92.
Sebagai landasan berpikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan
referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang elas dan tepat bagi penliti dalam memahami masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.5.1 Motivasi 1.5.1.1 Definisi Motivasi
Istilah motivasi sudah sangat populer di dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi, karena motivasi yang ada
pada diri seseorang merupakan modal dasar yang besar untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi motivation berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “menggerakkan” to move. Motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya
kepada bawahan khususnya kepada pengikut. Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja atau
bertindak dengan cara tertentu. Berbicara mengenai masalah motivasi, maka yang dibicarakan adalah kebutuhan manusia. Hubungan antara motivasi dan kebutuhan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam hubungan ini organisasi berkewajiban menyelaraskan tujuan para pegawai dengan tujuan organisasi
tempat para pegawai tersebut dapat bekerja. Memotivasi pegawai khususnya para bawahan tidaklah mudah, karena pada
umumnya para bawahan tersebut mempunyai berbagai latar belakang, pengalaman, harapan, keinginan, ambisi dan lain-lain yang berbeda. Mereka melihat organisasi atau
kejadian dari berbagai sudut pandang yang berlainan dan reaksi-reaksi mereka terhadap pekerjaan, terhadap para pegawai satu sama lain dan terhadap lingkungan mereka, juga
merupakan masalah dengan variasi yang beraneka ragam. Menurut Gray yang dikutip Winardi 2001:2, motivasi merupakan hasil
sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
menyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Motivasi menurut Wiludjeng 2007:154 adalah merupakan proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan
organisasi. Sedangkan Stanley Vance dalam Sudarwan 2004:15, menyatakan bahwa pada hakekatnya motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan
bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi dan terutama organisasi.
Motivasi adalah segala sesuatu yang mengerahkan dan mendorong seseorang berperilaku tertentu atau paling tidak berkeinginan untuk berperilaku tertentu Irine
2008:30. Dan menurut Siagian 2002:102, motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan
organisasi agar tercapainya tujuan. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah faktor pendorong atau penggerak seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu dengan upaya tinggi dan usaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi
untuk memenuhi kebutuhan individual.
1.5.1.2 Tipe-tipe Motivasi
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan kedalam empat jenis yang satu sama lain
memberi warna terhadap aktivitas manusia Sudarwan 2004:17, yaitu:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Motivasi Positif. Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk
mencari keuntungan-keuntungan tertentu. Motivasi ini merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan
pada usaha untuk mempengaruhi ornag lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan baginya. Jenis-jenis motivasi
positif antara lain imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa
partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas berikut tanggung jawabnya dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
2. Motivasi Negatif. Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang
bersumber dari rasa takut, misalnya jika dia tidak bekerja akan muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji dan takut dijauhi rekan sekerjanya.
3. Motivasi dari Dalam. Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia
menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri. Motivasi muncul dari dalam individu, karena memang individu itu
mempunyai kesadaran untuk berbuat. 4.
Motivasi dari Luar. Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaaan dan dari luar diri pekerja itu
sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan. Manusia bekerja karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai dan dapat
pula bersumber dari faktor –faktor diluar subjek.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.5.1.3 Teori-teori Motivasi
Secara garis besar teori motivasi dibagi kedalam dua kategori, yaitu teori motivasi kebutuhan atau yang memusatkan perhatian pada kebutuhan dan sasaran
tujuan, dan teori proses yang banyak berkaitan dengan bagaimana orang berperilaku dengan cara tertentu Uno 2008:39. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan teori
tentang motivasi yang dikemukakan diatas.
1. Teori Motivasi Kebutuhan
Teori motivasi kebutuhan disebut juga teori kepuasan, karena teori ini menjelaskan bahwa yang mendorong terjadinya perilaku ialah adanya kebutuhan yang
harus dipuaskan. Dalam teori ini, ada tiga aliran yakni teori Maslow, teori Alderfer dan teori McClelland.
a. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow.
Dalam teori ini, hal yang tidak dapat dibantah adalah bahwa mayoritas manusia bekerja adalah disebabkan adanya faktor keterbatasan manusia itu sendiri. Oleh karena
itu, manusia bekerja sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dengan memasuki suatu organisasi. Apabila kebutuhan yang paling mendasar sudah terpenuhi,
manusia akan meningkatkan kebutuhan yang lebih tinggi lagi, misalnya kebutuhan akan keamanan dan kekayaan materi. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Maslow untuk
mengemukakan teori hirarki kebutuhan sebagai salah satu sebab timbulnya motivasi untuk bekerja lebih giat dalam diri pegawai.
Maslow dalam Siagian 2002:103 mengklasifikasikan tingkat kebutuhan pegawai dalam lima tingkatan, yakni:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan yang bersifat materi atau sering disebut
kebutuhan primer, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. 2.
Kebutuhan akan rasa aman seperti kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta, jaminan serta perlindungan terhadap gangguan emosi.
3. Kebutuhan sosial yakni pentingnya penciptaan dan pemeliharaan iklim
kekeluargaan, kebersamaan dan kerjasama dalam kehidupan organisasi. Seperti rasa kasih sayang, termasuk rasa memiliki, rasa menerima dan persahabatan.
4. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri yakni kebutuhan yang mencerminkan
pengakuan atas harkat, martabat dan harga diri, keberhasilan, status pengakuan dan perhatian.
5. Kebutuhan aktualisasi diri yakni kesempatan untuk menimba ilmu dan
pengetahuan baru dan memperoleh pendidikan, baik di dalam maupun di luar organisasi termasuk pertumbuhan, pemenuhan potensi dan pemenuhan keinginan
diri sendiri. Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa pegawai lebih dahulu memenuhi
kebutuhan pokoknya sebelum mengarah kepada kebutuhan yang lebih tinggi. Apabila seperangkat kebutuhan telah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut tidak lagi berfungsi
sebagai motivasi.
b. Teori ERG Alderfer.