Minuman Ringan TINJAUAN PUSTAKA

13 juga harus semurni mungkin dab tidak berbau. Air berkarbonasi dibuat dengan cara melewatkan es kering dry ice ke dalam air es. 2. Bahan pemanis yang digunakan dalam minuman ringan terbagi dalam dua kategori : a. Natural nutritive, antara lain gula pasir,gula cair, gula invert cair, sirup jagung, dengan kadar fruktosa tinggi, dan dekstrosa. b. Sintetik non nutritive, satu-satunya yang direkomendasikan oleh FDA Food Drugs Administration Standard, Amerika Serikat adalah sakarin. 3. Pemberi asam acidulants ditambahkan dalam minuman dengan tujuan untuk memberikan rasa asam, memodifikasi manisnya gula, berlaku sebagai pengawet, dan dapat mempercepat inversi gula dalam sirupminuman. Acidulant yang digunakan dalam minuman harus dati jenis asam yang dapat dimakan ediblefood grade antara lain asam sitrat, asam phosphate, asam malat, asam tartarat, asam fumarat,asam adipat, dan lain-lain. 4. Pemberi aroma disiapkan oleh industri yang berkaitan dengan industri minuman dengan formula khusus, kadang-kadang telah ditambah dengan asam dan pewarna, dalam bentuk : a. Ekstrak alcoholic menyaring bahan kering dengan larutan alkoholik, misalnya : jahe, anggur, lemon limem dan lain-lain. b. Larutan alkoholik melarutkan bahan dalam larutan air-alkohol, misalnya : strawberry, cherry,cream soda, dan lain-lain. c. Emulsi mencampur essential oil dengan bahan pengemulsi, misalnya : vegetable gum, misalnya untuk citrus flavor, rootbeer, dan kola. d. Fruit juices, misalnya : orange, grapefruit, lemon,lime dan grape e. Caffeine, sebagai pemberi rasa pahit bukan sebagai stimulant f. Ekstrak biji kola g. Sintetik flavor, misalnya : ethyl acetateamyl butyrate yang memberikan aroma grape. 5. Pewarna untuk meningkatkan daya tarik minuman : a. Natural, misalnya dari grape, strawberry,cherry dan lain-lain. b. Semi sintetik, misalnya : caramel color. 14 c. Sintetik, dari 8 jenis pewarna yang dapat dimakan food grade, hanya 5 yang diperkenankan oleh FDA untuk digunakan sebagai pewarna dalam minuman ringan. 6. Pengawet, misalnya asam sitrat untuk mencegah fermentasi dan sodium benzoate. 7. Proses pembuatan : Proses produksi dimulai dengan pembuatan sirup, yaitu mencampur gula dengan air dingin, kemudian dijernihkan dengan penambahan karbon aktif dan bahan penyaring yang dilanjutkan dengan penyaringan menggunakan alat berupa plat atau frame filter. Larutan sirup kemudian dapat disterilisasi dengan penyinaran ultraviolet. Sirup, bahan tambahan, air dan karbondioksida diaduk dengan temperature dan tekanan diatur pada kondisi tertentu, kemudian produk akhir berupa minuman ringan dikemas dalam botol, kaleng atau kemasan kardus. 8. Pengemasan, minuman berkarbonat umumnya dikemas dalam botol gelas atau plastik atau kaleng, sedangkan minuman tanpa karbonat dapat juga dikemas dalam kotak kardus dengan persyaratan umum sebagai berikut : a. Mempunyai kekuatan mekanis sehingga dapat menjaga mutu, penampilan dan kandungan produk. b. Mempunyai penampilan yang menarik, c. Steril pada setiap pemakaian. d. Mudah dalam pengisian maupun penyegelan. e. Masing-masing pengemas mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain : a. Botol gelas, dapat digunakan ulang refuse tanpa mengalami pengolahan atau perubahan bentuk, akan tetapi harus melalui proses pencucian dan sterilisasi dengan menggunakan detergent dan soda kaustik. b. Botol plastic, dapat didaurulang recycle dengan pengolahan fisik atau kimiawi untuk menghasilkan produk sama atau produk lain. c. Kaleng, dapat melindungi produk dari cahaya, mencegah kandungan produk yang mudah teroksidasi karena cahaya maupun udara dalam kaleng, akan tetapi relative lebih mahal karena dibuat dari bahan tahan korosi misalnya dari plat baja dengan lapisan timah atau dari alumunium. 15 d. Kotak kardus, kekuatan mekanisnya relatif lebih rendah,umur produk singkat.

2.2 Minuman saribuah atau jus

Menurut Sudiaoetama dalam Maulidiyanti 2010, yang dimaksud dengan produk minuman sari buah fruit juice adalah cairan jenuh atau keruh yang tidak difermentasi, yang diperoleh dari buah-buahan yang telah masak dan masih segar. Buah yang digunakan sebagai sari buah harus dalam keaadaan matang dan mempunyai cita rasa yang menyenangkan dan mengandung banyak asam.Dalam buah vitamin C terdapat pada konsentrasi tinggi yang didapat pada bagian kulit,agak lebih rendah dalam daging buah dan lebih rendah lagi pada bagian bijinya. Dalam perdagangan internasional, minuman sari buah dibedakan dalam empat jenis Wijaya 2004 dalam Maulidiyanti 2010, yaitu : 1. Fruit Juice, yaitu 100 persen buah tanpa pengawet. Biasanya sari buah ini perlu ditambah air dalam ukuran tertentu untuk bisa dikonsumsi. Jenis sari buah ini biasanya diimpor oleh industri minuman untuk selanjutnya diolah menjadi sari buah fruit juice drink. 2. Fruit juice drink, yaitu jenis minuman yang memiliki kadar sari buah antara 10 sampai dengan 12 persen, Kadang-kadang minuman ini ditambahkan asam citrisd, asam ascorbic, essential oil, aroma dan zat pengawet. Diantaranya yang paling popular adalah carbonated orange juice yang mengandung 10 sampai 12 persen sari buah. 3. Fruit juice nectar,.yaitu sari buah dengan kadar 25 hingga 30 [persen ditambah gula dan air. Jenis minuman ini biasanya mengandung 50 persen sari buah untuk sari buah jeruk dan apel, 40 persen untuk sari buah apricot dan 25 persen untuk saru buah markisa dan jambu. 4. Multi fruit dan multi vitamin beverage, yaitu jenis minuman sari buah yang dicampur dari berbagai jenis sari buah jeruk, apel,nanas dan apricot. 16

2.3 Jus Jeruk

Minuman yang dibuat dari ekstrak buah jeruk dikenal masyarakat sebagai penghapus rasa dahaga. Jus jeruk dapat disajikan dalam bentuk segar maupun dalam kemasan yang diawetkan. Jus jeruk segar biasanya ditambah gula agar manis, sedangkan jus jeruk dalam kemasan selain gula biasanya ditambahkan bahan tambahan minuman untuk memperbaiki rasa dan aroma serta pengawet yang diizinkan agar jus tahan disimpan. Komponen utama jus jeruk adalah gula yang mencapai 75-85 . Jenis gula yang penting adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa dengan perbandingan 1:1:2 askrobat 20-60 mg per 100 ml. Vitamin lain yang tak kalah penting adalah vitamin A, tiamin, niastin,riboflavin, asam pantotenat, biotin, asam folat, inositol dan tokoferol. Kandungan vitamin A berkisar antara 250-420 IU, tiamin 70-120 µg, niasin 200-220 µg, asam folat 1,2 µg, dan inositol 135 mg setiap 100 ml jus, Buah jeruk dan olahannya juga mengandung senyawa flavonoid dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah narigin dan untuk limonoid adalah limonin. Selain vitamin dan gizi, manfaat lain yang dapat diperoleh adalah dari kandungan limonin dan naringin pada jus jeruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limonin memiliki sifat bioaktif yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya seperti kanker payudara dan kanker ovarium. Limonin juga dapat menghambat perbanyakan virus HIV, sebagai detoksifikan, antimalaria,antimikroba, dan menurunkan kolesterol, Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa limonin mampu menghambat senyawa karsinogen yang membahayakan tubuh. Narigin mempunyai efek yang tak kalah dengan limonin.

2.4 Penelitian Terdahulu

Pada kajian penelitian terdahulu ada beberapa penelitian yang terkait dengan topic penelitian kepuasan konsumen produk minuman sari buah dalam kemasan Country Choice. Penelitian yang diambil adalah penelitian dengan topik kepuasan konsumen terhadap produk makanan dan minuman yang menggunakan alat analisis Customer Satisfaction Index CSI dan Importance Performance Analysis IPA.