Minuman saribuah atau jus

16

2.3 Jus Jeruk

Minuman yang dibuat dari ekstrak buah jeruk dikenal masyarakat sebagai penghapus rasa dahaga. Jus jeruk dapat disajikan dalam bentuk segar maupun dalam kemasan yang diawetkan. Jus jeruk segar biasanya ditambah gula agar manis, sedangkan jus jeruk dalam kemasan selain gula biasanya ditambahkan bahan tambahan minuman untuk memperbaiki rasa dan aroma serta pengawet yang diizinkan agar jus tahan disimpan. Komponen utama jus jeruk adalah gula yang mencapai 75-85 . Jenis gula yang penting adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa dengan perbandingan 1:1:2 askrobat 20-60 mg per 100 ml. Vitamin lain yang tak kalah penting adalah vitamin A, tiamin, niastin,riboflavin, asam pantotenat, biotin, asam folat, inositol dan tokoferol. Kandungan vitamin A berkisar antara 250-420 IU, tiamin 70-120 µg, niasin 200-220 µg, asam folat 1,2 µg, dan inositol 135 mg setiap 100 ml jus, Buah jeruk dan olahannya juga mengandung senyawa flavonoid dan limonoid yang diduga bermanfaat untuk melawan berbagai penyakit. Senyawa flavonoid yang utama adalah narigin dan untuk limonoid adalah limonin. Selain vitamin dan gizi, manfaat lain yang dapat diperoleh adalah dari kandungan limonin dan naringin pada jus jeruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limonin memiliki sifat bioaktif yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya seperti kanker payudara dan kanker ovarium. Limonin juga dapat menghambat perbanyakan virus HIV, sebagai detoksifikan, antimalaria,antimikroba, dan menurunkan kolesterol, Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa limonin mampu menghambat senyawa karsinogen yang membahayakan tubuh. Narigin mempunyai efek yang tak kalah dengan limonin.

2.4 Penelitian Terdahulu

Pada kajian penelitian terdahulu ada beberapa penelitian yang terkait dengan topic penelitian kepuasan konsumen produk minuman sari buah dalam kemasan Country Choice. Penelitian yang diambil adalah penelitian dengan topik kepuasan konsumen terhadap produk makanan dan minuman yang menggunakan alat analisis Customer Satisfaction Index CSI dan Importance Performance Analysis IPA. 17 Rahman 2008 melakukan analisis kepuasan produk susu Ultra Milk. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 orang dengan menggunakan convienence sampling sebagai metode penarikan sampelnya. Sementara alat analisis yang digunakan untuk menganalisi kepuasan konsumennya menggunakan metode Customer satisfaction index CSI dan Importance Performance Analysis IPA. Produk yang diteliti memiliki atribut yang sama dengan produk yang akan diteliti saat ini yaitu merupakan minuman ringan dalam kemasan. Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan yang berhasil dicapai produk susu ultra milk adalah sebesar 61,89 persen artinya perusahaan memuaskan 61,89 persen dari harapan konsumen. Atribut yang diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah atribut kandungan bahan pengawet dan kemudahan memperoleh produk, sementara yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah atribut tambahan nilai gizi, jaminan halal dan izin depkes, kekentalan cairan produk, ukuran volume produk, dan kondisi kemasan saat dikonsumsi. Atribut yang menjadi prioritas rendah yaitu aroma yang khas, variasi pilihan rasa, kejelasan tanggal kadaluarsa, harga eceran dan desain kemasan. Atribut dapat diminum kapan saja merupakan atribut yang dinilai berlebihan tingkat kinerjanya oleh konsumen. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada jenis produk yang diteliti.. Dewi 2008 menganalisis sikap Konsumen terhadap produk susu kedelai murni tanpa merek di kota Jakarta.Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling dengan mengambil responden pada beberapa supermarket di Kota Jakarta. Untuk menganalisis kepuasan, dewi menggunakan alat analisis Customer satisfaction index CSI dan Importance Performance Analysis IPA. Analisis sikap Ao dilakukan pada produk susu kedelai cair sebagai produk utama penelitian dan susu sapi cair sebagai pembanding. Responden menilai positif pada 10 atribut susu kedelai cair murni. Hal tersebut berarti konsumen memiliki sikap yang mendukung terhadap produk susu kedelai cair. Hanya sembilan atribut susu sapi yang dinilai positif, sedangkan atribut aroma dinilai negatif oleh responden. Hasil analisis skor sikap Ao terhadap susu kedelai cair sebesar 14,05 sedangkan susu sapi 8,18. Kategori tingkat kesukaan responden pada susu kedelai cair dinilai sangat baik dan susu