17
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Karakteristik Konsumen
Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang atau jasa yang tersedia di masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Menurut Sumarwan 2004, istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Keduanya
memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Tanpa mereka produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan tidak mungkin terjual. Konsumen individu merupakan konsumen yang membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen
organisasi merupakan konsumen yang membeli produk, peralatan, dan jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasi.
Karakteristik konsumen berpengaruh terhadap produk maupun merek yang akan dibeli. Menurut Sumarwan 2004, perbedaan kelompok konsumen dapat
didasarkan pada karakterisrik pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi.
Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki konsumen sangat mempengaruhi dalam proses pencarian informasi. Jika konsumen telah
mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai barang dan jasa, maka mereka mungkin tidak termotivasi untuk mencari informasi. Kepribadian
konsumen akan berpengaruh pada motivasi konsumen dalam mencari informasi terhadap produk. Konsumen yang memiliki kepribadian senang mencari informasi
akan meluangkan waktu untuk mencari informasi yang lebih banyak. Beberapa karakteristik demografi yang penting untuk memahami
konsumen adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, lama studi, jenis pekerjaan, pendapatan per bulan, pengeluaran per bulan untuk
pembelian minuman sari buah, dan tempat tinggal responden. Pendidikan adalah salah satu karakteristik demografi yang penting karena konsumen yang
18 berpendidikan tinggi cenderung mencari informasi lebih banyak mengenai suatu
produk sebelum memutuskan untuk membeli. Dalam memutuskan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen
dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Menurut Engel et al 1994, terdapat beberapa faktor lingkungan yang bisa mempengaruhi seseorang dalam
membuat keputusan, diantaranya: budaya, kelas dan status sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi. Namun, pengaruh utama pada sikap dan perilaku
individu adalah pengaruh lingkungan keluarga. Pengaruh lingkungan lainnya adalah situasi yakni perilaku konsumen di sebuah lingkungan untuk mencapai
tujuan tertentu. Berdasarkan Engel et al 1994, situasi yang mempengaruhi konsumen terbagi menjadi tiga bidang utama, yaitu: situasi komunikasi,
pembelian, dan pemakaian. Selain pengaruh lingkungan, proses pengambilan keputusan pembelian
juga dipengaruhi oleh perbedaan individu. Terdapat lima hal yang membuat tiap individu dapat dikatakan berbeda. Hal tersebut adalah : sumber daya konsumen,
keterlibatan dan motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian, serta gaya hidup dan demografi Engel et al 1994.
Individu yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memperbanyak informasi yang dicari terhadap suatu produk sebelum melakukan proses
pembelian. Informasi ada yang tersimpan dalam ingatan dan ada yang tidak. Keduanya akan mempengaruhi pola pembelian mereka.
3.1.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian