Importance Performance Analysis IPA

62 Tabel 21. Persentase Konsumen Minute Maid Pulpy Berdasarkan Teori Loyalitas Loyalitas Hasil Persentase Switcher buyer 50,5 15,165 Habitual buyer 86 25,826 Satisfied buyer 63,4 19,039 Liking the brand 63,4 19,039 Committed buyer 69,7 20,931 Total 333 100 Berdasarkan perbandingan antara kelima tahapan dalam loyalitas konsumen, dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen Minute Maid Pulpy berada pada tahap habitual buyer dengan persentase 25,826 persen. Konsumen telah merasa puas terhadap Minute Maid Pulpy. Mereka mengkonsumsi Minute Maid Pulpy berdasarkan kebiasaan mengkonsumsi minuman sari buah. Karena konsumen telah terbiasa mengkonsumsi berdasarkan kebiasaan, sehingga konsumen tidak ada alasan untuk berpindah merek ke minuman sari buah lain.

6.3. Analisis Kepuasan Konsumen Minute Maid Pulpy

6.3.1. Importance Performance Analysis IPA

Tingkat kepentingan atribut merupakan penilaian konsumen mengenai seberapa penting suatu atribut terhadap suatu produk berdasarkan masing-masing konsumen. Oleh sebab itu, tingkat kepentingan atribut produk tidak dapat dipengaruhi oleh perusahaan. Namun perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat menghasilkan penilaian kinerja yang baik dari konsumen terhadap atribut produk. Nilai kinerja yang baik dapat dihasilkan melalui perbaikan dan peningkatan tingkat kinerja. Perbaikan dan peningkatan tingkat kinerja minuman sari buah Minute Maid Pulpy dapat dilakukan melalui pemetaan Importance Performance Analysis IPA. Metode ini menunjukkan prioritas perbaikan tingkat kinerja masing-masing atribut melaui diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran. Letak atribut pada kuadran diperoleh dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut. 63 Berdasarkan Tabel 22, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tingkat kepentingan adalah 3, 719 dan nilai rata-rata tingkat kinerja adalah 3,727. Kedua nilai tersebut menjadi garis tengah pada diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA. Sehingga diagram kartesius akan terbagi menjadi empat kuadran dengan kondisi yang bebeda di tiap kuadran tersebut. Adapun atribut yang terdapat dalam empat kuadran tersebut yang memiliki nilai rata-rata antara tingkat kepentingan dan kinerja yang paling tinggi adalah atribut harga. Hal ini karena terdapat ketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan harga yang sebenarnya. Pada dasarnya konsumen menginginkan harga yang lebih rendah adari harga sekarang. Konsumen merasa petetapan harga MMP Rp 6.300,00 per botol terlalu mahal. Dampaknya sebelum melakukan proses pembelian, konsumen akan terlalu banyak pertimbangan apakah dengan harga yang dikeluarkan, akan memperoleh manfaat yang setimbang dengan biaya yang dikeluarkan. Sedangkan atribut yang memiliki nilai rata-rata terendah antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja adalah atribut rasa asam jeruk. Artinya konsumen telah puas dengan atribut tersebut. Sehingga perusahaan tidak perlu mengubah rasa asam jeruk pada Mnute Maid Pulpy. Letak atribut-atribut di setiap kuadran diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA berdasarkan perhitungan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut. Pemetaan ini akan sangat membantu perusahaan untuk mengetahui atribut apa saja yang kinerjanya sudah baik, berlebihan, dan perlu diperbaiki. Perbaikan atribut dipengaruhi oleh letak masing-masing atribut di keempat kuadran diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA. 64 Tabel 22. Nilai Rata-Rata Atribut Minute Maid Pulpy berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Tahun 2012 No. Atribut Tingkat Kepentingan Importance Tingkat Kinerja Performance GAP 1 Harga 3,599 3,366 0,233 2 Rasa asam jeruk 3,460 3,678 -0,218 3 Aroma khas buah 3,535 3,663 -0,128 4 Bulir jeruk 3,886 3,827 0,059 5 Tekstur 3,525 3,683 -0,158 6 Varian rasa 3,559 3,584 -0,025 7 Kemasan 3,470 3,619 -0,149 8 Dasar kemasanlabel 3,416 3,624 -0,208 9 Kuantitas 3,713 3,574 0,139 10 Kualitas 4,119 3,955 0,164 11 Kandungan nutrisi 3,965 3,851 0,114 12 Manfaat 3,985 3,936 0,049 13 Informasi label 3,589 3,757 -0,168 14 Mutu dan kehalalan 4,139 4,025 0,114 15 Keamanan dan kesehatan 4,119 3,931 0,188 16 Kemudahan mendapatkan 3,693 3,718 -0,025 17 Iklan atau promosi 3,480 3,668 -0,188 18 Layanan konsumen 3,698 3,629 0,069 Rata-rata 3,719 3,727 -0,008 65 KI NERJA K E P E N T IN G A N 4,1 4,0 3,9 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3 4,2 4,1 4,0 3,9 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 A 18 A 17 A16 A15 A14 A13 A12 A11 A10 A9 A 8 A7 A6 A5 A4 A 3 A 2 A 1 I I I I I I I V Keterangan : A1. Harga A2. Rasa asam buah A3. Aroma khas buah A4. Bulir jeruk A5. Tekstur A6. Varian rasa A7. Kemasan A8. Dasar kemasanlabel A9. Kuantitas A10. Kualitas A11. Kandungan nutrisi A12. Manfaat kesehatan A13. Informasi label A14. Kehalalan A15. Keamanan dan kesehatan A16. Kemudahan mendapatkan A17. Iklan atau promosi A18. Layanan konsumen Gambar 6. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis IPA Minute Maid Pulpy Kuadran II merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan adalah sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasannya relatif tinggi. Adapun atribut yang terdapat pada kuadran II adalah bulir jeruk, kualitas, kandungan nutrisi, manfaat, mutu dan kehalalan, serta keamanan dan kesehatan. Posisi yang paling bawah pada kuadran II adalah atribut bulir jeruk. Konsumen sudah merasa puas dengan menikmati bulir jeruk tersebut. Akan tetapi, kesesuaian tersebut masih dapat ditingkatkan mengingat atribut ini berada pada posisi terendah dalam kuadran ini. Tingkat kepuasan dan kepentingan konsumen terhadap bulir jeruk 66 dapat ditingkatkan salah satu caranya dengan menambah bulir jeruk dalam setiap botolnya. Sedangkan atribut kandungan nutrisi dan manfaat memiliki posisi pada tingkat kepentingan yang hampir sama. Sedangkan tingkat kinerja yang dirasakan oleh konsumen masih lebih tinggi atribut manfaat kesehatan. Sehingga walaupun dalam kuadran memiliki posisi sejajar, tetapi atribut manfaat kesehatan dianggap lebih memuaskan konsumen. Atribut kualitas dan atribut keamanan dan kesehatan juga memiliki posisi sejajar dalam kuadran ini. Atribut memiliki tingkat kinerja lebih tinggi adalah kualitas. Hal ini karena konsumen menuntut untuk mengkonsumsi minuman berkualitas dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh setelah mengkonsumsi minuman tersebut, dalam hal ini Minute Maid Pulpy. Atribut yang memiliki posisi paling tinggi di kuadran ini adalah atribut kehalalan. Hal ini karena mayoritas konsumen Minute Maid Pulpy yang berada di Bogor beragama Islam, sehingga halal atau tidaknya minuman yang akan dikonsumsi menjadi sangat penting. Kuadran III merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Atribut yang berada pada posisi kuadarn III adalah harga, rasa asam buah, aroma khas buah, tekstur, varian rasa, kemasan, dasar kemasan atau label, kuantitas, kemudahan mendapatkan, iklan atau promosi, dan layanan konsumen. Konsumen Minute Maid Pulpy tidak terlalu mementingkan atribut harga. Hal ini karena konsumen dalam mengkonsumsi Minute Maid Pulpy terfokus pada manfaat yang diperoleh dengan mengkonsumsi Minute Maid Pulpy. Berapapun harganya konsumen akan tetap melakukan pembelian. Atribut yang paling rendah pada kuadran III adalah atribut dasar kemasan atau label. Label dalam suatu produk memang penting bagi produsen agar produknya dianggap baik oleh konsumen. Kenyataannya, konsumen tidak memperhatikan atribut ini, karena konsumen tidak melakukan pencarian secara istimewa sebelum melakukan proses pembelian. Sedangkan atribut tertinggi adalah atribut kuantitas. Konsumen Minute Maid Pulpy sudah merasa puas dengan kuantitas Minute Maid Pulpy baik ukuran 350 ataupun 1000 mili liter. 67 Jadi, penambahan ataupun pengurangan kuantitas Minute Maid Pulpy tidak berpengaruh terhadap konsumen. Kuadran IV merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut yang terdapat pada kuadran ini hanya atribut informasi label. Meskipun kinerja atribut informasi label sangat baik, tetapi atribut tersebut bukan menjadi atribut yang penting bagi konsumen. Menurut konsumen, terdapat informasi label yang dirasa memberikan informasi yang terlalu berlebihan, seperti nilai gizi yang diletakkan pada dua tabel berbeda. Padahal dengan satu tabel saja sudah dapat memberikan informasi yang cukup bagi konsumen. Perbedaan kedua tabel tersebut dinilai tidak cukup penting karena informasi tersebut memiliki persan yang sama. Sehingga perusahaan dapat menurunkan kinerja atribut informasi label untuk menghemat biaya.

6.3.2. Customer Satisfaction Index CSI