Tujuan pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
29 siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk
menguasai keterampilan yang diajarkan guru” Langkah-langkah pembelajaran kooperatif STAD Student
Teams Achievment Division antara lain: a Penyampaian tujuan dan motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih aktif
dalam kegiatan belajar mengajar. b Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang memperioritaskan
heterogenitas keragaman c Presentasi dari guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh
media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang
keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
d Kegiatan Belajar dalam tim Team Work Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk, guru
menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-
30 masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru
melakukan pengamatan, memberikan bimbingan. Dorongan dan bantuan bila diperlukan.
e Kuis Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis
tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap peresentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
f Penghargaan prestasi Tim Setelah pelakasanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja
siswa dan diberikan penilaian.
2 Jigsaw
Anita Lie 1994 menyatakan bahwa jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang fleksibel sedangkan Jhonson
dan Jhonson dalam Teti Sobari 2006: 31 melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif model jigsaw yang hasilnya
menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak.
Pembelajaran jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan di bahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan
dipelajari pada papan tulis. Guru menanyakan kepada peserta didik apa mereka ketahui mengenai topik tersebut, kegiatan
sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skematata atau struktur kognitif peserta agar lebih siap menghadapi kegiatan
pelajaran yang baru.
31 Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-
kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Kelompok ini
menjadi kelompok asal, kemudian sesi berikutnya membentuk expert team kelompok ahli, anggota kelompok ahli merupakan
perwakilan dari kelompok asal, kemudian berdiskusi pada masing- masing kelompok, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal,
kemudian berdiskusi kembali. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil
berdiskusi kelompok ahli tadi, sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru
menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.
3 Make A Match
Make a Match merupakan salah satu jenis dari dalam pembelajaran kooperatif. pembelajaran ini dikembangkan oleh
Lorna Curan 1994. Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dengan make a match ini adalah kartu-kartu. Kartu-
kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut.
Langkah berikutnya adalah guru membagi komunitas kelas menjadi 3 tiga kelompok. Kelompok pertama merupakan
kelompok pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok pembawa kartu-kartu berisi
jawaban-jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai,