Nama Komponen dan Fungsi Komponen sistem starter

156 c Komponen tetap 1. Yoke dan pole core ` Yoke adalah jalan bagi magnetic field samam seperti frame pada start motor. Yoke berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Pada saat field coil dililit sekelilingnya dengan inti kutub, inti kutub tersebut menjadi electromagnetic. Pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil. 2. Field Coil Field coil Adalah coil yang sekelilingnya dililit dengan inti kutub untuk membangkitkan medan magnet sesuai dengan arus besar yang mengalir melaluinya. 3. Brush dan Brush Holder Empat brush menyalurkan arus ke armature melalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator brush positif +, dan kedua brush lainnya 157 ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator brush negative - Brush berfungsi sebagai penghantar arus listrik ke commutator sedangkan brush holder berfungsi sebagai tempat kedudukan brush positif dan brush negative 4. Overrunning Clutch kopling starter bekerja untuk membebaskan putaran dari fly wheel ke motor starter. Tipe overruning clutch dibagi menjadi 3 yakni: a. roller type b. multi-plate type c. Sprag type 158 d Konstruksi Motor Starter Keterangan: 1. Plat Kontak 2. Terminal 3. Kontak 4. Solenoid 5. Pull in-coil 6. Hold in-coil 7. Pegas pengembali 8. Tuas pendorong 9. Pegas penghantar 10. Pelat rem 11. Rumah kopling 12. Pinion 13. Poros ulir memanjang 14. Overrunning Clutch 15. Plat penahan 16. Ring penghantar 17. Kumparan medan 18. Armature 19. Sepatu kutup 20. Rumah stator 21. Brush 22. Komutator 23. Pegas sikat 24. Tutup bagian belakang 159

D. Cara Kerja sistem starter

1. Kunci Kontak Posisi ST

Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak  terminal 50 pada solenoid  kumparan hold in coil  massa, sehingga terbentuk medan magnet pada kumparan hold in coil Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak  terminal 50 pada solenoid  kumparan pull in coil  terminal C  kumparan medan field Coil  sikat positif  kumparan armature  sikat negative Massa, sehingga terbentuk medan magnet pada kumparan pull in coil kemudian drive lever akan mendorong starter clutch dan pinion gear ke fly wheel.

2. Gear pinion dan fly wheel berkaitan Penuh

Arus dari baterai mengalir ke terminal 50  kumparan hold in coil  massa, sehingga terbentuk medan magnet pada kumparan hold in coil yang akibatnya dapat menahan pinion gear tetap berkaitan dengan fly wheel. Selanjutnya arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30  plat kontak  terminal C  kumparan medan  sikat positif  komutator  kumparan armature  sikat negative  massa, sehingga terbentuk medan magnet yan sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armature, motor starter berputar. 160

3. Kunci Kontak Posisi OFF

Setelah kunci kontak pada posisi on arus dari batterai akan mengalir ke kunci kontak akan tetapi arus tersebut terputus. diputuskannya arus oleh kunci kontak mengakibatkan arus dari kunci kontak ke terminal 50  hold in coil dan pull in coil terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada plunger akan menghilang. Setelah kemagnetan hilang pegas plunger akan mengembalikan starter clutch dan pinion gear kembali ke posisi semula. Begitu juga dengan kontak plate yang terlepas dari terminal 30 dan C, arus dari baterai yang terputus akan mengakibatkan armature berhenti berputar. 161

E. Rangkaian Kelistrikan

162 “SISTEM STARTER TIPE REDUKSI” OLEH LALU MUHAMMAD ARY MADYA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA 2015

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Tambakboyo 01 Tahun A

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Tambakb

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 KARTASUR

0 0 15

PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN 02 JATISARI, Penerapan Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IV SDN 02 Jatisari, Sambi, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 2 SUKOHARJO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GUIDED NOTE TAKING (GNT).

0 0 19

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF KELAS XI TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 0 130

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING DENGAN BANTUAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 116

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 PALEMBANG

0 0 9