Hasil Belajar Kajian Teori 1. Pembelajaran

50 1 Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. a Tipe Hasil Belajar: Pengetahuan Pengetahuan diambil dari kata Knowledge dalam taksonomi Bloom tidak sepenuhnya berarti pengetahuan secara faktual tetapi juga pengetahuan karena proses hafalan seperti menghafal rumus. Dengan hafal terhadap suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut. b Tipe Hasil Belajar: Pemahaman Pemahaman dibedakan menjadi 3 tiga kategori yaitu; 1 terjemahan, mulai dari terjemahan langsung dari bahasa asing ke bahasa Indonesia sampai mengartikan bahasa, 2 penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, 3 eksplorasi, mampu membuat persepsi dan melihat apa yang tersirat dibalik yang tersurat. c Tipe Hasil Belajar: Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstrak ide, teori, metode pada situasi konkrit atau khusus. d Tipe Hasil Belajar: Analisis 51 Analisis adalah usaha memilih suatu kesatuan menjadi unsur-unsur yang menyusunnya sehingga jelas ketertarikannya. e Tipe Hasil Belajar: Sintesis Sintesis adalah kebalikan dari analisis yaitu penyatuan unsur-unsur yang terpisah menjadi satu kesatuan. f Tipe Hasil belajar: Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu dilihat dari patokanacuan tertentu. 2 Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, yaitu: a Recivingattending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima stimulus dari luar dalam bentuk masalah, gejala, atau situasi tertentu. b Responding, yaitu reaksi yang diberikan terhadap stimulus. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, dan kepuasan menjawab stimulus yang datang dari luar. c Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. d Organisasi, yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi termasuk hubungan satu dengan nilai lainnya. 52 e Karakteristik nilai, keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 3 Ranah Psikomotorik Hasil belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan, ada 6 enam tingkat keterampilan yaitu: a Gerakan refleks, keterampilan pada gerakan yang tidak disadari atau terjadi secara spontanitas. b Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. c Kemampuan persetual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris. d Kemampuan dibidang fisik, termasuk kekuatan, ketepatan, keharmonisan. e Gerakan-gerakan keterampilan, mulai dari keterampilan sederhana sampai keterampilan kompleks. f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non- decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative. Hasil belajar yang dikemukakan diatas tidak berdiri sendiri melainkan terhubung satu dengan yang lainnya. Seseorang yang berubah tingkat kognitifnya pengetahuan sebenarnya dalam kadar tertentu sikap dan perilakunya juga berubah.

6. Perbaikan Kelistrikan Kendaraan Ringan Listrik Otomotif

Mata Pelajaran Listrik Otomotif memiliki 3 tiga kompetensi dasar yakni memelihara sistem Pengapian sesuai operasional prosedur, memelihara sistem pengisian sesuai operasional prosedur dan 53 memelihara sistem starter sesuai operasional prosedur. Salah satu yang akan diteliti yakni hanya kompetensi dasar memahami sistem starter. Didalam kompetensi dasar siswa dituntut untuk dapat mengidentifikasi unit sistem starter, nama komponen-komponennya, prinsip kerja, cara pengukurannya serta mampu merangkai rangkaian kelistrikan sistem starter. Cakupan kompetensi dasar sistem starter ini adalah sistem starter konvensional dan reduksi. Berdasarkan silabus yang ada di SMK Negeri 3 Yogyakarta, cakupan kompetensi dasar dan materi pokok dari mata pelajaran Listrik Otomotif akan di rinci sebagai berikut: 1 Memahami sistem starter, komponen utama, cara kerja, mengukur dan merangkai rangkaian kelistrikan sistem starter. a Materi Pokok a Pengertian dasar b Starter sekrup c Starter dorong dan sekrup d Starter anker dorong e Starter batang dorong pinion b Indikator 1 Menjelaskan prinsip dasar motor starter 2 Menjelaskan fungsi dan nama komponen sistem starter. 3 Menjelaskan cara kerja sistem starter.tipe konvensioanal 4 Mengidentifikasi rangkaian kelistrikan sistem starter c Materi Pembelajaran 1 Prinsip dasar motor starter 54 2 Fungsi dan nama komponen sistem starter. 3 Jenis-jenis sistem starter. 4 Cara kerja sistem starter 5 Mengukur komponen sistem starter 6 Rangkaian kelistrikan sistem starter. 2 Memelihara sistem starter dan komponen-komponennya. a Materi Pokok a Pemeriksaan sistem starter pada mobil dan pada tes bench b Pembongkaran unit sistem starter c Mengetes anker kumparan medan d Membongkar, mengetes dan memasang solenoid b Indikator 1 Mengumpulkan informasi prosedur perawatan sistem starter dan komponen-komponennya yang benar. 2 Menyesuaikan perbaikan komponen sistem starter dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraansistem. 3 Memperbaiki sistem starter berdasarkan SOP standard Operation Procedures, undang-undang K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kompetensi dasar, materi pokok, indikator dan materi pembelajaran diatas merupakan bentuk pembelajaran teori dan praktek. Indikator yang ingin dicapai hendaknya disesuaikan dengan materi pembelajaran yang ingin disampaikan ke peserta didik. 55 Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ini diukur berdasarkan pencapaian siswa dalam menjawab soal yang telah diberikan. Soal yang digunakan ialah soal obyektif dan soal subyektifessay. Penulisan soal obyektif harus mengikuti kaidah. Kaidah penulisan soal pilihan ganda Martubi, 2004: 29: a. Setiap soal hendaknya berupa rumusan suatu masalah. b. Pokok soal hendaknya terasa mengandung persoalan yang sebanyak-banyaknya, tetapi hanya berisi materi yang relevan. c. Hati-hati menggunakan kalimat negatif. d. Setiap alternatif jawaban hendaknya secara tata bahasa konsisten dengan pokok soal. e. Hanya ada satu alternatif jawaban yang betul kecuali jika bentuknya asosiasi Pilihan Ganda. f. Semua alternatif hendaknya homogen, artinya kunci jawabannya jangan menonjol. g. Hindari sifat-sifat asosiatif antara pokok soal dengan alternatif jawaban. h. Hati- hati Hindari penyediaan pilihan dengan kata “tidak satupun”, atau “semua benar” Kaidah penskoran tes pilihan ganda di bagi menjadi 2 antara lain Martubi, 2004: 30: a. Jika tidak memperhitungkan faktor tebakan:

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran aktif teknik guided note taking terhadap sikap siswa dalam belajar matematika aspek afeksi

0 31 168

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Tambakboyo 01 Tahun A

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Tambakb

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 3 KARTASUR

0 0 15

PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN 02 JATISARI, Penerapan Guided Note Taking Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IV SDN 02 Jatisari, Sambi, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 2 SUKOHARJO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GUIDED NOTE TAKING (GNT).

0 0 19

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PERBAIKAN MOTOR OTOMOTIF KELAS XI TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 0 130

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING DENGAN BANTUAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 116

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 PALEMBANG

0 0 9