digunakan dalam pembelajaran diperoleh nilai paling tinggi adalah pada aspek inkuiri yaitu 3,63 dengan kategori sangat baik dan nilai paling rendah adalah
aspek bahasa yaitu 3,37 dengan kategori sangat baik. Pada aspek bahasa dirasa guru banyak istilah yang kurang dimengerti oleh siswa. Sehingga perlu
penambahan glosarium dan dalam proses pembelajaran guru perlu membimbing mengingat subjek yang mempelajari adalah siswa SMP yang rata-rata masih
belum memahami istilah dalam langkah pembelajaran inkuiri. Dari hasil perolehan secara keseluruhan modul mendapatkan skor rata-rata 3,53, respon
sangat baik sehingga dapat dinyatakan bahwa modul berbasis inkuiri dengan materi tekanan yang dikembangkan layak untuk digunakan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Pengembangan
1. Pembahasan Hasil Penelitian a. Pra Penelitian Ujung depan
Tahap pra penelitian ini dilakukan dengan cara observasi di SMP N 2 Ngrampal. Observasi dilakukan dengan mengamati proses belajar mengajar di
kelas, menyebarkan angket, wawancara kepada guru dan siswa. Angket mengungkap kebutuhan guru diberikan pada 4 guru mata pelajaran IPA di SMP N
2 Ngrampal. Hasil observasi terhadap guru diperoleh hasil bahwa kebanyakan guru tidak menyusun perangkat pembelajaran sendiri melainkan dari MGMP.
Pembelajaran masih menggunakan metode konvensional, ketersedian buku dan alat laboratorium terbatas, tidak ada modul yang dibuat guru, belum menerapkan
commit to user
keterampilan proses dalam proses belajar mengajar, penilaian hanya pada kognitif saja sedangkan afektif dan psikomotorik tidak ada penilaian.
Angket kebutuhan siswa diberikan kepada 10 siswa kelas 8 yang terdiri dari 15 pernyataan. Hasil dari observasi terhadap siswa diperoleh bahwa siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari IPA, pembelajaran yang disampaikan guru kurang menarik, siswa jarang melakukan praktikum, siswa membutuhkan
media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan untuk mempelajari konsep IPA dan setuju jika dikembangkan media pembelajaran berupa modul berbasis
inkuri untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil observasi pendukung proses pembelajaran alat-alat laboratorium dan
perpustakaan kurang lengkap dan jumlahnya terbatas. Pada laboratorium IPA hanya memiliki beberapa set KIT IPA. Buku yang ada di perpustakaan juga
kurang memadai, untuk kelas 8 hanya terdapat buku BSE. Berdasarkan observasi kemudian disusun skenario pengembangan dan spesifikasi produk yang
dikembangkan yaitu berupa modul IPA berbasis inkuiri pada materi tekanan untuk kelas 8.
b. Analisis Siswa Hasil observasi terhadap peserta didik maka diperoleh hasil bahwa siswa
SMP N 2 Ngrampal memiliki kemampuan yang rendah. Hal itu dapat dilihat pada ulangan harian dan hasil pada ujian nasional. Penelitian pengembangan modul
berbasis inkuiri dilaksanakan di SMP N 2 Ngrampal karena peneliti merupakan salah satu guru yang ada di sekolah tersebut. Sehingga secara langsung dapat
commit to user
mengetahui karakteristik siswa yang akan dijadikan subjek penelitian
pengembangan modul berbasis inkuiri ini. Hasil observasi yang telah dilakukan baik berupa angket dan wawancara
terhadap guru dan siswa di SMP N 2 Ngrampal dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA, kemampuan rata-rata siswa
khususnya pada materi tekanan diperoleh nilai dibawah KKM, dalam proses pembelajaran belum menggunakan modul, khususnya modul yang berbasis
inkuiri. Sehingga guru dan siswa setuju bila dikembangkan modul berbasis inkuiri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran hasil belajar.
c. Analisis Materi Analisis materi dilakukan dengan menganalisis SK dan KD kelas 8 di SMP.
Terdapat SK dan KD untuk kelas 8 semester satu dan dua. Berdasarkan analisis dipilih materi tekanan karena materi ini merupakan materi yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari dan diketahui sesuai dengan hasil analisis pada ujian nasional tahun 2012 diperoleh daya serap yang rendah pada materi tekanan
yaitu 61,57. Selengkapnya disajikan pada lampiran 3. Standar Kompetensi yang digunakan dalam pengembangan modul yaitu SK
5. menerapkan konsep tekanan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari baik dari produk sederhana sampai produk teknologi yang bermanfaat bagi manusia. Pada
SK 5 terdapat keterpaduan KD tentang tema tekanan yaitu KD 2.3. menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana, KD 2.4 mendeskripsikan sistem
peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan, KD 5.1 menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam
commit to user
kehidupan sehari-hari. Pada pengembangan modul ini, dalam pengembangan modul ini tidak memadukan keterkaitan antara ketiga KD tersebut tetapi hanya
mengambil salah satu KD yang akan dikembangkan yaitu pada KD 5.1 menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pokok yang dikembangkan yaitu tekanan dan sub pokok bahasan yang dibahas meliputi tekanan zat padat, tekanan zat cair meliputi
tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Pascal, hukum Archimedes dan tekanan udara meliputi tekanan udara dalam ruang terbuka dan tertutup. Setelah
menentukan KD maka disusun perangkat pembelajaran sebagai berikut 1 Penyusunan Silabus
Penyusunan silabus yaitu diawali penentuan SK dan KD yang dikembangkan. Dalam pengembangan ini KD yang dikembangkan adalah
menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan materi pokok tekanan dan sub pokok bahasan yang
dibahas meliputi tekanan zat padat, tekanan zat cair meliputi tekanan hidrostatis, bejana hubungan, hukum Pascal, hukum Archimedes, tekanan udara, hubungan
tekanan udara dengan ketinggian dan tekanan udara dalam ruang tertutup. Komponen silabus terdiri dari SK, KD, indikator, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan sintak inkuiri.
2 Penyusunan RPP Penyusunan RPP disesuaikan dengan silabus yang telah disusun. RPP
merupakan penjabaran dari perumusan silabus. RPP disusun dengan indikator perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
yang telah dirumuskan dalam silabus dengan menggunakan pedoman ABCD audience, behaviour, condition, and degree. Komponen yang terdapat pada RPP
antara lain : Identitas, SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, penilaian.
d. Analisis tugas Penyusunan kisi-kisi soal disesuaikan dengan penyusunan silabus dan RPP
pada pembelajaran inkuiri. Dalam penyusunan kisi-kisi soal memuat tentang indikator yang telah dirumuskan pada silabus dan RPP. Soal disusun mengacu
pada kehidupan sehari-hari dan diambil dari fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Keterkaitan soal-soal itu bertujuan agar siswa terampil
dalam mengetahui kegunaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Komponen kisi- kisi soal antara lain KD, materi pokok, indikator, aspek yang dinilai dan jumlah
butir soal. e. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator yang sudah disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri. Indikator yang
dikembangkan kemudian dijabarkan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam modul meliputi tujuan pembelajaran
kognitif, psikomotorik dan afektif. 2. Perancangan
a. Penyusunan Tes Data hasil belajar kognitif berupa nilai tes hasil belajar. Sebelum digunakan
sebagai intrumen penelitian, butir-butir soal diuji cobakan terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda dari soal tersebut. Dari 45 soal yang valid adalah 29 soal dan digunakan
untuk pretest dan postest. b. Pemilihan media
Pada pengembangan modul ini menggunakan media cetak pada akhir produk yang dihasilkan. Modul juga dilengkapi dengan sumber dan alamat web
yang dapat diakses oleh siswa. Pada kegiatan penyelidikan menggunakan media pembelajaran yang mudah dicari dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pemilihan Format Berdasarkan Kriteria Modul Format kriteria modul yang dikembangkan diadaptasi dari pendapat Abdul
Kodir 2010 : 222 bahwa format modul memuat unsur-unsur meliputi 1 judul pokok bahasan dan kompetensi dasar yang dikutip dari standar isi kuirikulum;
2 tujuan pembelajaran yaitu rumusan tingkah laku gambaran tentang kemampuan tertentu yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajar; 3 kegiatan belajar yang berisi lembaran kegiatan siswa yang memuat kegiatan penyelidikan dan percobaan yang harus dilakukan oleh siswa; 4 uraian
dan contoh yang disajikan dalam bentuk tutur kata sehingga memberikan kesan seolah-olah guru berada di depan siswa. Dan menyertakan contoh-contoh secara
lengkap dan jelas agar mudah dipahami; 5 latihan dalam modul merupakan alat untuk menguji sendiri bagi siswa dan tes formatif untuk mengukur kemampuan
siswa dalam satu unit pembelajaran; 6 kunci jawaban diberikan pada halaman yang berbeda dengan maksud agar siswa dapat mengukur kemampuan diri sendiri.
commit to user
Modul disusun berdasarkan komponen pembelajaran berbasis inkuri. Pembelajaran inkuiri dipilih karena dalam proses pembelajaran siswa dilibatkan
secara aktif dalam proses mencari tahu untuk mampu menginterpretasikan informasi, membedakan antara asumsi yang benar dan yang salah, dan
memandang suatu kebenaran dan hubungannya dengan berbagai situasi sehingga siswa tidak hanya memiliki informasi tetapi menempatkan diri sebagai saintis
yang melakukan penelitian, berpikir dan merasakan lingkungan penelitian dalam rangka menemukan sebuah konsep. Selain itu sesuai dengan pendapat Abdul
kodir 2011 bahwa kelebihan dalam pembelajaran inkuiri siswa dapat mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik, serta mendorong siswa untuk
berpikir dan merumuskan hipotesisnya sendiri dalam menemukan sebuah konsep melalui penyelidikan.
Komponen yang digunakan mengadaptasi dari tahapan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak. Adapun tahapan pembelajaran
inkuiri sebagai berikut 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah, pada tahap ini guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan untuk
dipecahkan. Pada tahap ini guru juga membagi kelompok; 2 Membuat hipotesis, pada tahap ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat
dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana
yang menjadi prioritas penyelidikan; 3 Mengumpulkan data, pada tahap ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang
sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
mengurutkan langkah-langkah percobaan dan mendapatkan informasi melalui penyelidikan; 4 Menganalis data dan menguji hipotesis, pada tahap ini guru
memandu diskusi tentang hasil dan sejauh mana hasil tersebut mendukung hipotesis; 5 Generalisasi, tahap ini melakukan generalisasi terhadap hasil
berdasarkan asesmen terhadap hipotesis dan mengembangkan kemampuan untuk membuat kesimpulan berdasarkan bukti.
d. Penyusunan Produk Draf I Penyusunan modul pembelajaran diawali dengan menyusun silabus, RPP,
dan kisi-kisi soal. Modul disusun berpedoman pada silabus, RPP, dan kisi-kisi soal. Hal itu bertujuan untuk memperoleh modul yang sistematis dan terarah.
Dalam penyusunan modul menggunakan SK yaitu memahami peranan usaha,
gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari dan KD yang dikembangkan yaitu
menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada skenario pengembangan modul IPA berbasis inkuiri ini, KD yang akan dikembangkan adalah menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari KD tersebut dikembangkan modul yang terdiri dari 8 kegiatan belajar. Desain awal modul yang
dikembangkan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Desain modul merupakan salah satu prinsip pengembangan modul yang mendasari dan teknik
tahapan penyusunan modul. Setelah dosen pembimbing setuju dengan desain awal kemudian dilakukan pengumpulan materi yang berasal dari berbagai sumber
seperti buku-buku referensi mengenai materi, situs yang beraitan dengan modul perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
yang dikembangkan, metode pembelajaran inkuiri, jurnal, makalah dan gambar- gambar pendukung. Materi-materi kemudian disusun dan dikembangkan. Dalam
penulisan modul menggunakan program microsoft word 2007. Modul yang dikembangkan terdiri dari komponen yaitu cover. Cover dibuat
menggunakan microsoft word 2007 dengan pemilihan gambar berasal dari perpaduan koleksi foto dokumentasi penulis dengan foto di internet. Cover
berukuran A4 berisi judul modul, tujuan dibuat modul untuk kelas 8 SMP, gambar-gambar pendukung dan penyusun. Cover kemudian dicetak dan
dilaminating. Pada halaman francis terdapat judul utama modul, tujuan dibuat modul kelas 8 dan penyusun.
Setelah halaman francis terdapat halaman penyusun yang terdiri dari judul modul, penyusun, dosen pembimbing dan validator. Kemudian halaman
berikutnya adalah kata pengantar, daftar isi, karakteristik modul yang berisi penjelasan singkat mengenai ciri khas sintak pembelajaran inkuiri. Halaman
berikutnya yaitu petunjuk umum dan petunjuk khusus dalam mempelajari modul. Halaman berikutnya terdapat KD, indikator dan peta konsep yang
menggambarkan materi tekanan. pada bagian pendahuluan terdapat prasyarat materi apa yang harus dikuasai sebelum mempelajari materi tekanan yaitu pada
sub pokok mari mengingat kembali. Kemudian halaman selanjutnya adalah pemanfaatan konsep tekanan yaitu penjelasan singkat penerapan konsep tekanan
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang teknologi yang bertujuan agar siswa tahu bahwa materi yang dipelajari dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang teknologi. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Halaman berikutnya adalah kegiatan belajar, Pada kegiatan belajar terdiri dari serangkaian kegiatan inti yang akan dilakukan dalam mempelajari modul.
Kegiatan belajar pada modul ini terdiri dari 8 sub pokok bahasan. Setiap kegiatan belajar terdiri dari 1 judul materi, 2 tujuan pembelajaran yang akan dipelajari,
3 motivasi awal yang berisi peristiwa yang menarik berkaitan dengan materi dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat tertarik mengenai materi yang akan dipelajari, 4 penyelidikan berfungsi untuk mengasah kemampuan siswa menemukan konsep dan mengajak
siswa bersikap ilmiah. Kegiatan penyelidikan terdiri dari tahapan yaitu identifikasi masalah siswa mengidentifikasi masalah yang akan diselidiki melalui fenomena-
fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Merumuskan masalah yaitu siswa merumuskan masalah yang diselidiki dari fenomena yang ada pada
identifikasi masalah, kemudian merumuskan hipotesis, pada kegiatan ini siswa membuat jawaban sementara dari permasalahan yang akan diselidiki.
Mengumpulkan data yaitu kegiatan mengumpulkan data-data melalui percobaan yang terdiri dari lembar kerja siswa yang harus dilakukan. Selanjutnya kegiatan
analisis data, Setelah data-data dikumpulkan kemudian dianalisis yang akhirnya dapat menjawab permasalahan dari rumusan masalah sekaligus menguji hipotesis
yang telah dibuat sudah sesuai atau belum. Tahap terakhir yaitu generalisasi yaitu dari hasil analisis maka dapat disimpulkan hingga menjadi sebuah konsep materi,
5 aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, dari generalisasi yang telah diuraikan maka dapat dicari aplikasi sebuah konsep materi dalam kehidupan sehari-hari, 6
konsep materi, untuk memperkuat pengetahuan yang diperoleh dari hasil perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
penyelidikan maka disajikan uraian materi pada buku 2, 7 kilas balik yang terdiri dari contoh soal untuk mengingat kembali apa yang telah didapat dari
kegiatan penyelidikan yang telah dilakukan, 8 tes pengetahuan untuk melatih kemampuan setelah menguasai konsep yang telah diselidiki, 9 mari berkarya
adalah tugas proyek yang harus dikerjakan dan kemudian dipresetasikan, 10 tes prestasi belajar untuk menguji pengetahuan yang telah diperoleh dari semua
kegiatan belajar, 11 glosarium yang digunakan untuk menuliskan kata-kata sulit dan 12 daftar Pustaka berisi daftar referensi materi. Setelah modul draf 1 selesai
kumudian divalidasi. e. Draf 1
Setelah draf 1 modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi tekanan selesai dibuat, modul divalidasi oleh dosen, guru dan teman sejawat. Validasi pada tahap
1 ini untuk melihat kelayakan isi materi dan kegrafikan. Validasi merupakan proses menguji kesesuaian hubungan antara tujuan pembelajaran, SK dan KD
dengan indikator. Selain itu Abdul Khodir 2011 menyatakan bahwa menguji tingkat efektivitas kegiatan belajar yang kita pilih mampu membantu siswa dalam
mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan, serta mempertimbangkan keterjangkauan tersedianya alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Isi modul yang telah sesuai berarti bahwa modul efektif dalam mempelajari kompetensi yang menjadi tujuan belajar maka modul dinyatakan valid. Dan
apabila hasil validasi dinyatakan tidak valid maka modul harus diperbaiki sehingga menjadi valid.
commit to user
Pembelajaran modul berbasis inkuiri disusun lengkap dengan perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, kisi-kisi soal.
Dari semua perangkat
pembelajaran dan modul divalidasi oleh dosen, guru dan teman sejawat. Hasil validasi menujukkan bahwa silabus, RPP, kisi-kisi tes prestasi belajar layak
digunakan dengan revisi. 3. Tahap Pengembangan
a. Validasi Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas modul yang dikembangkan
layak atau tidak digunakan. Validasi yang dilakukan terdiri dari validasi ahli yaitu dua dosen ahli materi dan kegrafikan, dua guru fisika dan dua teman sejawat.
Validasi ahli materi dan kegrafikan yang terdiri dari dosen yang memiliki latar belakang doktoral, guru SMP IPA fisika yang memiliki latar belakang pendidikan
fisika. Dan teman sejawat yaitu mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan fisika.
1 Validasi Silabus Hasil validasi silabus secara umum dapat dilihat pada tabel 4.3, tabel 4.4,
tabel 4.5 menunjukkan bahwa perolehan skor validasi dalam kategori sangat baik dari tujuh kriteria penilaian. Tujuh kriteria penilaian meliputi perumusan SK, KD
dan Indikator, Relevansi materi pelajaran dengan SK, KD dan indikator, Perumusan kegiatan pembelajaran sesuai dengan SK, KD dan indikator,
Pemilihan media atau sumber belajar sesuai dengan SK, KD dan indikator, Pengembangan alat penilaian pembelajaran sesuai dengan SK, KD dan indikator,
Rincian alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan SK, KD dan indikator, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Saran-saran yang diberikan validator yaitu silabus pada indikator psikomotorik harus dikaji ulang mengenai
kata operasional. Dari skor yang rata-rata masuk kategori sangat baik maka dapat disimpulkan hasil validasi silabus layak digunakan setelah revisi sesuai saran dari
dosen, guru, dan teman sejawat. 2 Validasi RPP
Hasil validasi yang dilakukan dosen pakar, guru dan teman sejawat diperoleh skor dalam kategori sangat baik yang ditunjukkan dalam tabel tabel 4.3,
tabel 4.4, tabel 4.5. Pada validasi yang dilakukan oleh dosen diperoleh skor dalam kategori baik. Pada RPP terdapat saran-saran yang harus direvisi yaitu mengenai
tujuan pembelajaran psikomotorik pada RPP belum sesuai indikator dan kegiatan inti pada RPP belum diberi keterangan LKS yang digunakan. Setelah melalui
bimbingan kepada dosen pakar maka diperoleh RPP yang layak untuk digunakan. 3 Validasi Kisi-kisi Soal
Hasil validasi soal yang dilakukan oleh dosen, guru dan teman sejawat disajikan dalam tabel 4.3, tabel 4.4, tabel 4.5. Secara umum diperoleh dalam
kategori sangat baik. Pada validasi yang dilakukan oleh dosen diperoleh skor dalam kategori baik. Pada kisi-kisi soal terdapat saran-saran yang harus direvisi
yaitu memperbanyak soal yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari mengkaji ulang soal agar sesuai dengan indikator. Soal direvisi dengan model soal yang
memperlihatkan langkah-langkah inkuiri. Setelah melalui bimbingan kepada dosen pakar maka diperoleh kisi-kisi soal yang layak untuk digunakan.
commit to user
4 Validasi Modul Hasil validasi yang dilakukan oleh dosen, guru dan teman sejawat
ditunjukkan pada tabel 4.3, tabel 4.4, tabel 4.5. Perolehan skor dalam kategori sangat baik ditinjau dari kelayakan materi dan kelayakan kegrafikan. Dari tabel
4.6 terdapat saran yang terkait modul pembelajaran yaitu gambar pada kegiatan belajar tekanan zat padat, gambar sepatu diganti dengan kaki ayam dan bebek,
pada setiap kegiatan belajar diberi motivasi awal, agar memberi saran untuk membaca suplemen konsep disetiap kegiatan belajar sebelum mengerjakan soal
tes pengetahuan, suplemen konsep dan kunci jawaban dibuat terpisah dengan memberi pembatas yang jelas, pada contoh soal dilengkapi dengan gambar.
Setelah melalui tahap validasi yaitu berdasarkan penyusunan modul mengacu pada silabus, RPP, dan kisi-kisi soal diketahui skor penilaian yang
diperoleh secara keseluruhan dalam kategori sangat baik dan layak digunakan. Hasil saran yang diberikan oleh validator sebagai perbaikan pada draf I sehingga
didapatkan draf II. Draf II merupakan hasil dari draf I yang telah direvisi berdasarkan masukan para validator. Draf II selanjutnya diujicobakan kecil
kepada 8 orang siswa di SMP Negeri 2 Ngrampal. b. Uji Coba Pengembangan
1 Uji Coba Kecil
Uji coba kecil dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngrampal. Pada tanggal 12 April 2014. Uji coba kecil ini bertujuan untuk melihat kelayakan
modul IPA berbasis inkuiri pada materi tekanan sebelum diujicobakan pada kelas VIII D. Uji coba kecil juga digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
commit to user
digunakan untuk bahan revisi tahap berikutnya. Sampel uji coba terdiri dari 8 anak yang memiliki kemampuan beragam yaitu berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Pada uji coba kecil siswa diberi modul dan dilaksanakan pembelajaran sederhana dengan membagi 2 kelompok kecil. Pembelajaran dilakukan selama 2
minggu selanjutnya diminta untuk memberikan respon keterbacaan terhadap modul berbasis inkuiri terbimbing.
Aspek yang dinilai meliputi aspek isi terdiri dari 5 pertanyaan, aspek kegrafikan terdiri dari 7 pertanyaan, aspek kelayakan penyajian terdiri dari 5
pertanyaan, aspek kesesuaian dengan pembelajaran inkuiri terdiri dari 3 pertanyaan. Hasil yang diperoleh rata-rata mendapatkan respon sangat baik.
Sehingga dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa modul berbasis inkuiri dengan materi tekanan yang dikembangkan layak untuk digunakan.
Modul yang telah direvisi sesuai yang didapat dari saran dan temuan yang belum sesuai pada uji kecil, selanjutnya dilaksanakan tahap uji besar. Draf III
adalah hasil revisi II yang diperoleh berdasarkan uji coba kecil draf III ini kemudian diperbanyak untuk di implemetasikan pada satu kelas. Kelas yang
diberikan pembelajaran modul berbasis inkuiri adalah kelas VIII D di SMP N 2 Ngrampal
2 Uji Coba Kelas Pada uji coba besar dilaksanakan di SMP N 2 Ngrampal pada kelas 8 D
dengan menggunakan modul yaitu draf II berupa modul pembelajaran berbasis inkuiri materi tekanan. Modul pembelajaran berbasis inkuiri dilaksanakan dengan
8 kali pertemuan sesuai dengan kegiatan belajar modul pembelajaran yang dibagi perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
menjadi 8 kegiatan belajar yaitu tekanan zat padat, tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Pascal, hukum Archimedes, tekanan udara, hubungan
tekanan udara dengan ketinggian tempat, tekanan udara diruang tertutup. Pembelajaran inkuiri bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan
keterampilan proses yang dilihat berdasarkan nilai pretes dan postest. a Hasil Analisis Pretest dan Postest
Sebelum pembelajaran dimulai siswa diberi pretest terlebih dahulu. Kemudian sesudah pembelajaran menggunakan modul berbasis inkuiri siswa
diberi postest. Soal pretest dan postest yang diberikan adalah sama yaitu berjumlah 29 butir soal. Hasil pretest menunjukkan bahwa secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa dari 29 soal yang diberikan hampir 68 soal belum bisa dijawab oleh siswa. Dan prosentase jumlah siswa yang menjawab betul soal yang
diberikan kurang dari 50. Sehingga diartikan siswa belum memahami materi tekanan yang akan diberikan karena siswa rata-rata belum mampu menjawab
dengan betul soal-soal pretest yang diberikan. Setelah pembelajaran menggunakan modul berbasis inkuiri siswa diberi
postest yang soalnya sama dengan soal pretest yang diberikan sejumlah 29 butir. Hasil analisis jawaban postest secara keseluruhan bahwa dari 29 soal yang
diberikan hampir 83 soal dapat dijawab oleh siswa dengan prosentase jumlah siswa yang menjawab betul lebih dari 51. Sehingga diartikan siswa dapat
memahami materi modul yang dipelajari dengan kategori baik karena siswa rata- rata mampu menjawab dengan betul soal-soal postest setelah pembelajaran modul
diberikan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Keterampilan dalam melakukan kegiatan inkuiri dapat diketahui dari hasil pretest dan postest yang diberikan karena terdapat soal yang berkaitan dengan 6
tahap kegiatan inkuiri. Soal yang berhubungan dengan tahap inkuiri ini meliputi keterampilan
menentukan identifikasi
masalah, merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan generalisasi.
Soal tersebut diberikan dengan tujuan agar siswa mampu mengembangkan keterampilan melakukan kegiatan inkuiri. Dari tabel 4.9 dapat ditunjukkan bahwa
secara keseluruhan antara pretest dan postest terdapat peningkatan prosentase jumlah siswa yang menjawab betul soal kegiatan inkuiri. Sehingga diartikan
bahwa modul dapat menumbuhkan keterampilan melakukan kegiatan inkuiri. Peningkatan keterampilan dalam melakukan inkuiri tersebut sama seperti hasil
yang diungkapkan oleh Brikcman 2009 bahwa kegiatan inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses dalam merancang, menemukan konsep,
mengembangkan keahlian dan berpikir secara mandiri. Hal itu tercermin dalam langkah-langkah kegiatan inkuiri.
Soal pretest dan postest yang diberikan sebanyak 29 soal yang terdiri dari 20 soal yang jawabannya dapat ditemukan dari kegiatan belajar dengan penyelidikan
pada modul buku 1 dan 9 soal pengembangan yang jawabannya harus membaca serta memahami terlebih dahulu suplemen konsep yang ada pada modul buku 2.
Dari analisis jawaban 9 soal pengembangan yang dijawab betul oleh siswa secara keseluruhan diperoleh peningkatan prosentase jumlah siswa yang menjawab betul
antara pretest dan postest yaitu dari kisaran 0-50 menjadi 26 sampai 75. Sehingga diartikan bahwa modul dapat menumbuhkan minat membaca siswa
commit to user
dengan kategori cukup baik. Karena untuk dapat menjawab soal pengembangan dengan betul, maka siswa harus membaca terlebih dahulu suplemen konsep pada
modul buku 2. Hasil data dari nilai pretest dan postest diperoleh nilai rerata pretest sebesar
50,66 dan nilai postest sebesar 71,90, sehingga diketahui bahwa nilai pretest lebih kecil dari postest. Hal ini berarti hasil belajar setelah pembelajaran dengan modul
berbasis inkuiri terbimbing diperoleh perbedaan rata-rata secara signifikan. Dari data yang pretest dan postest diperoleh peningkatan jumlah siswa yang tuntas
KKM. Setelah pembelajaran dengan modul berbasis inkuiri diperoleh siswa yang tuntas KKM sebesar 77. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sugiyanto 2013 tentang pembelajaran menggunakan modul IPA berbasis inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan ketuntsan belajar
dengan skor diatas 75. Data pretest dan postest selanjutnya diuji normalitas dan homogenitas,
diperoleh bahwa nilai pretest dan postest tidak normal dan tidak homogen sehingga termasuk data non parametrik. Data selanjutnya diuji dengan uji
Wilcoxon. Dari hasil analisis uji Wilcoxon untuk dua kelompok dependent yang berpasangan antara pretest dan postest diperoleh signifikansi 0,000 sehingga
berdasarkan kriteria pengujian 0,000 α =0,05 maka Ho ditolak berarti disimpulkan
terdapat perbedaan nilai tes yang signifikan sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan modul pembelajaran berbasis inkuiri pada materi tekanan. Dan
dapat dikatakan bahwa adanya efektivitas modul IPA SMP Fisika berbasis inkuiri. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
b Data Gain Data pretest dan postest selanjutnya dicari nilai gain dan N
gain
untuk mengetahui kenaikan hasil belajar sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
dengan modul berbasis inkuiri. Dari data diperoleh nilai rerata pretes sebesar 50,663 dan nilai postest sebesar 71,90. Hal ini berarti hasil belajar setelah
pembelajaran dengan modul berbasis inkuiri mengalami peningkatan. Hasil penghitungan N
gain
yang didapat dari pretest dan postest sebesar 0,575 yaitu dalam kategori sedang dengan rata-rata skor kenaikan ditinjau melalui nilai gain yaitu
sebesar 21,238, sedangkan kenaikan paling tinggi sebesar 28. Hal itu menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar melalui pembelajaran dengan
modul berbasis inkuiri mengalami kenaikan pada kategori sedang. Hasil tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Praptiwi 2012 bahwa pembelajaran
inkuiri efektif untuk meningkatkan hasil belajar dengan perolehan nilai gain sebesar 0,72 dengan kategori tinggi dan mendapat respon positif.
Perolehan peningkatan N
gain
dalam kategori sedang, berarti bahwa pembelajaran modul berbasis inkuiri mulai mendapat respon positif terhadap
pembelajaran. Hasil respon belajar yang positif dapat memberikan motivasi belajar siswa. Hal itu sebagai tolak ukur bahwa siswa merasa senang dan nyaman
dengan bahan ajar yang dikembangkan. c Hasil Penilaian Psikomotorik
Pada uji kelas besar, dilakukan penilaian psikomotorik terhadap siswa. Penilaian psikomorik mencakup tentang tahap-tahap inkuiri yang ada di dalam
modul. Terutama dalam langkah-langkah melakukan penyelidikan. Langkah- perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
langkah penyelidikan yang dinilai pada penilaian psikomotorik yaitu keterampilan dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data yang mencakup percobaan, menganalis data dan membuat kesimpulan. Deskripsi penilaian psikomotorik disajikan pada tabel 4.18 dari
pertemuan kegiatan belajar 1 sampai 8. Peningkatan nilai psikomotrik siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai
rata- rata setiap pertemuan kegiatan belajar 1 sampai 8. Dari data tersebut didapat bahwa terdapat peningkatan nilai psikomotorik disetiap pertemuan. Pada
pertemuan 1, 2, dan 3 masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang. Hal itu terjadi karena siswa belum terbiasa melakukan kegiatan
pembelajaran inkuiri. Siswa masih merasa kesulitan dalam melakukan langkah- langkah inkuiri yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis. Masih terdapat ketidaksesuaian jawaban seperti apa yang diharapkan.
Setelah pembelajaran pada pertemuan ke-4 dan 5 mulai ada peningkatan dan siswa sudah dalam kategori cukup, baik dan sangat baik. Pada pertemuan ke-6, 7
dan 8 diperoleh nilai psikomotorik dalam kategori baik dan sangat baik. Hal itu terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran inkuiri. Dan
pembelajaran inkuiri mulai direspon positif sehingga terdapat peningkatan hasil belajar psikomotorik. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa modul IPA berbasis
inkuiri terbimbing pada materi tekanan dapat meningkatkan hasil belajar psikomotorik.
commit to user
d Hasil Penilaian Afektif Hasil belajar penilaian afektif sikap terdiri dari penilaian perilaku dan
keterampilan sosial. Perilaku yang diukur dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu, ketelitian, kerjasama, ketekunan, komunikasi. Data prestasi belajar siswa
pada aspek afektif diperoleh dari lembar pengamatan observasi pada saat pembelajaran menggunakan modul berbasis inkuiri. Deskripsi data hasil penilaian
afektif disajikan pada tabel 4.19. Dari tabel menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan nilai afektif dari kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 8.
Peningkatan nilai afektif siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai setiap pertemuan kegiatan belajar 1 sampai 8. Dari data tersebut didapat bahwa terdapat
peningkatan nilai afektif disetiap pertemuan. Pada pertemuan 1, 2, dan 3 masih terdapat siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang. Hal itu terjadi
karena siswa terbiasa dengan pembelajaran yang konvensional yang cenderung kurang adanya komunikasi antar teman dan guru, kurang antusias sehingga rasa
ingin tahu rendah. selain itu siswa cenderung egois dan kurang dapat bekerja sama dengan temannya.
Setelah pembelajaran pada pertemuan ke-4 dan 5 mulai ada peningkatan dan siswa sudah dalam kategori cukup, baik dan sangat baik. Pada pertemuan ke-
6, 7 dan 8 diperoleh nilai afektif dalam kategori baik dan sangat baik. Pada pertemuan ini mulai terbentuk sikap yang baik, siswa cenderung lebih dapat
berkomunikasi dengan teman dan guru sehingga rasa ingin tahu mulai muncul. Dapat bekerja sama dengan teman karena pada pembelajaran inkuiri terdapat
kegiatan penyelidikan yang dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 4 siswa. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Dari kegiatan penyelidikan juga menumbuhkan sikap ketelitian dan ketukunan dalam menyelesaikan tugas. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa modul IPA
berbasis inkuiri pada materi tekanan dapat meningkatkan hasil belajar afektif. e Respon Siswa
Setelah pembelajaran menggunakan modul IPA berbasis inkuiri pada materi tekanan selesai, seluruh siswa diberikan angket untuk mengetahui respon dari
siswa. Angket yang diberikan kepada kelas VIII D sama dengan angket yang diberikan pada siswa saat uji kecil. Hasil respon siswa mengalami peningkatan
nilai rata-rata angket siswa pada uji coba kecil dari 3,6 menjadi nilai rata-rata angket siswa uji coba kelas besar sebesar 3,7. Sehingga diperoleh secara
keseluruhan dalam kategori sangat baik. Data tersebut menunjukkan nilai rata-rata respon siswa yang semakin baik terhadap modul berbasis inkuiri yang
dikembangkan. 4. Tahap Penyebaran
Uji besar telah dilaksanakan sehingga tahap selanjutnya adalah penyebaran modul IPA SMP berbasis inkuiri terbimbing pada materi tekanan. Modul
disebarkan ke guru IPA SMP di Kabupaten Sragen. Penyebaran ini dilakukan pada guru IPA SMP N 1 Tangen, SMP N 1 Ngrampal, SMP N 2 Karangmalang,
SMP N 2 Sumberlawang. Setelah guru diberi modul IPA SMP berbasis inkuiri terbimbing pada materi tekanan, guru diberi angket untuk mengetahui respon
terhadap modul yang telah dikembangkan. Respon guru terhadap modul IPA berbasis inkuiri terbimbing diperoleh skor dalam kategori sangat baik. Komentar
dari guru adalah materi tersusun sistematis runtut sehingga mudah dipahami, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
commit to user
2. Pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di modul, siswa cenderung menjawab pertanyaan yang ada didekat perintah mengerjakan
yang letaknya jauh dengan perintah mengerjakan terkadang siswa melalaikan. 3. Pada tahap pendefinisian analisis kebutuhan yaitu angket kebutuhan hanya
diberikan kepada 4 orang guru dan 10 siswa kelas 8 di SMP N 2 Ngrampal diharapkan data yang diperoleh dapat mewakili dari gambaran fakta dan
permasalahan yang akan diteliti. Keterbatasan penyebaran angket kebutuhan hanya di SMP N 2 Ngrampal karena dalam penelitian ini hanya melakukan
uji coba produk di sekolah tersebut. 4. Pada tahap perancangan pemilihan media, pada penelitian ini hanya
mengembangkan modul berupa media cetak saja. 5. Pada tahap pengembangan, penilaian validasi mengadopsi Thiagarajan yang
dikembangkan dengan menambahkan aspek kesesuaian modul dengan tahapan inkuiri.
6. Pada penelitian pengembangan ini hanya sekali melaksanakan uji coba pada kelas kecil dan kelas besar yang memungkinkan masih ada kekurangan dalam
pengembangan modul. 7. Pada tahap penyebaran dilakukan dengan cara sosialisasi modul melalui
pendistribusian dengan jumlah terbatas kepada guru. Pendistribusian ini dimaksudkan untuk memperoleh respon umpan balik terhadap modul yang
dikembangkan dan dilanjutkan pada pemasaran lebih luas namun dalam penelitian ini tidak dilakukan.
commit to user
1 8
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN