BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk selanjutnya digunakan pada pengolahan data pada penelitian ini antara lain, yaitu data produktivitas perusahaan, data
waktu siklus tiap proses yang mencakup data waktu set-up, data penetapan rating factor dan Allowance operator, serta data atribut pemborosan yang terjadi selama
proses produksi.
5.1.1. Produk Orderan
Sebagaimana sebelumnya pada BAB II telah disebutkan bahwa perusahaan ini bergerak di bidang peleburan dan perbengkelan, dimana
perusahaan menjalankan proses produksi dengan adanya orderan dari konsumen. Beberapa produk yang pernah diproduksi oleh perusahaan ini antara lain ring,
sprocket8T,10T, 12T, kaki pompa, gear, mainshaft atau garbox, dan lain-lain. Pembuatan produk-produk ini sesuai dengan datangnya orderan. Oleh sebab itu,
yang menjadi objek penelitian adalah sprocketbelah dan garbox, dengan alasan pada saat waktu penelitian ini berlangsung, jenis produk yang sedang diproduksi
yaitu sprocketbelah dan garbox dan beberapa produk lainnya. Adapun jumlah permintaan kedua produk tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Jumlah Permintaan Produk Sprocketdan Garbox pada Desember 2013
No Produk
Jumlah Permintaan 1
SprocketBelah 250
2 Garbox
50 Sumber: PT. Bina Karya Logam Mandiri
5.1.2. Data Aliran Proses
Berikut ini adalah langkah-langkah proses yang dilewati bahan baku menjadi produk yang dihasilkan PT. BKLM yakni Sprocketbelah dan Garbox.
Diagram aliran proses pembuatan Sprocketbelah dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut.
Gambar 5.1. Diagram Aliran Proses Produksi Sprocket Belah
Universitas Sumatera Utara
Aliran proses produksi sprocketbelah pada Gambar 5.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bahan baku yang telah diterima dari supplier diterima dan disimpan di
penyimpanan sementara bahan baku berupa besi bekas dan serbuk besi. 2.
Order yang telah diterima oleh perusahaan kemudian diproses untuk memenuhi orderan konsumen.
3. Bahan baku berupa besi bekas dan serbuk besi diangkut ke bagian pelaburan
dengan hoist crane kemudian hasil leburan dimasukkan ke dalam cetakan sprocket yang telah disiapkan. Setelah beberapa menit, cetakan dibongkar dan
sprocket jadi dibersihkan dengan mesin pembersih. 4.
Sprocket yang telah bersih dibawa ke bagian perbengkelan tepatnya pada mesin bubut duduk WIP I
5. Sprocket hasil peleburan tersebut dibubut pada bagian atasnya terlebih dahulu
dengan mesin bubut duduk sesuai ketebalan yang telah ditentukan. 6.
Kemudian dibubut kembali bagian bawahnya dengan mesin yang sama. 7.
Pemindahan sprocket yang telah jadi ke mesin potong mesin potong as. 8.
Sprocket tersebut dibelah dengan dua menjadi dua bagian yang sama dengan mesin potong.
9. Sisi sprocket yang telah dipotong pertama, dipotong pada bagian ujung
sejauh 5 cm. 10.
Selanjutnya belahan sprocket lainnya dipotong 5 cm pada salah satu sisinya. 11.
Pemindahan sprocket yang telah dibelah ke mesin milling WIP II.
Universitas Sumatera Utara
12. Masing-masing sisi sprocket yang telah dibelah diberi irisan pada bagian
tengah pemotongan sudut tepi dengan mesin milling. 13.
Selanjutnya, masing-masing sisi tiap belahan sprocket diulir dengan mesin milling.
14. Kemudian masing-masing belahan disatukan dengan mur sesuai ukuran uliran
yang dibuat sebelumnya. 15.
Produk sprocket belah yang telah selesai disimpan di penumpukan produk sementara.
Diagram aliran proses pembuatan Garbox atau Mainshaft dapat dilihat pada Gambar 5.1 di bawah ini.
Gambar 5.2. Diagram Aliran Proses Produksi Garbox
Universitas Sumatera Utara
Aliran proses produksi garbox mainshaft pada Gambar 5.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bahan baku berupa besi stainless bulat yang telah diterima dari supplier
disimpan dibagian penumpukan bahan baku besi bulat didaerah perbengkelan. 2.
Penerimaan order dari konsumen diproses untuk segera dilakukan pembuatan produk orderan.
3. Bahan baku besi bulat stainless diangkut ke mesin potong dengan Crane
Hoist. 4.
Besi stainless tersebut dipotong sesuai ukuran panjang garbox atau mainshaft yang dipesan konsumen.
5. Pemindahan besi yang telah dipotong ke mesin bubut untuk proses
selanjutnya. 6.
Pembubutan besi stainless dengan diameter 11 cm sepanjang 18 cm dari pangkal besi tersebut Pembubutan I.
7. Pembubutan besi stainless dengan diameter 13 cm sepanjang 16 cm dari
ujung pembubutan sebelumnya Pembubutan II. 8.
Pembubutan besi stainless dengan diameter 11 cm sepanjang 22,5 cm dari ujung pembubutan sebelumnya Pembubutan III.
9. Pembubutan besi stainless dengan diameter 9,95 cm sepanjang 68,5 cm dari
ujung pembubutan sebelumnya Pembubutan IV. 10.
Pembuatan ulir pada bagian as besi yang telah dibubut dengan Set Up yang telah dilakukan sebelumnya.
11. Pengemasan garbox mainshaft dengan koran bekas pengepakan I.
Universitas Sumatera Utara
12. Selanjutnya dikemas dengan plastik tipis putih pengepakan II.
13. Disimpan produk garbox mainshaft yang telah dikemas di penyimpanan
produk sementara.
5.1.3. Data Mesin yang Digunakan