a. Produk cacat X
1
b. Inventori X
, yaitu kegagalan produk untuk diberikan kepada pelanggan, seperti sompel, pecah, retak, bergaris.
2
c. Set up X
, yaitu adanya penumpukan barang yang sudah diproduksi di lantai pabrik, dan belum diserahkan kepada pelanggan.
3
d. Motion X
, yaitu kegiatan persiapan yang dilakukan untuk permesinan sebelum operasi dijalankan.
4
e. Transportasi X
, ketidaksesuaian atau kelebihan gerakan operator pada proses operasi sehingga menambah lead time produk.
5
f. Proses menunggu X
, material handling pada saat proses produksi, ketidaktepatan alat yang digunakan akan menambah lama waktu operasi atau
mengurangi mutu bahan. Transportasi ini terdiri dari perpindahan operator dan perpindahan bahan.
6
g. Proses berlebih X
, kegiatan operator yang tidak menambah nilai, dimana operator menunggu proses permesinan yang otomatis.
7
h. Produktivitas, yaitu menunjukkan rasio output terhadap input yang diukur
sebelum dan sesudah pemecahan masalah dengan Lean Six Sigma. , yaitu ketidaksesuaian operasi yang dilakukan dengan
yang sudah ditetapkan, banyaknya kegiatan yang sama dilakukan, seperti inspeksi, penggerindaan dan penghalusan.
4.4. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu landasan berpikir dan memberikan gambaran ringkas terhadap penelitian yang akan dilakukan dalam memecahkan
Universitas Sumatera Utara
masalah dalam penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kerangka Berpikir Penelitian
Permasalahan
Dalam proses produksi terdapat pemborosan yaitu:
a. Terdapat produk cacat yang tidak sesuai
dengan keinginan pelanggan, sehingga butuh rework
b. Jarak perpindahan antar proses pengerjaan
terlihat jauh, sehingga transportasi bahan tinggi.
c. Pemilihan material handling yang tidak
tepat, sehingga menghabiskan waktu dalam pengoperasiannya.
d. Proses menunggu bahan delay diakibatkan
material handling dan jarak perpindahan.
Tujuan yang Ingin Dicapai
Dengan metode pemecahan masalah, diharapakan dapat:
a. Mengurangi segala jenis pemborosan yang
terdapat pada lini produksi, untuk meningkatkan kualitas produk dan
kecepatan produksi b.
Meningkatkan kecepatan produksi dengan mengurangi waktu menunnggu melalui
perbaikan jarak antara stasiun kerja pada lini produksi
c. Memberikan usulan perbaikan dengan Lean
Six Sigma terhadap permasalahan sekarang.
Pemecahan Masalah
Beberapa tahap pemecahan masalah yang dapat dilakukan antara lain:
a. Menentukan define jenis pemborosan yang
terkait dalam proses produksi b.
Mengukur measure jumlah kuantifikasi pemborosan
c. Manganalisis analyze faktor-faktor yang
paling mempengaruhi pemborosan d.
Memperbaiki improve atau mengeliminasi pemborosan untuk meningkatkan kecepatan
produksi dan produktivitas dengan memberikan alternatif perbaikan
e. Melakukan control control terhadap
pemecahan yang sudah dilakukan dengan memberikan usulan-usulan standarisasi
kerja untuk meningkatkan produktivitas
Universitas Sumatera Utara
4.5. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai dasar pendekatan dalam memecahkan masalah yang akan
diidentifikasi.
Produk cacat
inventori
Set up
Motion
transportasi
Proses menunggu
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
Proses Berlebih X
7
Produktivitas Produk Sompel
Produk Retak
Kegiatan Menumpuk Storage
Kegiatan Inspeksi Gerakan meraih material
Waktu proses Perpindahan Operator
Produk Berlobang
Perpindahan Material Gerakan mencari partalat
Waktu set up Prosedur Set Up
Y
Jumlah produk disimpan Lama Penyimpanan
Gambar 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian