Pengertian Keaktifan Siswa Jenis Aktivitas Belajar

17 b. Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung Keaktifan siswa akan timbul apabila terdapat fasilitas, sumber belajar yang menarik dan cukup untuk mendukung kegiatan belajar. Begitu juga dengan kondisi lingkungan yang kondusif akan membiat siswa bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. c. Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap siswa Guru wajib membangun dan menjaga interaksi dengan siswa. Selain itu, pemberian apresiasi terhadap pendapat atau gagasan dari masing-masing siswa juga penting untuk menghargai potensi masing-masing siswa dan menjaga siswa untuk selalu percaya diri. d. Adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam KBM Penerapan pemberian reward atau punishment dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung secara konsisten dan adil. Hal ini akan berdampak negatif bagi siswa jika dalam penerapannya terjadi kesalahan. e. Adanya pemberian penguatan dalam KBM Penguatan merupakan pemberian respon terhadap aktivitas belajar siswa baik secara oral maupun perlakuan. Pemberian 18 penguatan penting untuk menumbuhkan motivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. f. Jenis kegiatan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan menantang Pemilihan kegiatan yang bersifat menarik, menyenangkan, dan menantang dapat menjaga keaktifan peserta didk dalam proses belajar mengajar. g. Penilaian hasil belajar dilakukan secara serius, objektif, teliti, dan terbuka Penilaian dilaksanakan sesuai dengan ketentuannya dan hasil penilaian harus diumumkan secara terbuka. Hasil penilaian sangat berpengaruh pada semangat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pernyataan diatas menunjukkan bahwa mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dilakukan dengan memberikan sejumlah aktivitas yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan serta memunculkan hal-hal yang dapat menumbukan motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

C. Model Active Learning tipe Index Card Matching

1. Pengertian model active learning

Active learning atau pembelajaran aktif adalah istilah payung bagi berbagai model pembelajaran yang berfokus pada siswa sebagai penanggung jawab belajar Warsono dan Hariyanto, 2013:5. Active 19 learning mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang apat dilakukannya selama pembelajaran Warsono dan Hariyanto, 2013:12. Centre for Research on learning and Teaching University of Michigan mengemukakan pembelajaran aktif adalah suatu proses yang memberikan kesempatan kepada para siswa terlibat dalam tugas-tugas pemikiran tingkat tinggi seperti menganalisis, melakukan sintesis, dan evaluasi. Pembelajaran siswa aktif diperkenalkan di Indonesia pada satuan pendidikan dasar dan menengah pada tahun 1980-an sebagai pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif Warsono, 2013:7. Esensi CBSA yang diterapkan saat itu adalah pertama, belajar hakikatnya merupakan hasil proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya yang dapat dicapai melalui proses yang bersifat aktif. Ada dua dimensi agar pembelajaran dapat berlangsung aktif, yaitu a kebermaknaan bahan serta proses belajar mengajar, dan b modus kegiatan belajar-mengajar David Ausumbel dalam Warsono, 2013:7. Kedua, hal yang harus ditekankan pada pendekatan ini adalah usaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa setinggi mungkin. Terkait hal-hal diatas, ada tujuh dimensi implementasi pembelajaran siswa aktif yang dikemukakan oleh Mc Keachie melalui Warsono 2013:8 yang meliputi: a. Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan pembelajaran; b. Penekanan kepada aspek afektif dalam pembelajaran; 20 c. Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar- mengajar, terutama yang berbentuk interaksi antar murid; d. Penerimaan guru terhadap perbuatan atau sumbangan siswa yang kurang relevan atau karena siswa berbuat kesalahan; e. Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok; f. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang penting dalam kegiatan sekolah; g. Jumlah waktu yang digunakan menangani masalah pribadi siswa, baik yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa active learning atau pembelajaran aktif adalah model pembelajaran yang berpusat pada aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang optimal. Hal ini dipertegas oleh John Dewey sebagai tokoh pragmatism dengan slogannya yaitu learning by doing. Sedangkan, Confucius melalui Mel Silberman 2001:1 menyatakan: Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham. Pernyataan-pernyataan ini membicarakan bobot penting pembelajaran aktif, yang bermakna bahwa siswa harus melakukan aktivitas dalam belajar untuk mencapai pengalaman belajar yang baik.

2. Peran guru dan siswa dalam model active learning

a. Peran guru Peran seorang guru adalah sebagi pemimpin belajar learning manager dan fasilitator belajar Nana Sudjana, 2009:29. Pernyataan tersebut sejalan dengan Warsono dan hariyanto 2013:20 peran fungsional guru dalam active learning adalah sebagai fasilitator. Dari pernyataan-pernyataan diatas maka peran pokok guru dalam belajar adalah fasilitator, guru menyediakan

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH DI KELAS V SD NEGERI 064037 MEDAN T.A. 2011/2012.

0 2 20

“PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MACTH DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA Penerapan Strategi Index Card Macth dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Ipa Siswa Kelas IV SD N 3 Kahuman Polanharjo Klaten Tahu

0 1 14

“PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MACTH DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA Penerapan Strategi Index Card Macth dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Ipa Siswa Kelas IV SD N 3 Kahuman Polanharjo Klaten Tahu

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEPURUN.

0 1 240

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING SLEMAN.

0 6 275

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

5 36 148

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PAIRED STORYTELLING SISWA KELAS VA SD NEGERI DEMAKIJO 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

2 20 247

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MENGGUNAKAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SD N KAREN.

0 2 246