Bentuk kompetensi di PTPN III

i. coaching, yaitu proses bimbingan atasan langsung kepada bawahan yang mengalami permasalahan teknis dalam pekerjaannya melalui sejumlah pertemuan khusus. ii. Concelling, yaitu suatu proses pertemuan antara konseler dan klien untuk membantu dalam pemecahan masalah maupun guna peningkatan ke keadaan yang lebih baik iii. Self development, yaitu proses pengembangan kompetensi berdasarkan motivasi sendiri. 2. Diklat Eksternal, yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan diluar lingkungan perusahaan. a Diklat adhoc, yaitu suatu pelatihan yang tidak terprogram sebelumnya yang baik bersifat eksternal maupun internal. b Benchmark magang, yaitu suatu kegiatan praktek magang yang dapat dilaksanakan baik di dalam maupun luaran negeri.

4.1.9.3. Bentuk kompetensi di PTPN III

Dalam rangka mencapai transformasi bisnis, PTPN III dituntut untuk memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki, termasuk sumber daya manusia. Sesuai dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik, Pihak manajemen PTPN III berusaha untuk melakukan terobosan pembaharuan dalam bidang manajemen karyawan. Yaitu dengan menggunakan modul pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi atau yang dikenal dengan Competence Based Human Resources Management CBHRM. Universitas Sumatera Utara CBHRM merupakan serangkaian keputusan melakukan pendekatan baru untuk mengelola hubungan ketenagakerjaan sumber daya manusia secara optimal, mulai dari rekrutmen, seleksi, penempatan, kebuuhan pelatihan, penilaian kinerja dan pengembangan karyawan dengan memanfaatkan informasi kebutuhan kompetensi jabatan dan tingkat kompetensi individu secara integrasi untuk mencapai tujuan organisasi Moeheriono, 2009:48. CBHRM merupakan salah satu program upaya strategis strategic initiatives yang dilaksanakan oleh PTPN III dalam rangka mencapai transformasi bisnis. Dimana CBHRM meliputi pengembangan kompetensi pada : a. Rekutmen seleksi dan Penempatan karyawan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan suatu bidang pekerjaan tertentu yang disebut dengan rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi Competency-Based Recruitment and Selection CBRS, b. Pembentukan Pusat penilaian assessment centre yang berfungsi sebagai pusat pengukuran kompetensi dan potensi, serta sebagai pusat talent management yang dimulai dari kegiatan asessement, analisa pengembangan, penempatan dan evaluasi atau yang disebut dengan Pusat penilaian berbasis kompetensi Competency-Based Assessment Center CBAC, c. Penentuan kebutuhan pelatihan bagi masing-masing karyawan sesuai dengan bidang tugas dan kompetensi masing-masing karyawan yang disebut dengan analisis kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi Competency-Based Training Need Analysis CBTNA, Universitas Sumatera Utara d. Penerapan gaji karyawan berdasarkan kinerja, jabatan dan kompetensi masing- masing karyawan atau yang disebut dengan Remunerasi berbasis komptensi Competency-Based Remuneration CBR, serta e. Penerapan penilaian karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerja tahunan, yang dimulai dari kesepakatan karya, bimbingan karya dan penilaian karya Competency-Based Performance Management CBPM. Model kompetensi PTPN III disusun dengan landasan nilai inti core values perusahaan, yaitu kerja sama team work, inovasi innovation, kemampuan excellence, keaktifan proactivity dan respons responsibility. Berdasarkan core values yang dimiliki PTPN III, disusunlah kompetensi dengan mengadopsi model kompetensi kerja job competency model dari spencer spencer untuk membangun kompetensi umum atau disebut juga sebagai kompetensi umum soft competency. Soft competency PTPN III tersebut dibedakan menjadi dua bagian. Berikut adalah karakteristik soft competency yang diadopsi PTPN III dari spencer spencer dalam Sucipto 2008:38. 1. kompetensi inti yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh semua karyawan tanpa membedakan jabatan antara lain dampak dan pengaruh impact and influence, keinginan mencari informasi information seeking, kemampuan berfikir analitis analytichal thinking, keahlian expertise, pelayanan terhadap konsumen customer services orientation, pencapaian prestasi achievement orientation, inisiatif dan komitmen pada organisasi initiative and organizational commitment. Universitas Sumatera Utara 2. kompetensi perilaku manajerial yaitu kompetensi yang dimiliki karyawan berdasarkan strata manajerialnya yaitu; kepedulian organisasi organizational awareness, membangun hubungan relationship building, saling membangun developing others, fleksibilitas flexibility, pemikiran konseptual conceptual thinking, pemahaman interpersonal understanding, dorongan mengurangi ketidak pastian concern for order, pengontrolan diri self control dan kepercayaan diri self confident. Untuk kepentingan aplikasi dan pengukuran ditetapkanlah profil kompetensi jabatan untuk masing-masing jabatan yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama. Profil kompetensi jabatan ini akan dievaluasi secara periodik untuk mendukung melalui sistem penilaian karya untuk pencapaian competency level index sehingga selaras dengan competency profil index yang telah dipersyaratkan. Universitas Sumatera Utara 4.2. Penyajian Data 4.2.1. Identitas Responden