Manfaat Kompetensi Model Kompetensi Umum

5. Motivasi Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat memberikan pengaruh positiv terhadap motifasi seseorang bawahan. 6. Isu Emosional Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Misal, takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian, semubanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. 7. Kemampuan Intelektual Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti, pemikiran analitis, dan pemikiran konseptual. 8. Budaya Organisasi Budaya organsiasi mempengaruhi kompetensi sumberdaya manusia dalam kegiatan sebagai berikut; 1 Proses rekrutmen dan seleksi karyawan, 2 Sistem penghargaan, 3 Praktik pengambilan Keputusan, 4 Filosofi organisasi misi-visi, dan nilai-nilai organisasi , 5 Kebiasaan dan prsoedure, 6 Komitmen pada pelatihan dan pengembangan , 7 Proses Organisastional

2.1.3. Manfaat Kompetensi

Kompetensi pegawai sangat diperlukan setiap organisasi. Menurut Prihadi 2004:57 manfaat kompetensi adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Prediktor kesuksesan kerja. Model kompetensi yang akurat akan dapat menentukan dengan tepat pengetahuan serta ketrampilan apa saja yang dibutuhkan untuk berhasil dalam suatu pekerjaan. Apabila seseorang pemegang posisi mampu memiliki kompetensi yang dipersyaratkan pada posisinya maka ia dapat diprediksikan akan sukses. 2. Merekrut karyawan yang andal. Apabila telah berhasil ditentukan kompetensi- kopentensi apa saja yang diperlukan suatu posisi tertentu, maka dengan mudah dapat dijadikan kriteria dasar dalam rekrutmen karyawan baru. a Dasar penilaian dan pengembangan karyawan.Indentifikasi kompetensi pekerjaan yang akurat juga dapat dipakai sebagai tolak ukur kemampuan seseorang. Dengan demikian, berdasarkan sistem kompetensi ini dapat diketahui apakah seseorang telah bagaimana mengembangkannya, dengan pelatihan dan pembinaan atau perlu dimutasikan kebagian lain

2.1.4. Model Kompetensi Umum

Pada saat ini model kompetensi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi keahlian, pengetahuan, dan karakteristik pribadi yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja terbaik dalam pekerjaannya. Menurut spencer dalam Manopo 2012:30, Model kompetensi akan memudahkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi secara objektif dan terukur mengenai level kompetensi yang diharapkan dengan pencapaian individu terhadap kompetensi yang dimaksud. Spencer telah menciptakan suatu model kompetensi yang disebut dengan model kompetensi Universitas Sumatera Utara Spencer guna membuat rating terhadap penguasaan seseorang terhadap kompetensi yang dimilikinya. Tabel 2.1 Model Kompetensi Spencer No Dimensi Definisi 1 Orientation for achievement Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga ia terdorong untuk berusaha bekerja secara lebih baik atau diatas standar yang ditetapkan 2 Initiative Dorongan untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan dari pekerjaan, melaksanakan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu, tindakan ini dilakukan untuk menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru 3 Concern for Order Dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi ketidakpastian di lingkungan sekitarnya, khususnya berkaitan dengan pengaturan kerja, instruksi, informasi dan data 4 Emphaty Kemampuan untuk memahami dan mendengarkan hal-hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan, dapat berupa pemahaman atas perasaan, keinginanpemikiran orang lain 5 Customer Service Orientation Keinginan untuk menolong atau melayani pelangganorang lain. Pelanggan adalah pelanggan actual atau pengguna akhir dari organisasi yang sama 6 Impact and influence Tindakan membujuk, meyakinkan, memengaruhi atau mengesankan sehingga orang lain mendukung agendanya 7 Organizati- onal and awareness Kemampuan untuk memahami hubungan kekuasaan atau posisi dalam organisasi 8 Building relationship Besarnya usaha untuk membina hubungan social atau jaringan hubungan social agar tetap hangat dan akrab 9 Developing others Keinginan untuk mengajarkan atau mendorong pengembangan orang lain 10 Directive- ness Kemampuan memerintah dan mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai posisi dan kewenangannya Universitas Sumatera Utara 11 Teamwork Dorongan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, dalam melaksanakan suatu tugas. 12 Analytical Thinking Kemampuan untuk memahami situasi dengan menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci faktor penyebab masalah, atau mengamati akibat suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu 13 Conceptual Thinking Kemampuan memahami situasi dengan memandangnya sebagai satu kesatuan terintegrasi yang mencakup kemampuan mengidentifikasi keterkaitan pola permasalahan utama yang mendasar dalam situasi yang kompleks Sumber: Manopo, Christine. Competence Based Talent and Performance Management System, 2011, h.L5-L10 Data diolah 2.2. Rekrutmen 2.2.1. Pengertian Rekrutmen