Gambar 4.6. Diagram Rekapitulasi Rata-Rata Jawaban Keseluruhan Responden Mengenai Rekrutmen PTPN III
10 20
30 40
50 60
1 2.30
13.30 56.70
26.70 sangat tidak setuju
tidak setuju ragu-ragu
setuju sangat setuju
Sumber: Data yang diolah, 2013 Sebagai suatu media untuk membantu karyawan dalam memahami
pengetahuan guna mengembangkan kompetensi yang diperlukan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, Pelatihan merupakan alat yang signifikan
dalam memberikan pengaruh terhadap peningkatan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan, sehingga membantu meingkatkan kinerja karyawan tersebut.
Sebagaimana yang disimpulkan oleh Akhir 2008 dalam tesisnya, bahwa pelatihan mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan. Penerapan pelatihan yang baik tidak terlepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola komponen-
komponen penting dalam pelaksanaan pelatihan. Dalam hasil penelitiannya, Permitasari 2010 mengungkapkan komponendimensi pelatihan yang terdiri dari
materi pelatihan, sarana pelatihan, instruktur pelatihan, metode pelatihan, dan peserta pelatihan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Adapun
Universitas Sumatera Utara
penerapan pelatihan di PTPN III dapat dilihat melalui analisis komponen- komponen berikut ini.
a Sarana Pelatihan
Demi mendorong efektifitas pelatihan, PTPN III berusaha melengkapi fasilitas pelatihan yang berada di Sei Karang mulai dari penginapan peserta
mess, fasilitas olah raga, ruang seminar dan pelatihan yang dilengkapi kursi, pendingin ruangan, LCD, papanscreen, mic dan speaker dengan kapasitas
tempat pelatihan hingga 240 orang. Adapun fasilitas pelatihan yang dimiliki PTPN III dapat dinikmati dan berfungsi dengan baik karena fasilitasnya yang
selalu dirawat dan diperbaharui. Hal ini senada dengan pendapat Pak Rusli sebagai bagian dari Pengembangan SDM hasil wawancara pada hari kamis,
18 Agustus 2013 yang mengungkapkan,
“Di Sei Karang fasilitas pelatihan kami masih bagus, ruangannya luas. Ada sarana olah raga, ruangan seminarnya juga luas, itu karena Sei Karang
sekarang sudah diperbaharui”. Agar sarana pelatihan terus berkembang, peserta diberi kesempatan
untuk mengisi angket dan memberi saran untuk memperbaiki kualitas dan suasana sarana pelatihan. Adapun suasana pelatihan yang mendukung
penyerapan materi pelatihan dapat dilihat dari tingkat kepuasan peserta pada saat pelatihan, yaitu berkisar 94,6 ataupun dapat dikatakan puas.
b Instruktur Pelatihan
Sebelum pelatihan, bagian SDM akan mempertimbangkan instruktur yang akan digunakan selama pelatihan. Adapun Pak Prima dari bagian
Universitas Sumatera Utara
perencanaan dan pengembangan SDM mengungkapkan, hasil wawancara tanggal 28 Mei 2013,
“Biasanya untuk karyawan pimpinan, perusahaan mengangkat instruktur dari eksternal, seperti konsultan dari LPP. Untuk karyawan pelaksana, pelatihan
umumnya bersifat sederhana sehingga perusahaan mengangkat instruktur internal, namun sekali-sekali menggunakan instruktur dari eksternal”
Hal tersebut diupayakan agar kegiatan pelatihan sesuai dengan jenis dan kebutuhan karyawan. Sehingga dapat mendorong keefektifan pelatihan
dalam meningkatkan kompetensi karyawan sesuai bidangnya.
c Materi yang diberikan
Dalam penyampaian materi, terkadang timbul kekurangan. Dimana perusahaan menggunakan instruktur dari internal dan tidak dapat memberikan
materi yang maksimal sehingga kurang mampu dalam meningkatkan pengetahuan peserta. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Rizal dari bagian
administrasi SDM, hasil wawancara pada hari kamis, 18 Agustus 2013,
“Terkadang materi yang kami dapatkan kurang maksimal. Itu biasanya karena yang membawakan materi berasal dari instruktur Internal. Tetapi
setelah itu ada angket, jadi kami bisa mengevaluasi bagaimana sebaiknya materi yang harus kami dapatkan dari instruktur, sehingga selalu ada
pengembangan dan materi yang kami terima agar selalu mencukupi” Namun peserta berhak memberikan saran melalui angket untuk
meminimalisasi terulangnya kesalahan. Sehingga kualitas dan kelengkapan materi dapat terus diandalkan. Adapun materi yang diberikan memiliki
Universitas Sumatera Utara
kelengkapan baik dari segi teoritis dan praktisnya, serta disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dari setiap bidang.
Manfaat dari materi pelatihan akan membantu dan mempermudah karyawan dalam melaksanakan bidang kerjanya, seperti pelatihan tata arsip
bagi karyawan bagian administrasi, ataupun pelatihan komputerisasi bagi karyawan bagian teknik informasi dan komunikasi. Setiap pelatihan pada
akhirnya akan di evaluasi perusahaan untuk melihat hasilnya terhadap kinerja peserta pada masing-masing bidang.
d Metode yang digunakan
Metode pelatihan yang digunakan tergantung bagi masing-masing tipe karyawan. Adapun metode pelatihan bagi karyawan pimpinan yaitu on the job
training. Sedangkan bagi karyawan pelaksana yaitu pelatihan classical. Dan setiap akhir pelatihan dievaluasi untuk dilihat feedbacknya. Terdapat beberapa
kebutuhan yang menjadi tujuan perusahaan mengadakan pelatihan. Seperti untuk memenuhi tuntutan kuota produksi, adanya permintaan tenaga dari
disnaker, dan sebagainya. Sehingga diadakan pelatihan demi meningkatkan kompetensi karyawan guna memenuhi tujuan kebutuhan perusahan.
e Peserta pelatihan
Peserta mengikuti pelatihan karena adanya tujuan perusahaan. Menurut Ibu Mia, Bagian Pengembangan SDM hasil wawancara 18 Juli,
“Biasanya pelatihan dilaksanakan dengan tujuan beragam, beberapa diantaranya yaitu guna memenuhi tuntutan kuota produksi, memenuhi
permintaan tenaga kerja dari disnaker, dsb.”
Universitas Sumatera Utara
Tujuan pelatihan tersebut umumnya disambut secara baik oleh para peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan, antusiasme dan semangat yang
ditunjukkan peserta pelatihan. Adapun bentuk semangat dalam mengikuti pelatihan ditunjukkan peserta melalui tingkat kehadiran tinggi, yaitu sebanyak
92 hasil laporan pengembangan sdm PTPN III 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan