89
Gambar 5 Aktivitas Guru Pamong dalam Mengamati Pembelajaran
Gambar 5 menujukkan aktivitas guru pamong dalam mengamati pembelajaran yang dilakukan peneliti. Tampak guru pamong serius dalam
mengamati pembelajaran yang dilakukan peneliti.
4.1.1.3 Refleksi Silus I
Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi. Refleksi pada siklus I dilakukan sebagai dasar perbaikan siklus II. Pembelajaran menulis
paragraf narasi dengan menggunakan media animasi berbasis komputer dengan metode resitasi yang dilakukan guru pada siklus I terlihat disukai oleh siswa. Hal
ini tampak pada minat, dan antusias siswa saat mengikuti pembelajaran menulis paragraf narasi. Namun, hasil tes menulis paragraf narasi dengan menggunakan
media animasi berbasis komputer dengan metode resitasi baru mencapai rata-rata kelas 67,47 dan termasuk dalam kategori cukup. Rata-rata kelas ini belum
mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar 70. Pada siklus I
90
masih ada 4 siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang dengan rentang sekor 0-54. Sedangkan 18 siswa mendapat nilai dalam kategori cukup dengan
nilai antara 55-69. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran, masih didapati tingkah
laku negatif siswa, misalnya masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa asyik berbicara sendiri dengan temannya,
melamun, sibuk mencontoh pekerjaan teman. Selanjutnya masalah yang dihadapi siswa dalam menulis paragraf narasi
adalah mengenai penggunaan ejaan dan tanda baca yang salah, pemilihan kata atau diksi yang kurang sesuai, tidak adanya kohesi dan koherensi, dan waktu
dalam menulis paragraf narasi yang kurang. Guna mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan guru peneliti,
maka kesulitan-kesulitan tersebut dicari jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya. Hal-hal yang dilakukan oleh guru berkenaan dengan
upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu 1 guru memberikan motivasi pada siswa dengan cara membuat suasana pembelajaran
menjadi lebih santai dan tidak menegangkan sehingga siswa bisa lebih merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, 2 guru menjelaskan kesalahan-kesalahan
siswa dengan cara menampilkan beberapa pekerjaan siswa melalui LCD Proyektor sehingga siswa dapat membahas dan mengidentifikasi bersama-sama
kesalahan-kesalahan yang dilakukan. 3 Guru menampilkan sebuah contoh tulisan paragraf narasi yang benar melalui LCD Proyektor, 4 mencari gambar
foto yang lebih sesuai dengan tingkat psikologis siswa 5 cara penayangan foto
91
yang lebih lama dan 6 memberikan kesempatan waktu yang lebih panjang dalam menulis paragraf narasi sehingga siswa tidak merasa tergesa-gesa dalam menulis.
Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis paragraf narasi pada siklus berikutnya.
4.1.2 Hasil Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan karena pada siklus I keterampilan menulis narasi siswa belum mencapai target nilai ketuntasan yaitu 70. Dengan demikian
tindakan siklus II merupakan tindakan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I. Hasil tes dan nontes pada siklus II dijelaskan sebagai berikut.
4.1.2.1 Hasil Tes Siklus II
Hasil Tes menulis paragraf narasi pada siklus II merupakan perbaikan dari hasil tes siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunanakan media
animasi berbasis komputer dengan metode resitasi, namun tema foto berangkai yang berbeda. Hasil tes keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media
animasi berbasis komputer dengan metode resitasi. Kriteria penilaian pada siklus II ini masih sama seperti siklus I, yaitu meliputi 1 alur 2 tokoh dan penokohan
3 latar 4 kesesuaian judul dengan isi 5 kohesi dan koherensi 6 diksi 7 ejaan dan tanda baca 8 kerapian tulisan. Jumlah siswa yang mengikuti tes
siklus II berjumlah 32 siswa. Hasil tes keterampilan menulis paragraf narasi dengan menggunakan media animasi berbasis komputer pada siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut.