Gambaran Umum Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

10 IHPS I Tahun 2012 Badan Pemeriksa Keuangan Buku IV IHPS administrasi keidakhematan keidakeisienan dan keidake eki an. Seiap permasalahan merupakan bagian dari temuan dan di dalam IHPS ini disebut dengan isilah “kasus”. amun isilah kasus disini idak selalu erimplikasi hukum atau erdampak inansial. . Sesuai dengan tujuan pemeriksaannya, hasil pemeriksaan disajikan dalam dua kategori yaitu SPI dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern .8 Hasil evaluasi atas SPI pendapatan menunjukkan adanya kelemahan pada aspek perencanaan, pembukuan dan pencatatan, serta pelaporan dan pertanggung a a an yang menim ulkan kasus kasus kelemahan SPI yang dikelompokkan sebagai berikut: • kelemahan atas sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan; • kelemahan atas sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja; dan • kelemahan atas struktur pengendalian intern. . Hasil evaluasi SPI terhadap pendapatan menunjukkan terdapat 51 kasus kelemahan SPI. in ian kelemahan SPI terse ut melipui 12 kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan, 28 kasus sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, serta 11 kasus kelemahan struktur pengendalian intern. Rincian per kelompok dan jenis temuan kelemahan SPI disajikan pada Lampiran 1. .10 Sebanyak 12 kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan, terdiri atas • se anyak kasus pen atatan idak elum dilakukan atau idak akurat • se anyak 2 kasus proses penyusunan laporan idak sesuai ketentuan dan • se anyak kasus sistem in ormasi akuntansi dan pelaporan idak memadai. .11 Kasus kasus terse ut ter adi di enam enitas seperi disa ikan pada ampiran . .12 Sebanyak 28 kasus kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, terdiri atas • se anyak 1 kasus peren anaan kegiatan idak memadai • sebanyak 9 kasus mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan serta penggunaan penerimaan negara daerah dan hi ah idak sesuai ketentuan; 11 IHPS I Tahun 2012 Badan Pemeriksa Keuangan Buku IV IHPS • se anyak 1 kasus penetapan pelaksanaan ke i akan idak tepat atau belum dilakukan berakibat hilangnya potensi penerimaanpendapatan; dan • se anyak 1 kasus penetapan pelaksanaan ke i akan idak tepat atau belum dilakukan berakibat peningkatan biayabelanja. .1 Kasus kasus terse ut ter adi di tu uh enitas seperi disa ikan pada ampiran . .1 Sebanyak 11 kasus kelemahan struktur pengendalian intern, terdiri atas • se anyak kasus enitas idak memiliki standard operaing procedure S P yang ormal untuk suatu prosedur atau keseluruhan prosedur • se anyak kasus S P yang ada pada enitas idak er alan se ara opimal atau idak ditaai dan • se anyak 2 kasus satuan penga as intern yang ada idak memadai atau idak er alan opimal. .1 Kasus kasus terse ut ter adi di lima enitas seperi disa ikan pada ampiran . .1 Kasus-kasus SPI tersebut di antaranya sebagai berikut. • i Pro insi KI akarta pada inas Pelayanan Pa ak Tahun 2011 terdapat reklame yang sudah terpasangtayang tetapi belum ditetapkan pajak reklame sehingga mengakibatkan tertundanya penagihan atas potensi pendapatan pa ak reklame senilai p . uta. • i Ke aksaan I pada Ke aksaan Tinggi Ke ai dan Ke aksaan egeri Ke ari di Bengkulu selama Tahun 2010 dan 2011 terdapat penyimpanan uang arang uki perkara pidana khusus idak diiipkan ke ank pemerintah dan penyimpanan arang uki di umah Penyimpanan enda Sitaan egara up asan elum ter atat pada laporan arang uki yang masih dalam proses hukum sehingga bisa menimbulkan peluang penyalahgunaan arang uki. • Di Kepolisian Negara RI, pada Kepolisian Daerah Polda Kepulauan Bangka elitung penerimaan hi ah Tahun 200 s.d. uni 2011 elum dilaporkan kepada Kementerian Keuangan minimal senilai Rp4.654,15 juta dan elum di atat dalam sistem in ormasi mana emen akuntansi arang milik negara SIMAK BMN minimal senilai Rp4.501,81 juta mengakibatkan akunta ilitas pendapatan hi ah idak dapat dipertanggung a a kan dan risiko penyalahgunaan dan hilangnya aset tetap perolehan dari hibah. • Di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, terdapat penatausahaan pa ak T 2010 dan 2011 pada ank aluku a ang Piru idak memadai antara lain idak memadai dan idak lengkapnya pen atatan uku kontrol 12 IHPS I Tahun 2012 Badan Pemeriksa Keuangan Buku IV IHPS dan pen atatan atas PP dan PPh yang idak dapat disetor serta idak dilakukan eriikasi surat perintah pen airan dana SP2 dan surat setoran pajak SSP. • Di Kota Ambon, Provinsi Maluku, mekanisme pemungutan, pemotongan, dan penyetoran pa ak idak diatur se ara ormal dalam sistem dan prosedur pengelolaan kas. Hal ini mengaki atkan ra annya penyimpangan pa ak atas pajak yang dipungut, dipotong, dan disetor bukan oleh bendahara pengeluaran. Penyebab .1 Kasus-kasus kelemahan SPI pada umumnya terjadi karena pengelola keuangan lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggung a a nya dan pe a at yang ertanggung a a elum opimal dalam penga asan maupun pengendalian kegiatan serta berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait. Selain itu, kasus tersebut juga disebabkan mekanisme pemungutan, pemotongan, dan penyetoran pa ak idak diatur se ara ormal dan tegas. Rekomendasi .18 Terhadap kasus-kasus kelemahan SPI tersebut, BPK telah merekomendasikan kepada pimpinan enitas agar mem erikan sanksi kepada pengelola yang lalai dalam melaksanakan tugas meningkatkan penga asan dan pengendalian serta meningkatkan koordinasi dengan pihak yang terkait. Selain itu, BPK juga telah merekomendasikan agar menyusun mekanisme pemungutan, pemotongan dan penyetoran pa ak se ara ormal dalam sistem dan prosedur pengelolaan kas serta melaporkan dan mencatat aset hibah. Kepatuhan terhadap Ketentuan Perundang-undangan .1 Hasil pemeriksaan mengungkapkan adanya keidakpatuhan terhadap ketentuan perundang undangan. Keidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dapat mengakibatkan kerugian negaradaerah, potensi kerugian negaradaerah, kekurangan penerimaan, dan penyimpangan administrasi yang dapat dilihat pada Ta el .1. in ian enis temuan pada iap iap kelompok dapat dilihat pada ampiran 2 dan rin ian temuan menurut enitas disa ikan pada ampiran .