5. WTO dan persetujuan-persetujuan di dalamnya bersifat permanen, dan
sebagai organisasi internasional, WTO mempunyai aturan-aturan yang pasti  dan  diratifikasi  oleh  negara-negara  anggotanya.  Persetujuan-
persetujuan WTO memuat bagaimana WTO berfungsi. Perbedaan  lain  Antara  GATT  dan  WTO  adalah  bahwa  GATT  hanyalah
sekumpulan  peraturan  perdagangan  yang  apabila  terjadi  persengketaan  antar anggota, GATT tidak dimungkinkan untuk dapat menyelesaikannya karena dalam
GATT  tidak  terdapat  lembaga  penyelesaian  sengketa.  Sedangkan  pada  WTO selain sebagai forum negosiasi bagi anggota, juga terdapat lembaga penyelesaian
sengketa.  Lembaga  ini  berfungsi  untuk  menyelesaikan  sengketa  perdagangan antar anggota WTO.
114
Namun,  pada  dasarnya  GATT  dan  WTO  sama-sama  merupakan  wadah dalam  mendorong  terciptanya  perdagangan  internasional  yang  fair  dengan
menghilangkan  unsur-unsur  penghambat  barrier  yang  dapat  merusak  sistem perdagangan yang ideal. Dengan mengusung misi liberalisasi melalui kesepakatan
internasional,  setiap  negara  anggota  wajib  tunduk  pada  kesepakatan  dan menjalankan sistem perdagangan sesuai ketentuan GATT dan WTO.
115
3.  Tujuan dan Fungsi GATT dan WTO
Tujuan  ekonomi  dari  GATT  adalah  untuk  menunjang  upaya  agar perdagangan dunia dapat menjadi semakin terbuka supaya arus perdagangan dapat
berkembang dengan semakin mengurangi hambatan-hambatan dalam bentuk tariff
114
Ibid, hal 15
115
Ibid, hal 3
Universitas Sumatera Utara
maupun non-tariff. Keterbukaan pasar yang semakin luas akan meningkatkan arus perdagangan  yang  pada  gilirannya  akan  menunjang  kegiatan  ekonomi  semua
anggota  yang  selanjutnya  akan  meningkatkan  kesejahteraan  ekonomi  masing- masing negara.
116
Namun  secara  harfiah,  tujuan  GATT  bukan  merupakan  free  trade, sehingga negara-negara yang tidak sepenuhnya menerima paham free trade dapat
turut  serta  tanpa  harus  menyatakan  bahwa  mereka  terikat  pada  tujuan  final  yang implisit ingin  dicapai,  yakni  free trade. Secara formal,  perjanjian  yang mengikat
tidak  mencantumkan  hal  itu  sebagai  tujuan.  Secara  harfiah,  GATT  menghendaki free trade, yakni perdagangan dunia yang semakin lebih bebas tanpa menyatakan
bahwa  tahap  terakhir  tujuan  free  trade  harus  tercapai.  Nuansa  ini  memberikan keluwesan dalam  gerak  GATT sebagai  suatu lembaga sehingga secara pragmatis
GATT  dapat  menghindar  dari  benturan  yang  dapat  menimbulkan  perpecahan apabila pendekatan pragmatis tidak diterapkan.
117
Dalam preambul dari Perjanjian GATT dinyatakan:
118
Being  desirious  of  contributing  to  these  objectives  by entering  into  reciprocal  and  mutually  advantageous
arrangements  directed  to  substantial  reduction  of  tariffs and  other  barriers  to  trade  and  the  elimination  of
discriminatory treatment in international commerce.
Dalam preambul tersebut, yang dituju adalah:
119
116
H. S. Kartadjoemena, GATT dan WTO Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di Bidang Perdagangan, Jakarta: UI Press, 2002, hal 77
117
H. S. Kartadjoemena, Op cit, hal 51
118
Ibid, hal 52
119
Ibid, hal 52
Universitas Sumatera Utara
1. Peningkatan taraf kesejahteraan  ekonomi. Di balik  pandangan ini  adalah
persepsi  bahwa  sistem  perdagangan  dunia  yang  lebih  terbuka  dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dunia.
2. Peningkatan kesempatan kerja sehingga mencapai tingkat full employment.
Tujuan ini merupakan cermin dari obsesi pada hampir semua negara pada waktu  GATT  sedang  dirundingkan,  yakni  pada  waktu  Perang  Dunia  II
baru berakhir. 3.
Peningkatan  pendapatan  riil  dan  effective  demand,  yang  juga mencerminkan  kekhawatiran  yang  sedang  melanda  pada  waktu
perundingan pembentukan GATT diselenggarakan, dimana perekonomian dunia masih dihantui oleh pengalaman periode depresi dan kontraksi yang
serius pada tahun 1930-an. 4.
Pemanfaatan  sepenuhnya  dari  sumber  daya  di  dunia.  Implisit  dalam pandangan  ini  juga  pemikiran  bahwa  kebebasan  dalam  arus  perdagangan
dunia dapat memungkinkan pemanfaatan dari sumber daya di dunia. 5.
Pengembangan  produksi  dan  perdagangan  yang  juga  merupakan kekhawatiran  karena  perekonomian  dunia  pada  tahun  1930-an  yang
mengalami  kontraksi  dibuat  lebih  buruk  lagi  akibat  timbulnya kebijaksanaan proteksionis yang semakin melanda di dunia.
Dengan  tujuan  itu  maka  negara-negara  peserta  perjanjian  berniat  untuk melakukan  secara  resiprokal  dan  saling  menguntungkan  penurunan  tariff  secara
Universitas Sumatera Utara
substansial dan pengurangan hambatan-hambatan lain terhadap perdagangan serta penghapusan perlakuan diskriminatif dalam perdagangan dunia.
120
Adapun  tiga  fungsi  utama  GATT  dalam  mencapai  tujuannya  yaitu: pertama,  sebagai  suatu  perangkat  ketentuan  aturan  multilateral  yang  mengatur
transaksi perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara anggota GATT dengan memberikan  suatu  perangkat  ketentuan  perdagangan  the  rules  of  the  road  for
trade. Kedua¸ sebagai suatu forum wadah perundingan perdagangan. Dan yang ketiga
, adalah sebagai suatu “pengadilan” internasional dimana para anggotanya menyelesaikan sengketa dagangnya dengan anggota-anggota GATT lainnya.
121
Sementara  itu,  tujuan  utama  WTO  adalah  untuk  menciptakan  persaingan sehat  di  bidang  perdagangan  internasional  bagi  para  anggotanya.  Sedangkan
secara  filosofis,  tujuan  WTO  adalah  untuk  meningkatkan  taraf  hidup  dan pendapatan,  menjamin  terciptanya  lapangan  pekerjaan,  meningkatkan  produksi
dan perdagangan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dunia. Tujuan penting lainnya  adalah untuk  penyelesaian sengketa.
122
Sedangkan  yang menjadi fungsi  dari  WTO  adalah  seperti  yang  terdapat  dalam  Article  III  dari  Agreement
Establishing  The  World  Trade  Organization  Persetujuan  Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, yaitu sebagai berikut:
123
1. Memfasilitasi  implementasi,  administrasi,  operasi,  dan  menjalankan
tujuan-tujuan  dari  agreement  pendirian  WTO  dan  multilateral  trade agreements,
120
Ibid, hal 52
121
Disarikan dari Huala Adolf, Op cit, hal 98-102
122
Christhophorus Barutu, Op cit, hal 14
123
Bernard Hoekman dan Michel Kostecki, Op cit, hal 38
Universitas Sumatera Utara
2. Menyediakan  forum  untuk  negosiasi  di  antara  para  anggotanya
terhadap  masalah  yang  berkenaan  dengan  hubungan  dagang multilateral berdasarkan agreement pendirian WTO,
3. Menyelesaikan sengketa perdagangan dengan menatausahakan Dispute
Settlement Understanding DSU, 4.
Bekerjasama  secara  patut  dengan  badan-badan  internasional khususnya  dengan  International  Monetary  Fund  IMF  dan  The
International Bank untuk men capai “koherensi yang lebih besar dalam
pembuatan kebijak an ekonomi global”.
4.  Prinsip-Prinsip Perdagangan Internasional dalam GATT dan WTO