3. Pengaduan non-violation yang berdasarkan nullification or impairment
dari hak dan keuntungan suatu anggota akibat tindakan anggota lainnya walaupun tindakan tersebut tidak melanggar aturan WTO,
4. Pengaduan non-violation yang berdasarkan tindakan yang
menimbulkan hal yang diartikan [to] impede the attainment of any objective of the Agreement,
5. Pengaduan situation complaint yang menimbulkan nullification or
impairment dari hak dan keuntungan suatu anggota akibat tindakan anggota lainnya walaupun tindakan tersebut tidak melanggar aturan
WTO, 6.
Pengaduan situation complaint yang menimbulkan keadaan yang merugikan akibat tindakan yang dampaknya menimbulkan situasi “ . . .
impede the attainment of any objective of the Agreement ”.
3. Kelembagaan Penyelesaian Sengketa WTO
WTO dispute settlement system terdiri atas suatu institusi politik yaitu the DSB dan institusi lainnya yang berjenis judicial yang independen, yaitu panel dan
the Appelate Body dan Appelate Review.
191
Skema WTO dispute settlement system dapat diamati dalam tabel sebagai berikut:
191
Rusli Pandika, Op cit, hal 237
Universitas Sumatera Utara
Expert Review
Group Consulations
Members my request panel if no solution found within 60 days
Dispute settlement Body DSB establishes panel No later than at 2and DSB meeting
Optional use of good offices, conciliation or mediation by Director-General
Terms of reference Standard terms unless special terms agreed within 20 days
Composition To be agreed within 20 days or decided by Director-General
Panel examination In general not to exceed 6 months, 3 months in cases of urgency
Meeting Meeting
With parties with 3rd parties
Panel submits report to parties -----------------------------------------
Interim Review
In the of non-implementation, parties negotiate compensation
DSB monitors implementation of adopted panelAppellate Body Report
To be implemented within defined “reasonable period of time” DSB adopts panel report
within 60 days unless appealed Panel circulates report to DSB
Appellate Review Not to exceed 60-90 days
DSB adopts panel report within 60 days unless appealed
If no compensation is agreed after expiry of “ reasonable period of time”
DSB authorizes retaliation pending full implementation
Sumber: Ernst-Ulrich petersmann, 1997:184
Tabel : WTO Dispute Settlement Procedure
Universitas Sumatera Utara
Adapun penjelasan dari institusi yang dimiliki oleh WTO dispute settlement system adalah sebagai berikut:
192
1. Dispute Settlement Body
DSB merupakan lembaga yang mengadministrasikan seluruh ketentuan dan prosedur penyelesaian sengketa kecuali ditentukan lain dalam covered
agreement. DSB terdiri dari wakil-wakil dari semua anggota dan memiliki ketua sendiri, yang pada umumnya merupakan duta besar, yang dipilih
dari para perwakilan anggota pada awal tahun untuk memimpin proses pertemuan DSB. DSB juga memiliki kekuatan untuk menetapkan aturan
prosedur yang dianggap perlu untuk pemenuhan tanggung jawab itu.
193
Di bawah DSB terdapat panel yang secara substantif dan teknik langsung
menagani masalah penyelesaian sengketa dalam hal timbulnya sengketa yang resmi dikemukakan kepada DSB. Dalam menangani proses
penyelesaian sengketa, agar menjamin transparansi, DSB memberikan informasi kepada Council of WTO dan juga berbagai komite yang relevan
mengenai setiap perkembangan sengketa. Keputusan DSB diambil secara konsensus. Namun, berbeda dengan sistem penyelesaian sengketa
sebelumnya, penerapan konsensus dalam Understanding berbalikan dengan konsensus yang berlaku sebelumnya, perjanjian Uruguay Round.
Konsensus dalam sistem yang dirumuskan pada perundingan Uruguay Round dikenal sebagai reverse consensus.
192
H. S. Kartadjoemena, Op cit, hal 190-192
193
Bozena Mueller- Holyst, “The Role of the Dispute Settlement Body in the Dispute
Settlement Process”, dalam Rufus Yerxa dan Bruce Wilson, ed, Key Issues In WTO Dispute Settlement The First Ten Years, Op cit, hal. 25.
Universitas Sumatera Utara
2. Panel
Panel adalah bagian dari kelembagaan yang resmi tercantum dalam teks Understanding atau DSU yang bertindak untuk menilai letak
permasalahan dan dasar dari pengaduan sesuai dengan perjanjian yang menjadi pertimbangan dalam pengaduan tersebut serta merumuskan
findings agar membantu DSB untuk menentukan ruling dan mengeluarkan rekomendasi tentang implementasi sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam perjanjian yang menjadi dasar pengaduan tersebut. Sekretariat WTO bertanggung jawab membantu panel dari segi yuridis,
historis dan prosedural, membantu anggota menyelesaikan sengketa, memberikan nasehat dan bantuan hukum, serta menyediakan tenaga ahli
bagi negara berkembang yang meminta bantuan. Disamping itu, sekretariat juga harus memberikan pelatihan-pelatihan kepada negara
anggota mengenai prosedur penyelesaian sengketa agar lebih menjamin kesediaan aparat nasional untuk menangani masalah sengketa dalam WTO
maupun untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang tersebut, terutama di negara berkembang.
3. Appelate Body dan Appelate Review
Dalam perjanjian juga ada lembaga baru, yakni Appelate Body yang didirikan sebagai court of appeal apabila pihak yang bersengketa
menyatakan tidak menerima keputusan atau temuan yang dirumuskan oleh panel dan meminta naik banding. Untuk melakukan banding sistem
penyelesaian sengketa hasil Uruguay Round membentuk mekanisme
Universitas Sumatera Utara
appellate review dengan Appelate Body sebagai lembaga pelaksana. Badan tersebut terdiri dari 7 anggota dengan 3 di antaranya duduk dalam
menangani suatu kasus. Tugas Appelate Body terbatas pada masalah yuridis, issues of law, yang tercakup dalam laporan panel dan interpretasi
yuridis yang dikembangkan oleh panel. Dalam melakukan interpretasi, panel dan Appelate Body harus
menggunakan customary rules of interpretation of public international law.
194
4. Prosedur Penyelesaian Sengketa