Komponen pembelajaran Komponen- komponen dalam proses pembelajaran yaitu:

17 4 Metode demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendaki guru lebih aktif daripada anak didik. Dapat dilakukan dalam bentuk guru memperlihatkan suatu proses kerja suatu benda atau siswa melakukan demonstrasi baik secara individual atau kelompok melalui bimbingan guru. 5 Metode diskusi Metode diskusi merupakan metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta memecahkan masalah secara kelompok. Metode ini dapat mendorong siswa untuk mampu mengemukakan pendapat secara konstruktif serta membiasakan siswa untuk bersikap toleran terhadap pendapat orang lain.

b. Standar proses

Salah satu Standar Nasional Pendidikan SNP adalah Standar proses. Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Secara garis besar standar proses tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2 Setiap satuan pendidik melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan 18 pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 3 Perencanaan pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran.

4. Media pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Association of Education and Comunication Technology AECT di Amerika, membatasi media pembelajaran sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Gagne Arief S. Sadiman dkk., 2014: 6 media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu pendapat dari Briggs Arief S. Sadiman dkk., 2014: 6 media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Contohnya: Buku, film, kaset, film bingkai. Azhar Arsyad 2014: 3 mengutip dari pendapat Gertach dan Ely, bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia atau materi maupun kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, dan 19 minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

b. Fungsi dan manfaat media pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian,dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Azhar Arsyad 2014: 19 mengutip dari pendapat Hamalik, bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. John M. Lennon yang dikutip dalam Latuheru 1988: 22, mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu: 1 Media pembelajaran berguna untuk menarik minat siswa terhadap materi pengajaran yang disajikan. 2 Media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan. 20 3 Media pembelajaran mampu memberikanmenyajikan data yang kuat dan terpercaya tentang sesuatu hal atau kejadian. 4 Media pembelajaran berguna untuk menguatkan suatu informasi. 5 Dengan menggunakan media pembelajaran, memudahkan dalam hal pengumpulan dan pengolahan data. Sementara itu Derek Rowntree dalam Latuheru 1988: 22 mengemukakan beberapa fungsi dari media pendidikan antara lain: 1 Media Pembelajaran membangkitkan motivasi belajar pada siswa atau peserta didik. 2 Dengan menggunakan media pembelajaran anak didik dapat mengulang apa yang telah mereka pelajari. 3 Media pembelajaran dapat merangsang anak didik untuk belajar dengan penuh semangat. 4 Media pembelajaran dapat lebih mengaktifkan adanya respon dari anak didik. 5 Dengan menggunakan media pembelajaran, dapat diharapkan adanya umpan balik feedback dengan segera. Arief S. Sadiman 2014: 17 memberikan pendapatnya mengenai fungsi media pendidikan, yaitu: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbal. 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3 Mengatasi sikap pasif anak didik. 4 Mengatasi perbedaan pengalaman dan latar belakang yang terdapat pada anak didik.

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLLER KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SALATIGA

1 7 124

PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PENGENDALI DI KELAS XI MEKATRONIKA SMK NEGERI 2 CIMAHI.

0 2 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN CNC DASAR KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 168

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TUNE-UP MOTOR BENSIN KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH CAWAS.

0 0 153

IMLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 2 SEWON.

0 5 337

PENERAPAN BUKU SAKU MASTERCAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN.

0 8 258

PENERAPAN MODUL MESIN BUBUT CNC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

1 10 245

PENERAPAN MODUL MESIN BUBUT CNC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM.

0 0 245

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TP 1 SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Ikhwani | Jurnal Nosel 8165 1

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TP PADA MATA PELAJARAN MESIN BUBUT DASAR SMK MURNI 1 SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 17