9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Pendidikan kejuruan di Indonesia
Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan lulusannya memiliki bekal yang cukup untuk bekerja di
perusahaan serta menguasai satu bidang pekerjaan dari sekian banyak bidang pekerjaan lainya. Peserta didik pendidikan kejuruan mendalami setiap bidang
studi atau pendidikan kejuruan yang mengarah pada kesiapannya ketika memasuki dunia kerja. Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Th.2003 pasal 15 yang menjelaskan tentang pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Mata pelajaran yang bersifat produktif menjadi salah satu perbedaan
antara SMK dan SMA di Indonesia. Pembelajaran produktif merupakan mata diklat yang berfungsi membekali siswa agar memiliki kompetensi kerja, sesuai
standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kurikulum SMK, 2006: 8. Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2009: 1 menerangkan pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran di SMK lebih menekankan pada penguasaan mata pelajaran produktif, namun pembelajaran bersifat normatif dan
adaptif tetap harus dikuasai peserta didik. Setiap peserta didik SMK harus
10 menjalani pembelajaran pada semua pelajaran normatif, adaptif, produktif,
muatan lokal, dan pengembangan diri Putu Sudira, 2012: 12. Pembelajaran di SMK lebih difokuskan pada pelajaran produktif, meskipun
begitu pelajaran bersifat normatif dan adaptif tetap diajarkan. Jatah pembelajaran yang diberikan siswa SMK lebih banyak kepada materi kejuruan dibanding materi
normatif maupun adaptif Suwati, 2008: 36-37. SMK lebih memfokuskan penguasaan di bidang kejuruan atau teknologi dengan tujuan untuk
mematangkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang tersebut. Siswa SMK diharapkan siap menghadapi tuntutan dunia kerja atau dunia industri
setelah mereka lulus. SMK memiliki banyak program keahlian yang disesuaikan dengan
kebutuhan dunia kerja. Program keahlian di SMK juga menyesuaikan permintaan pasar, masyarakat, dan perkembangan teknologi. Peserta didik dapat memilih
program keahlian yang diminati untuk dipelajari selama di SMK. Kurikulum di SMK disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada agar
peserta didik dapat mudah beradaptasi ketika memasuki dunia kerja. Masa studi selama tiga atau empat tahun diharapkan lulusan SMK mampu bekerja dan
mengembangkan potensi di bidangnya. Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003
dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah Kurikulum SMK, 2006: 6 : 1
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab; 3 mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki