Model Teoritik KAJIAN PUSTAKA

2.3 Model Teoritik

Gambar 2.2 Model Teoritik TJONG A FIE GAYA KOMUNIKASI KOMUNIKASI KONTEKS- TINGGI dan KOMUNIKASI KONTEKS- RENDAH GAYA BICARA LINIER dan GAYA BICARA NONLINIER PARALINGUISTIK KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PERSEPSI PROSES VERBAL PROSES NONVERBAL IDENTITAS SOSIAL KOMUNIKASI VERBAL dan NONVERBAL Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis biografi. Teknik analisis biografi adalah metode menganalisis sejarah hidup seseorang. Objek kajiannya adalah orang tersebut dan seluruh pengalaman hidupnya, mulai dari kelahirannya, menjadi dewasa, sampai dengan masa tuanya, bahkan sampai orang tersebut meninggal dunia Bungin, 2007:233. Dijelaskan pula, selain biografi, terdapat pula otobiografi, yang sama-sama menghasilkan deskripsi sejarah diri seseorang, namun berbeda dalam hal siapa yang menulis penelitian tersebut. Biografi dikerjakan oleh orang lain tentang seseorang, sedangkan otobiografi ditulis sendiri oleh orang tersebut mengenai dirinya sendiri. Teknik biografi ini disusun berdasarkan cerita pengalaman seseorang mengenai orang lain, atau berdasarkan dokumen-dokumen tertulis dan arsip-arsip lain yang tersimpan. Sering juga peneliti mengumpulkan informasi dari sumber lain atau melalui wawancara atau foto-foto dokumenter. Pada umumnya, data yang diperoleh bersumber dari cerita orang yang diperoleh melalui pembicaraan formal maupun informal. Metode ini biasanya mengalami kendala dalam hal validasi data dan realibitas, karena coraknya yang sangat subjektif. Hal lain yang menjadi perhatian dalam metode ini adalah jumlah cerita yang harus dikumpulkan. Beberapa peneliti menganjurkan untuk lebih menekankan kepada satu cerita saja sebagai dasar penelitian. Peranan peneliti sangat penting terutama dalam menafsirkan cerita dari responden atau partisipan wawancara. Karena itu, masalah etika penulisan, kepercayaan dan kredibilitas peneliti menjadi hal yang sangat sentral. Peneliti harus menjadikan informasi peserta penelitian atau responden dalam menuai informasi sebagai data satu-satunya untuk dianalisis dan bukan dari pikirannya sendiri. Hal yang harus pasti disini adalah peneliti dianjurkan terlibat langsung dengan subjek yang diteliti. Peneliti harus masuk dalam konteks dan situasi hidup mereka. Dengan kata lain, peneliti sungguh menguasai keadaan tempat penelitian. Universitas Sumatera Utara