4.1.1 Reduksi Data Data Reduction
Data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak semuanya perlu dibahas. Di bawah ini, data direduksi berdasarkan teknik biografi berupa tujuh
objek-objek sejarah penting dan jati diri seseorang yang perlu dibahas lebih lanjut Bungin, 2007
a. Identitas Diri, Keturunan dan Keluarga.
“Tjong A Fie kelahiran 1860, dari Mei Xian, provinsi Kwang Tung, China Daratan. Lahir dari ayah bernama Tjong Lian Xiang, yang hanya punya satu toko
kelontong kecil yang bernama Wan Yun Chong.” – Memoirs of a Nonya.
Sejarah sepakat untuk menulis bahwa Tjong Fung Nam, atau yang kita kenal dengan nama Tjong A Fie, berasal dari negeri China. Tepatnya di kampung
Sung-kow, daerah Mei Xian, Provinsi Kwang Tung di pedalaman China. Tjong A Fie lahir ke dunia pada tahun 1860, dan merupakan anak keempat dari tujuh
bersaudara sebuah keluarga Hakka, dengan ayah bernama Tjong Lian Xiang dan ibu yang bermarga Li.
Berikut silsilah keluarga Tjong Lian Xiang ayah Tjong A Fie:
Tjong Lian Xiang yang dalam kesehariannya bekerja sebagai pedagang harus menerima kenyataan sulitnya mengarungi hidup saat itu. Kondisi ekonomi
China di bawah pemerintahan dinasti Qing sedang dalam suasana menyedihkan. Akibatnya, banyak pemuda-pemuda China yang merantau, meninggalkan
kampung halaman mereka masing-masing. Banyak yang menuju utara, dengan tujuan benua Eropa atau Amerika, tetapi tidak sedikit pula yang menuju Selatan.
Tujuan selatan ini tak lain adalah Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa
Universitas Sumatera Utara
menjadi salah satu destinasi favorit pemuda-pemuda China yang mencari kehidupan baru. Melihat hal ini, Tjong Lian Xiang pun berpikir untuk melepas
salah satu putra tertuanya, yaitu Tjong Yong Hian, untuk mengikuti jejak pemuda- pemuda China lainnya. Tjong A Fie kecil saat itu diam-diam sudah sangat ingin
ikut merantau, namun niat itu diurungkan, karena ayahnya tidak mau kehilangan dua putra sekaligus. Jadilah Tjong A Fie kecil menjaga toko dan membangun
identitas dirinya di dalam keluarga sebagai salah satu anak yang memiliki tingkat kemampuan berdagang dan memimpin di atas rata-rata.
Sejak kecil, dia sudah menunjukkan kemampuan memimpinnya di dalam keluarga, dimana dia seringkali menjadi penengah ketika ada saudara-saudaranya
yang bertikai. Semua keputusan-keputusan yang keluar dari mulutnya pasti didengar dan dituruti, karena dia membuat sebuah keputusan dengan arif dan adil,
sehingga tidak ada satu pihak yang bertikai yang merasa dirugikan. Dia sangat dihormati oleh anggota keluarganya. Tjong A Fie pun akhirnya mengambil alih
pengelolaan usaha keluarganya saat ayahnya meninggal dunia.
b. Perkembangan Hidup Semasa Kecil dan Orang-orang yang