4.6 Gambaran Umum Responden
Dalam penelitian ini, peneliti memilih responden secara purposif yaitu petani yang dulunya memiliki lahan di areal pembangunan fasilitas pariwisata
Kota Bunga. Alasan memilih petani pemilik lahan yang dipilih dan bukan petani yang menguasai lahan karena kemudahan untuk mendapatkan data petani
pemilik lahan. Meskipun peneliti dapat menemukan petani yang dulunya menguasai lahan di areal Kota Bunga, tapi jumlahnya terbatas dan hanya bisa
dianalisis secara kualitatif saja, sedangkan untuk analisis kuantitatifnya, peneliti memilih petani yang dulu memiliki lahan di areal Kota Bunga.
Responden adalah warga Desa Sukanagalih yang tinggal di Kampung Cibengang dan Kampung Ciburial, Dusun Muhara. Sebelum pembangunan
fasilitas periwisata Kota Bunga, sebagian besar responden termasuk petani yang memiliki lahan sempit yaitu sekitar 53,33 persen. Berdasarkan hasil wawancara
di lapangan, dari seluruh responden tidak ada responden yang menggarap lahan orang lain. Mereka hanya menggarap lahan mereka sendiri. Justru sebaliknya,
mereka menggunakan tenaga orang lain untuk menggarap lahan mereka di waktu-waktu tertentu seperti waktu tanam, menyiangi, dan panen. Luas
kepemilikan lahan responden berubah setelah pembangunan fasilitas pariwisata Kota Bunga. Responden yang memiliki lahan sempit berkurang
10
, sedangkan responden yang memiliki lahan yang luas bertambah
11
. Responden yang memiliki lahan sedang pun mengalami perubahan
12
sekitar 13,33 persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
10
Dari 53,33 persen menjadi 33,33 persen.
11
Dari 30 persen menjadi 36,67 persen.
12
Dari 16,67 persen menjadi 36,67 persen.
Tabel 9. Luas Kepemilikan Lahan Responden Sebelum dan Setelah Pembangunan Fasilitas Pariwisata Kota Bunga
Kategori Luas
Lahan Ha
Sebelum Ada Kota
Bunga Jumlah
Responden Persentase
Setelah Ada Kota Bunga
Jumlah Responden
Persentase
Rendah sempit
0,1 – 0,49 16
53,33 10
33,33 Sedang
0,5 – 0,99 5
16,67 9
30,00 Tinggi
luas Lebih atau
sama dengan 1
9 30,00
11 36,67
Total 30
100 30
100
BAB V KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PEMBANGUNAN DAN
PENGELOLAAN FASILITAS PARIWISATA
5.1 Kebijakan Pemerintah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah