Tabel 15. Hubungan Antara Tingkat Peluang Usaha dan Jenis Pekerjaan Utama Setelah Adanya Kota Bunga
Jenis Pekerjaan Utama Setelah Adanya Kota Bunga Tingkat
Peluang Usaha
Petani Pedagang
Buruh Bangunan
Buka Usaha
Sendiri Total
Rendah 25
1 3
1 30
Total 25
1 3
1 30
Keterangan uji statistik Chi - Square: X
2
hitung = tidak ada nilai karena peluang usahanya konstan.
Sama halnya dengan jenis pekerjaan sampingan masyarakat. Berdasarkan uji statistik Korelasi Rank Spearman menyatakan bahwa rho hitung
untuk hubungan antara tingkat peluang usaha dan pekerjaan sampingan setelah adanya Kota Bunga sebesar 0,00; sedangkan rho tabelnya sebesar 0,364; maka
pada taraf nyata 0,05 tidak terdapat hubungan antara kedua variabel itu. Tabel 16. Hubungan Antara Tingkat Peluang Usaha dan Jenis Pekerjaan
Sampingan Setelah Adanya Kota Bunga Jenis Pekerjaan Sampingan Setelah Adanya Kota
Bunga Tingkat
Peluang Usaha
Tidak Memiliki Pekerjaan Sampingan
Memiliki Pekerjaan Sampingan
Total
Rendah 23
7 30
Total 23
7 30
Keterangan uji statistik Korelasi Rank Spearman; rho hitung: 0,00; rho tabel: 0,364; taraf nyata: 0,05; Keputusan: Tidak ada hubungan.
8.2 Peluang Kerja di Sektor Pariwisata
Peluang usaha di sektor wisata tidak dapat dimasuki masyarakat setempat, dan ternyata masyarakat setempat pun tidak dapat memasuki peluang
kerja yang ada di Kota Bunga. Oleh karena masyarakat tidak dapat mema suki peluang kerja yang ada di Kota Bunga, maka mata pencaharian masyarakat pun
tidak berubah. Tabel 17 menyatakan bahwa dari 30 responden, sebesar 83,33 persen responden menjadi petani, ini berarti sebagian besar masyarakat tetap
bertani. Meskipun sebagian besar masyarakat tidak dapat memasuki peluang kerja di sektor wisata, tetapi ada beberapa masyarakat yang dapat memasuki
peluang kerja di sektor wisata. Menurut informasi yang didapatkan dari responden bahwa peluang-peluang kerja yang dapat dimasuki masyarakat
adalah sebagai buruh pencabut rumput, satpam di Kota Bunga, buruh bangunan, dan ada yang menjadi karyawan Kota Bunga
26
. Jumlah masyarakat setempat yang bekerja di Kota Bunga sedikit,
berbeda halnya dengan jumlah pendatang yang bekerja di Kota Bunga. Karyawan-karyawan Kota Bunga banyak yang berasal dari luar Desa
Sukanagalih. Berdasarkan informasi, Kota Bunga membatasi jumlah pekerja yang berasal dari Desa Sukanagalih, sayangnya pihak Kota Bunga tidak
memberikan keterangan pasti tentang hal tersebut. Apalagi untuk saat ini, Kota Bunga sedang mengadakan efisiensi termasuk efisiensi jumlah karyawan. Pihak
Kota Bunga mengatakan bahwa semenjak krisis moneter tahun 1997 pengunjung Kota Bunga mulai berkurang sehingga pendapatan pun berkurang. Untuk
mengatasi hal ini, perusahaan melakukan pengurangan karyawan dengan cara mem-PHK-kan 400 karyawan. Sehingga jelas sekali bahwa peluang kerja
semakin kecil. Tabel 17. Hubungan Antara Tingkat Peluang Kerja dan Jenis Pekerjaan Utama
Setelah Adanya Kota Bunga Jenis Pekerjaan Utama Setelah Adanya Kota Bunga
Tingkat Peluang
Kerja Petani
Pedagang Buruh
Bangunan Buka
Usaha Sendiri
Total
Rendah 2583,33
1 3
1 30
Total 25
1 3
1 30
Keterangan uji statistik Chi Square x
2
hitung= tidak ada nilai karena variable tingkat peluang kerja nilainya konstan
26
Nama- nama warga Sukanagalih yang bekerja di Kota Bunga: Asep satpam, Surya Satpam, Gugun satpam, Erwin office, Wawa office, Taufik penjaga karcis arena, Meika penjaga karcis
danau, Iwan penjaga karcis, Lena accounting, Yanto satpam.
8.3 Tingkat Pendapatan Masyarakat Setelah Pembangunan Fasilitas Pariwisata Kota Bunga