INVENTORIES 17 9m10 financial reports

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 Tidak Diaudit Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The Nine Months Period Ended September 30, 2009 Unaudited Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 51

11. PENYERTAAN SAHAM PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Lanjutan

11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK IN ASSOCIATED COMPANIES Continued

Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian pengalihan hak atas penempatan saham- saham dalam portepel di PT Jasa Sarana JS dengan PT Indec Internusa Indec. Indec mengalihkan hak untuk membeli 3.324.523 lembar saham JS dalam rangka peningkatan modal JS kepada Perusahaan. Berdasarkan RUPSLB tanggal 25 Juni 2010 sebagaimana yang dimuat dalam Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H. No.49, pemegang saham JS menyetujui pengalihan hak atas saham JS dari Indec kepada Perusahaan yang kemudian dialihkan lagi kepada PT Bakrie Infrastructure, Anak perusahaan. On June 10, 2009, the Company entered into a transfer of title on the placement of stocks in the portfolio of PT Jasa Sarana JS with PT Indec Internusa Indec. Indec transfer the right to purchase 3,324,523 shares of JS in order of increasing capital JS to the Company. Based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting dated June 25, 2010 as notarized by Notarial Deed No.49 of Tien Norman Lubis, S.H., the shareholders had approved the transfer of rights of JS shares from Indec to the Company then transferred again to PT Bakrie Infrastructure, a subsidiary. 12. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN 12. LAND BANK Rincian tanah belum dikembangkan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Detail of land bank as of September 30, 2010 and 2009 are as follows: 2009 Tidak Diaudit 2010 Unaudited PT Graha Andrasentra Propertindo 1.064.016.978.271 727.940.922.994 PT Graha Andrasentra Propertindo PT Superwish Perkasa 582.671.498.185 594.193.813.019 PT Superwish Perkasa PT Bakrie Swasakti Utama 527.907.383.102 542.580.074.403 PT Bakrie Swasakti Utama PT Bumi Daya Makmur 192.430.802.895 387.297.299.805 PT Bumi Daya Makmur PT Bakrie Pangripta Loka 23.979.110.000 - PT Bakrie Pangripta Loka PT Bakrie Nirwana Semesta - 11.052.957.307 PT Bakrie Nirwana Semesta PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism Development - 4.188.943.940 Development Jumlah 2.391.005.772.453 2.267.254.011.468 Total Mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Changes of land bank is as follows: 2009 Tidak Diaudit 2010 Unaudited Saldo awal 1.973.224.105.466 1.864.265.746.087 Beginning balance Penambahan 451.303.544.296 459.130.711.206 Additional Pengurangan 33.521.877.309 56.142.445.825 Deduction Saldo akhir 2.391.005.772.453 2.267.254.011.468 Ending balance Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, tanah yang belum dikembangkan terutama terdiri dari: 1 tanah seluas 101,46 ha yang terletak di Desa Merak Belantung dan Desa Persiapan Gunung Terang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Dari seluruh luas tanah tersebut, seluas 63,50 ha telah disertifikasi dan sisanya belum disertifikasi. Nilai perolehan tanah tersebut di atas adalah Rp 4,19 miliar. Pada tahun 2010, tanah tersebut telah dikembangkan. As of September 30, 2010 and 2009, land bank mainly consists of: 1 a lot of land of 101.46 ha are located in Merak Belantung and Persiapan Gunung Terang, Kalianda, South Lampung. Land bank of 63.50 ha has been certified and the remaining has not been certified yet. Cost of land bank above is amounting to Rp 4.19 billion. In 2010, this land bank has been developed. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 Tidak Diaudit Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The Nine Months Period Ended September 30, 2009 Unaudited Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 52 12. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Lanjutan 12. LAND BANK Continued 2 tanah seluas 8,77 ha yang terletak di daerah Karet Kuningan, kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi. Nilai perolehan tanah tersebut adalah sebesar Rp 1.303,01 miliar dan Rp 1,524.07 miliar masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. 3 tanah seluas 588,11 Ha yang terletak di Desa Sukaharja, Sukamantri dan Desa Tajurhalang. Nilai perolehan tanah tersebut adalah sebesar Rp 1.064,02 miliar dan Rp 727,94 miliar masing- masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. 2 a lot of land of 8.77 ha are located in Karet Kuningan, Setiabudi, South Jakarta. Cost of land bank above is amounting to Rp 1,303.01 billion and Rp 1,524.07 billion as of September 30, 2010 and 2009, respectively. 3 a lot of land of 588.11 ha are located in Sukaharja, Sukamantri and Tajurhalang village. Cost of land bank above is amounting to Rp 1,064.02 billion and Rp 727.94 billion as of September 30, 2010 and 2009, respectively. Bunga pinjaman PT Graha Andrasentra Propertindo, Anak perusahaan, yang dikapitalisasi ke dalam tanah yang belum dikembangkan masing-masing sebesar Rp 1,99 miliar dan Rp nihil untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Capitalization of borrowing cost PT Graha Andrasentra Propertindo, Subsidiary, to land bank is amounting to Rp 1.99 billion and Rp nil for the nine months period ended September 30, 2010 and 2009, respectively. 13. PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTIES Pada tanggal 30 September 2010, properti investasi Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari bangunan dan prasarana Wisma Bakrie, 1.279,32 m2 Rasuna Office Park dan 2.897,5 m2 bangunan serta prasarana Orchard Archade yang disewakan kepada pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa, dan 86,64 m2 retail area apartemen Tower 18. Sedangkan pada tanggal 30 September 2009, bangunan dan prasarana Wisma Bakrie dan 1.279,32 m 2 Rasuna Office Park. As of September 30, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ investment properties consists of building and improvements of Wisma Bakrie, 1,279.32 sqm of Rasuna Office Park and 2,897.5 sqm of building and improvements of Orchard Archade which was rent to third parties based on rental agreement, and 86.64 sqm retail area of The 18 th apartment. While as of September 30, 2009 consist of building and infrstructure of Wisma Bakrie and 1,279.32 sqm of Rasuna Office Park. Mutasi properti investasi selama tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Changes in investment properties during 2010 and 2009 are as follows: 2009 Tidak Diaudit 2010 Unaudited Harga perolehan Costs Saldo awal 57.584.612.130 38.845.165.094 Balance at beginning of the year Penambahan nilai perolehan 13.065.340.427 46.641.826.261 Additional of costs Saldo akhir 70.649.952.557 85.486.991.355 Balance at end of the year Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Saldo awal 5.921.505.921 3.491.013.794 Balance at beginning of the year Beban penyusutan 2.014.768.056 2.317.940.781 Depreciation expense Saldo akhir 7.936.273.977 5.808.954.575 Balance at end of the year Nilai buku bersih 62.713.678.580 79.678.036.780 Net book value Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5,71 miliar dan Rp 5,90 miliar yang disajikan sebagai bagian dari penghasilan sewa perkantoran pada laporan laba rugi konsolidasian. Rental income from the investment properties recognized in the nine months period ended September 30, 2010 and 2009 amounted to Rp 5.71 billion and Rp 5.90 billion, respectively, which was presented as part of rental of office spaces in the consolidated statements of income.