SHORT-TERM INVESTMENT 17 9m10 financial reports

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 Tidak Diaudit Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The Nine Months Period Ended September 30, 2009 Unaudited Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 46

7. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Lanjutan

7. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES

Continued Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Yanuar Bey Rekan, pihak independen, tertanggal 15 Desember 2010 tidak terdapat penurunan nilai atas piutang Perusahaan kepada LWIS. Based on the review by Yanuar Bey Rekan, independent party, dated December 15, 2010, stated that there is no impairment for the Company’s receivable to LWIS. Piutang lain-lain kepada PT Datanusa Saktijaya merupakan penyetoran dana talangan PT Bakrie Toll Road BTR, Anak perusahaan untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Ciawi - Sukabumi dan pembayaran bunga pinjaman PT Karya Perkasa Insani, Anak perusahaan PT Datanusa Saktijaya lihat Catatan 42 butir k. Other receivables to PT Datanusa Saktijaya represents deposit of PT Bakrie Toll Road BTR, a subsidiary for toll road project development Ciawi - Sukabumi and payment of loan interest of PT Karya Perkasa Insani, a subsidiary of PT Datanusa Saktijaya see Note 42 point k . Piutang lain-lain kepada PT Mega Lintas Sejahtera merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas penyetoran dana talangan BTR untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Pasuruan - Probolinggo lihat Catatan 42 butir l. Other receivables to PT Mega Lintas Sejahtera represents receivable of BTR, a Subsidiary from deposit for toll road project development Pasuruan - Probolinggo see Note 42 point l. Piutang lain-lain kepada PT Media Dhana Antarkita merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas penyetoran dana talangan BTR untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Ciawi - Sukabumi lihat Catatan 42 butir k. Other receivables to PT Media Dhana Antarkita represents receivables of BTR, a Subsidiary from deposit for toll road project development Ciawi - Sukabumi see Note 42 point k. Piutang lain-lain kepada PT Trans Jabar Tol merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas jasa manajemen dan jasa penerbitan bank garansi sesuai dengan perjanjian jasa manajemen dengan Perusahaan. Other receivables to PT Trans Jabar Tol represents receivables of BTR, a Subsidiary, for management fees and bank guarantee services in accordance with the management services agreement with the Company. Pada tanggal 30 September 2009, piutang kepada PT Jurgen Internasional JI dan PT Sejahtera Cipta Abadi SCA, pihak ketiga, merupakan penyetoran dana talangan Perusahaan untuk proyek pembangunan jalan tol lihat Catatan 42 butir e. On September 30, 2009, receivable to PT Jurgen International JI and PT Sejahtera Cipta Abadi SCA, third parties, represents the Company’s deposit for toll road project development see Note 42 point e. Jumlah yang telah dibayarkan oleh Perusahaan untuk proyek jalan tol tersebut sampai dengan 30 September 2009 adalah Rp 32,63 miliar, and Rp 22,07 miliar masing-masing JI dan SCA. Until September 30, 2009, the Company had paid in a total of Rp 32.63 billion and Rp 22.07 billion, for the toll road project to JI and SCA, respectively. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa piutang lain-lain pihak ketiga dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Based on the review of each others receivable at the end of the period, the Company’s and Subsidiaries’ management believe that the receivables can be collected, therefore, the allowance for doubtful account is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.

8. PERSEDIAAN

8. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 Tidak Diaudit 2010 Unaudited Real estat Real estate Rumah, apartemen dan ruang Residential houses, apartment and perkantoran dalam penyelesaian 863.162.545.668 919.184.505.431 office space under construction DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 Tidak Diaudit Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The Nine Months Period Ended September 30, 2009 Unaudited Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 47

8. PERSEDIAAN Lanjutan

8. INVENTORIES Continued

2009 Tidak Diaudit 2010 Unaudited Tanah untuk dijual 502.384.068.442 178.934.059.430 Land held for sale Bangunan siap untuk dijual: Building ready for sale: Rumah 29.569.001.655 93.058.179.842 Residential house Apartemen 120.763.277.745 75.435.422.758 Apartment 1.515.878.893.510 1.266.612.167.461 Hotel Hotel Perlengkapan dan suku cadang 2.965.714.393 688.651.600 Equipment and spare parts Makanan dan minuman 2.748.079.443 55.030.968 Food and beverages 5.713.793.836 743.682.568 Jumlah 1.521.592.687.346 1.267.355.850.029 Total Bangunan apartemen untuk dijual terutama merupakan biaya pembangunan proyek Apartemen Taman Rasuna yang pendanaannya berasal dari pinjaman bank jangka panjang yang diperoleh PT Bakrie Swasakti Utama BSU, Anak perusahaan, dari PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. lihat Catatan 24 butir a. Ready-for-sale apartment mainly represents development costs of Taman Rasuna Apartment which were partly financed by long-term bank loans obtained by PT Bakrie Swasakti Utama BSU, a Subsidiary, from PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. see Note 24 point a. Persediaan rumah, apartemen dan ruang perkantoran dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 terdiri dari persediaan pada BSU atas proyek Bakrie Tower, Life Style dan Entertainment Center dan the Grove serta PT Graha Andrasentra Propertindo dan Anak Perusahaan atas proyek perumahan di Bogor, Sukabumi, Batam dan Malang. Inventory of residential houses and apartment under construction as of September 30, 2010 and 2009 consists of BSU’s inventory for the Bakrie Tower project, Life style and Entertainment Centre and the Grove and PT Graha Andrasentra Propertindo and Subsidiaries’ inventory for the real estate project in Bogor, Sukabumi, Batam and Malang. Manajemen mengasuransikan bangunan apartemen yang tersedia untuk dijual terhadap risiko bencana alam dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Ramayana Tbk., pihak ketiga, berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1,36 triliun dan Rp 1,80 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. The management insured the building of ready-for-sale apartment against the natural disaster risks and other risks to PT Asuransi Ramayana Tbk., third party, based on a blanket policy with the sum insured amounting to Rp 1.36 trillion and Rp 1.80 trillion for the nine months period ended September 30, 2009. The Company’s and Subsidiaries’ management believe that the sum insured is sufficient to cover possible losses on insured assets. Bunga pinjaman BSU, Anak perusahaan, yang dikapitalisasi ke dalam persediaan masing-masing sebesar Rp 268,65 miliar dan Rp 123,04 miliar sampai dengan tanggal 30 September 2010 dan 2009. Capitalization of borrowing costs BSU, Subsidiary to inventories is amounting to Rp 268.65 billion and Rp 123.04 billion until September 30, 2010 and 2009, respectively. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, persediaan BSU dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk. dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 356 miliar lihat Catatan 24 butir a dan b. As of September 30, 2010 and 2009, BSU’s inventories are pledged as collateral for long-term bank loans obtained from PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. and PT Bank Bukopin Tbk. totaling of Rp 356 billion see Notes 24 point a and b. Pada tanggal 20 Januari 2009, persediaan barang The Commerce Club yang terletak di gedung Wisma Bakrie II sebesar kurang lebih Rp 104,89 juta musnah karena kebakaran lihat Catatan 14. On January 20, 2009, The Commerce Club’s inventories located in Wisma Bakrie II building amounted to Rp 104.89 million was damaged on fire see Note 14.