DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal
30 September 2009 Tidak Diaudit
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS
PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The
Nine Months Period Ended September 30, 2009
Unaudited
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
115
49. DAMPAK EKONOMI KRISIS GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN DAN
ANAK PERUSAHAAN 49. IMPACT OF GLOBAL ECONOMICS CRISIS ON THE
COMPANY’S AND SUBSIDIARIES’ GOING CONCERN
Sejak semester kedua tahun 2008, pasar-pasar di belahan dunia mengalami kondisi ekonomi yang tidak
menguntungkan. Keadaan ini dipicu oleh salah satu diantaranya krisis kredit perumahan di Amerika Serikat
yang meluas ke investasi, produk-produk keuangan terstruktur dan pasar komoditas. Gejolak pada pasar di
Amerika Serikat ditambah dengan penurunan nilai Dolar Amerika
Serikat yang
tajam dan
serangkaian perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan diambil
alih oleh entitas lain mengakibatkan krisis meluas ke bagian lain di dunia.
Starting in the second semester 2008, many markets in various parts of the world experienced adverse
economic condition. This condition was triggered by, among others, the housing and mortgage loans crisis in
the United States of America USA that spread to securities, structured products and commodity markets.
The volatility in USA markets coupled with the sharp appreciation in the US Dollars and a series of corporate
bankcruptcies and takeovers enabled the crisis to spread to other parts of the world.
Akibat dari krisis finansial global ini juga telah dirasakan di Indonesia dengan adanya penurunan nilai Rupiah,
penurunan permintaan, penurunan harga komoditas, penurunan pasar efek-efek, kenaikan suku bunga yang
diikuti juga dengan likuiditas yang semakin ketat dan kenaikan risiko kredit secara signifikan.
The impact of the global financial crisis has also been felt in Indonesia as the Indonesia Rupiah weakened,
demand decreased, commodity price decreased, securities market declines, interest rates increased,
followed by decreases, tightened liquidity conditions and increased credit risks.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, beberapa Anak perusahaan mengalami akumulasi kerugian bersih
dan defisiensi modal. Jumlah akumulasi rugi Anak-anak perusahaan tersebut pada tanggal 30 September 2010
dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 1,45 triliun dan Rp 1,39 triliun dan defisiensi modal pada tahun
yang sama masing-masing sebesar Rp 126,96 miliar dan Rp 13,71 miliar, terdiri dari:
As of September 30, 2010 and 2009, certain Subsidiaries were in deficit which resulted in negative
cash flow, accumulated losses and capital deficiency. Total
deficit from
the Subsidiaries
as of
September 30, 2010 and
2009 amounted
to Rp 1.45 trillion
and Rp 1.39 trillion,
and capital
deficiency are amounted to Rp 126.96 billion and Rp 13.71 billion, respectively, comprising of:
2009 Tidak Diaudit
2010 Unaudited
Akumulasi rugi Accumulated losses
PT Bumi Daya Makmur BDM 14.729.248.613
25.467.749.432 PT Bumi Daya Makmur BDM
PT Bakrie Infrastructures BI 51.614.972.507
- PT Bakrie Infrastructures BI
PT Superwish Perkasa SP 8.677.446.067
6.322.597.701 PT Superwish Perkasa SP
PT Bakrie Sentra Investama BSI 778.214.374
- PT Bakrie Sentra Investama BSI
PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism
Development KLTD 22.944.002.653
21.872.333.575 Development KLTD
PT Citrasaudara Abadi CSA 292.397.099
63.187.242 PT Citrasaudara Abadi CSA
PT Bakrie Swasakti Utama BSU 1.343.479.699.489 1.339.297.542.906
PT Bakrie Swasakti Utama BSU PT Bakrie Pangripta Loka BPL2
- 542.830.401
PT Bakrie Pangripta Loka BPL2 PT Bakrie Nirwana Semesta BNS
4.943.733.925 -
PT Bakrie Nirwana Semesta BNS
Jumlah 1.447.459.714.727
1.393.566.241.257 Total
Defisiensi modal Capital deficiencies
PT Krakatau Lampung Tourism PT Krakatau Lampung Tourism
Development KLTD 14.598.961.903
13.712.930.625 Development KLTD
BLD Investment Pte., Ltd. 112.365.222.928
- BLD Investment Pte., Ltd.
Jumlah 126.964.184.831
13.712.930.625 Total
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi oleh ketidakpastian yang
akan berpengaruh pada kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Agar operasional Anak perusahaan dapat
berjalan dengan baik, Perusahaan telah merencanakan dan meneruskan tindakan-tindakan sebagai berikut:
The Company and its Subsidiaries have been influenced an will continue to be affected by the
uncertainties which will effects on the Company’s future business and in order to assure that Subsidiaries have
good prospects, the Company has planned and continuously implement the following:
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Lanjutan UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010
Dengan Angka Perbandingan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal
30 September 2009 Tidak Diaudit
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Continued FOR THE NINE MONTHS
PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2010 With Comparative Figure For The
Nine Months Period Ended September 30, 2009
Unaudited
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
116
49. DAMPAK EKONOMI KRISIS GLOBAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN DAN
ANAK PERUSAHAAN Lanjutan
49. IMPACT OF GLOBAL ECONOMICS CRISIS ON THE COMPANY’S AND SUBSIDIARIES’ GOING
CONCERN Continued a. Mendapatkan usaha-usaha baru yang prospektif;
b. Memfokuskan pada proyek-proyek jangka pendek strata title;
c. Efisiensi biaya-biaya operasional; a. Finding new businesses that have good prospects;
b. Focusing on short-term projects strata title; c. Increasing cost efficiencies;
d. Meningkatkan profesionalisme
karyawan dan
manajemen; e. Mencari investor strategis untuk mempercepat
pengembangan usaha; f.
Memperpanjang jangka
waktu kredit
untuk pembelian tunai bertahap; dan
g. Memberikan subsidi selisih bunga. d. Improving the professionalism of employees and
the management; e. Finding strategic partners to accelerate project
development; f.
Extending the credit term for installment cash purchased; and
g. Subsidizing interest difference. Walaupun kondisi ekonomi tidak menguntungkan,
manajemen berpendapat bahwa Perusahaan akan dapat terus melanjutkan operasi bisnisnya di masa
mendatang. Oleh karena itu, laporan keuangan ini telah disusun dengan menggunakan basis usaha yang
berkelanjutan. Although the economic condition was not positive, the
management believe that the Company can continue its operation in the future. Thus, the financial
statements have been prepared based on going concern basis.
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan
timbulnya ketidakpastian
terhadap kemampuan
kelangsungan usaha Perusahaan sebagai akibat dari memburuknya kondisi perekonomian Indonesia.
There is no events subsequent to balance sheet date until the date of this report occur that give rise to the
uncertainties of the Company going concern as an impact of the worsening current economy of Indonesia.
50. REKLASIFIKASI AKUN 50. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Certain accounts in the 2009 consolidated financial
statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 consolidated
financial statements.
51. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK BARU DAN REVISI
51. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS PSAK
Berikut ini ikhtisar Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
DSAK, yang relevan buat Perusahaan dan Anak Perusahaan, sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
The following summarizes the Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board
DSAK, which are relevant to the Company and Subsidiaries, up to the date of completion of the
Company’s and Subsidiaries’ consolidated financial statements but not yet effective as follows:
Efektif berlaku
pada atau
setelah tanggal
1 Januari 2011: Effective on or after January 1, 2011:
- PSAK No. 1 Revisi 2009 “Penyajian Laporan
Keuangan” -
Menetapkan dasar-dasar
bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum
general purpose financial statements agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain;
- PSAK No. 1 Revised 2009 “Presentation of
Financial Statements” - Prescribes the basis for presentation
of general
purpose financial
statements to ensure comparability both with the entitys financial statements of previous periods and
with the financial statements of other entities;
- PSAK No. 2 Revisi 2009 “Laporan Arus Kas” -
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui
laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun
pendanaan financing selama suatu periode; -
PSAK No. 2 Revised 2009 “Statement of Cash Flows” - Requires the provision of information about
the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which
classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities;