Psikologis Perkembangan Anak Usia 6-8 Tahun

menanam bakau merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak betapa pentingnya menjaga dan melestarikan pohon bakau untuk kelangsungan hidup semua mahkluk hidup.

2.1.4 Perkembangan Anak Usia 6-8 Tahun

2.1.4.1 Psikologis Perkembangan Anak Usia 6-8 Tahun

Piaget Suparno, 2001:25 berpendapat bahwa pemikiran kanak-kanak berbeda pada masing-masing tingkatan. Ia membagi perkembangan pemikiran kanak- kanak menjadi empat tahap, yaitu tahap sensorimotorik, tahap praoperasional konkret, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Setiap tahap tersebut mempunyai tugas perkembangan kognitif yang harus diselesaikan. Penelitian ini akan fokus membahas tentang tahap praoperasioanal konkrit sesuai dengan anak usia 6-8 tahun. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu praoperasional dan intuitif Piaget mengatakan bahwa anak pada tahap praoperasional konkret berada diantara usia 2 -78 tahun. Ciri pokok perkembangan pada tahap praoperasional konkret usia 2-4 tahun adalah pada penggunaan simbol dan mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana. Dalam mengembangkan prototipe buku mewarnai, peneliti mengasah kemampuan bahasa anak dengan memberikan keterangan setiap gambar menggunakan bahasa Mentawai. Tujuannya adalah agar anak-anak mampu memahami bahasa Indonesia dan Mentawai dengan baik. Sedangkan pada tahap intuitif ini menjadi langkah mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif umur 4-7 atau 8 tahun dan anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Pada penelitian ini, prototipe buku mewarnai merupakan media yang peneliti gunakan untuk mengembangkan pengetahuan anak terhadap manfaat pohon bakau dan pentingnya memelihara pohon bakau dan lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, penelitian ini dikategorikan pada tahap praoperasional konkrit dan intuitif karena pada tahap tersebut anak dapat memahami dan menggambarkan suatu konsep melalui media gambar. Melalui gambar, anak-anak dapat memahami pesan yang ingin disampaikan. Adapun karakteristik tahap ini adalah : 1. Anak dapat mengelompokkan beberapa objek meskipun kurang disadarinya. 2. Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks. 3. Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide. 4. Anak mampu memperoleh prinsip-prinsip secara benar. Dia mengerti terhadap sejumlah objek yang teratur dan cara mengelompokkannya sehingga anak memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun objek itu dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Maria Montessori Gerald, 2011 berpendapat bahwa usia kisaran 3-8 tahun merupakan periode sensitive atau masa peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Misalnya masa peka untuk berbicara pada periode ini tidak terlewati maka anak akan mengalami kesukaran dalam kemampuan berbahasa untuk periode selanjutnya. Masa-masa sensitif anak pada usia ini menurut Montessori mencakup sensitivitas terhadap keteraturan lingkungan, mengeksplorasi lingkungan dengan lidah dan tangan, berjalan, sensitivitas terhadap obyek-obyek kecil dan detail, serta terhadap aspek-aspek sosial kehidupan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini periode sensitifitas anak diolah melalui kegiatan mewarnai dan menggambar. Selain itu dalam mengeksplorasi lingkungan dengan tangan dan berjalan, peneliti mengajak anak-anak untuk melihat dan menanam secara langsung pohon bakau di tepi pantai. Masa anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan berharga, serta merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia a noble and malleable phase of human life . Oleh karenanya masa anak sering dipandang sebagai masa emas golden age bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang karakter. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk mengembangkan prototipe buku mewarnai tentang pohon bakau untuk menyadarkan anak-anak tentang pentingnya memelihara pohon bakau dan membantu persepsi anak 6-8 tahun tentang pentingnya mencintai lingkungan sekitar empowering.

2.1.4.2 Ciri Sosiologis Anak Usia 6-8 Tahun