Kadar air AOAC,1984 Kadar minyak atsiri Guenther, 1948

Lampiran 2. Analisa karakterisasi mutu oleoresin jahe merah

1. Kadar minyak atsiri Guenther, 1948

Prinsip: Kadar minyak atsiri dihitung berdasarkan volume minyak yang dipisahkan dari setiap berat bahan oleoresin yang disuling. Prosedur: 1,5 gram oleoresin W ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu penyulingan. Air sebanyak 250 ml ditambahkan dan dihubungkan ke alat penampung minyak atsiri mikroburet. Alat pemisah minyak atsiri diisi sampai setengahnya dan ditambahkan batu didih. Lalu didihkan selama 3 jam di atas penangas. Alat penampung mikroburet yang berisi minyak atsiri dihitung sebagai berikut: Kadar minyak atsiri 100 × = W A Keterangan : A = hasil pembacaan mikroburet W = berat oleoresin

2. Sisa pelarut dalam oleoresin Ketaren, 1988

Prinsip: Sisa pelarut dalam oleoresin dihitung berdasarkan volume pelarut yang diuapkan dari setiap satuan berat bahan oleoresin yang diuapkan. Prosedur: Oleoresin ditimbang sebanyak 2 sampai 3 gram a, dimasukkan ke labu rotary vacuum evaporator . Alat ini dioperasikan pada suhu 50 o C, tekanan dibawah 1 atmosfir selama 1 jam. Setelah itu bobot labu ditimbang b. Sisa pelarut 100 × − = a b a

3. Bobot jenis SP-SMP-17-1975 – SNI 06-2388-1998

Prinsip: Bobot jenis adalah perbandingan bobot dari suatu volume contoh pada suhu 25 o C dengan bobot air pada suhu dan volume yang sama. Cara ini bisa digunakan untuk semua minyak dan lemak yang dicairkan. Prosedur: Piknometer dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diisi dengan air destilata yang telah mendidih dan telah didihkan pada suhu 20 sampai 23 o C. Air destilata ini diisikan ke dalam piknometer samapi meluap dan tidak terbentuk gelembung udara, kemudian piknometer ditutup. Setelah itu, piknometer direndam dalam bak air bersuhu 25 ± 0.2 o C dan dibiarkan pada suhu konstan selama 30 menit. Piknometer diangkat dari bak air dan dikeringkan dengan kertas penghisap, kemudian ditimbang dengan isinya. Bobot air adalah silisih bobot piknometer dengan isinya dikurangi bobot piknometer kosong. Contoh oleoresin disaring, kemudian diperlakukan sama dengan air destilata tetapi tanpa pendidihan. Bobot jenis = C dasuhu beratairpa kosong piknometer danoleore piknometer ° − 25 sin

4. Rendemen Oleoresin

Rendemen oleoresin yang dihasilkan dihitung dengan membandingkan berat oleoresin A dengan berat sampel B. 100 Re × = gram B gram A ndemen

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Ginjal Dan Gambaran Histopatologis Tubulus Proksimal Ginjal Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 62 105

Kandungan gingerol dan shogaol, intensitas kepedasan dan penerimaan panelis terhadap oleoresin jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)

6 43 129

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

PENERAPAN METODE EKSTRAKSI PELARUT DALAM PEMISAHAN MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale Var.Rubrum)

0 0 8