Kewajiban imbalan kerja - lanjutan Benefits obligations - continue Modal saham

ganti kerugian sesuai dengan UU No. 132003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Pencadangan ini dilakukan sesuai dengan PSAK No. 24 tentang “Imbalan Kerja”. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dilaporan laba rugi adalah: 2010 2009 Biaya jasa kini 671.322.000 403.510.000 Biaya bunga 379.336.000 344.495.000 Keuntungan aktuaria yang belum diakui 68.664.000 85.260.000 Biaya jasa lalu 40.910.000 40.910.000 Jumlah 1.022.904.000 703.655.000 Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun 4.629.607.000 3.971.982.000 Beban tahun berjalan 1.022.904.000 703.655.000 Pembayaran manfaat 82.297.000 46.030.000 Saldo akhir tahun 5.570.214.000 4.629.607.000 Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca berdasarkan proyeksi dari laporan aktuaria dari PT Eldridge Gunaprima Solution. aktuaris independen untuk posisi 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 2009 Nilai kini kewajiban 5.907.148.000 3.698.621.000 Kerugian masa lalu 274.846.000 315.756.000 Kerugian aktuarial yang belum diakui 62.088.000 1.246.742.000 Kewajiban bersih 5.570.214.000 4.629.607.000 Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan estimasi biaya dan kewajiban imbalan kerja oleh manajemen dan PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen,untuk posisi 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: a. Tingkat proyeksi kenaikan gaji 8 per tahun8 per year 8 per tahun8 per year b. Bunga Teknis 7 per tahun 7 per year 10,5 per tahun10.5 per year PT Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dalam Rupiah PT Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the year ended on December 31, 2010 With comparative i gures for the year ended on December 31, 2009 Expressed in Rupiah and losses compensation in accordance with regulation No.132003 dated March 25, 2003 on labor on “Settlement of termination of work and determination of benefits, working period reward benefits and losses compensation in a company”. The reservation is conducted in accordance with PSAK No. 24 on “work benefits”.

24. Kewajiban imbalan kerja - lanjutan

24. Benefits obligations - continue

Post working benefits expenses recognized in statements of income are: Current services expenses Interest expenses Unrecognized actuarial profit Past servcies expenses Total Balance sheets net obligation mutations are as follow: Balance in the beginning of year Expenses during the year Benefits payment Balance in the end of year Obligations of post work benei ts included in the balance sheets based on the latest actuarial statements from PT Eldrige Gunaprima Solution, independent actuary as of December 31, 2010 and 2009 are as follow: Present value of obligations Past losses Unrecognized actuarial loses Net obligations a. Projection level of salary raise b. Technical interests Main assumption used in expenses and obligations of post work benefits estimation by the management and PT Eldridge Gunaprima Solution, independent actuary, as of December 31, 2010 and 2009 are as follow: BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2010 | 39 PT Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dalam Rupiah PT Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the year ended on December 31, 2010 With comparative i gures for the year ended on December 31, 2009 Expressed in Rupiah

25. Modal saham

a. Bank telah mendapat Surat Keputusan dari Direktorat Pengawasan Bank Indonesia 1 No. 7246DPwBIPWB16 tanggal 29 Juli 2005 tentang pengesahan Modal disetor Bank yang terkoreksi Rp20.000.000 pada tahun 2004 ke setoran modal. b. Berdasarkan akta No. 32 tertanggal 09 Desember 2005 yang dibuat dihadapan H. Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta tentang Modal Dasar Rp300.000.000.000 terjadi perubahan klasii kasi saham dari saham biasa menjadi saham seri A dan seri B. Terbagi atas saham seri A sejumlah 8.137.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000 atau senilai Rp81.370.000.000 dan seri B sejumlah 2.186.300.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100. Akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia, dengan Surat Keputusan tertanggal 15 Desember 2005 No. C-33348.HT.01.04.TH.2005. c. Sampai dengan tanggal 30 Desember 2005, Bank telah menerima setoran modal sebesar Rp174.000.000.000 yang dicatat dalam Escrow Account Bank. Sesuai dengan surat Bukopin No.352DOPSI2006 tertanggal 17 Januari 2006 mengenai penarikan sebagian setoran modal pada Bank senilai Rp8.000.000.000. Penarikan ini telah dilakukan pada tanggal 20 Januari 2006 senilai Rp6.000.000.000 dan Rp2.000.000.000 pada tanggal 25 Januari 2006, sehingga total setoran modal ke Bank menjadi Rp42.000.000.000. Dan PT Mitra Usaha Sarana menambahkan setoran modalnya pada tanggal 05 dan 11 Januari 2006 senilai Rp3.000.000.000, sehingga jumlah setoran modalnya menjadi Rp8.000.000.000 d. Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.26 tertanggal 29 Desember 2005, yang dibuat dihadapan Adrian Djuani, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Modal Dasar Rp1.000.000.000.000 yang terbagi atas saham seri A sejumlah 8.137.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 atau senilai Rp81.370.000.000 dan saham seri B sejumlah 9.186.300.000 saham dengan nilai nominal Rp100 atau senilai Rp918.630.000.000. Akta ini telah menda- pat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-1608.HT.01.04.TH.2006 tanggal 19 Januari 2006. e. Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 27 tertanggal 31 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Adrian Djuani, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai

25. Capital stock