Accounting Policy Highlights - continue

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Penyisihan kerugian dan kualitas aktiva produktif, aktiva non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Aktiva non produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih -properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account . Penyisihan kerugian kualitas aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap kualitas dari masing- masing aktiva produktif dan aktiva non produktif serta komit- men dan kontinjensi pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah keseluruhan penyisihan kerugian tersebut, Bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia tentang pemben- tukan Penyisihan Penghapusan Aktiva sebagai pedoman. Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif dan kualitas aktiva sebagaimana ketentuan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Syariah, pembentukan cadangan umum dan khusus aktiva produktif adalah sebagai berikut: 1 Umum, sekurang-kurangnya sebesar 1 dari aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertii kat Wadiah Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah. 2 Khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a 5 dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus setelah dikurangi agunan; b 15 dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi agunan; c 50 dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi agunan; dan d 100 dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi agunan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.99PBI2007 tanggal 18 Juni 2007 dijelaskan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2007 kewajiban bank untuk membentukan penyisihan kerugian aktiva produktif tidak berlaku bagi aktiva produktif Non Earning Assets represent Bank Assets which have potential loss such as foreclosed assets, unused property, inter-branches account and suspense account. Allowance for possible losses on earning assets and commitments and contingencies loss estimate is provided based on management’s review and evaluation of the quality of each earning assets, non earning assets, and commitments and contingencies at the end of the year. In determining the required allowance for possible losses, Bank applies the guidelines prescribed by Bank Indonesia. The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets and assests qualities in accordance with Bank Indonesia regulation are as follows: In accordance with Bank Indonesia Regulation No.821 PBI2006 dated October 5, 2006 and it has been revised by Bank Indonesia Regulation No. 99PBI2007 dated June 18, 2007 concerning Assets Quality for Sharia Banks, the allowances for possible losses on general and special provision of earning assets are as follows: 1 General, provision of at least 1 of earning assets and commitments and contingencies classii ed as current, excluding Bank Indonesia wadiah certii cates and government bonds. 2 Special provision at the minimum of: a 5 of earning assets classified as special mention, net of deductible collateral b 15 of earning assets classified as substandard, net of deductible collateral c 50 of earning assets classified as doubtful, net of deductible collateral; and d 100 of earning assets classified as loss, net of deductible collateral In accordance with Bank Indonesia regulation No.99 PBI2007 dated June 18, 2007, effective on January 1, 2007 the allowances for possible losses on assets acquired for Ijarah Muntahiyah Bittamlik is not required.

2. Accounting Policy Highlights - continue

c. Allowance for Possible Losses and Quality of Earning Assets, Non Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies PT Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dalam Rupiah PT Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the year ended on December 31, 2010 With comparative i gures for the year ended on December 31, 2009 Expressed in Rupiah BANK SYARIAH BUKOPIN ANNUAL REPORT 2010 | 13 untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah muthahiyah bittamlik. Saldo aktiva produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut sulit untuk ditagih. Peneri- maan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian selama tahun berjalan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.57PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah, khusus untuk pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah kualitasnya ditetapkan menjadi 4 empat golongan yakni lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kemudian peraturan tersebut dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang efektif mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2007. Dalam Peraturan perubahan tersebut dijelaskan bahwa pengelompokan golongan kualitas pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah ditetapkan menjadi 5 lima golongan kualitas yakni lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan untuk agunan yang diambil alih, transaksi antar kantor dan suspence account dikelompokkan menjadi lancar, kurang lancar, diragukan dan macet mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2008. d. Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia dan Sertii kat wadiah Bank Indonesia yang merupakan sertii kat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah. e. Giro pada bank lain Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima dari bank umum Syariah diakui sebagai pendapatan operasi lainnya. Pendapatan jasa giro dari bank umum konvensional tidak diakui sebagai pendapatan Bank tetapi dicatat sebagai dan digunakan untuk dana kebajikan Qardhul hasan. The outstanding balance of earning assets is written off against the respective allowance for possible losses when management believes that the assets can no longer be collected. Recovery of earnig assets previously writeen-off is credited to allowance for possible losses in the current period. In accordance with Bank Indonesia regulation No.57 PBI2003 dated May 19, 2003 concerning Earning Assets Quality for Sharia Bank, the quality of the Mudharabah and Musyarakah financing facility is sorted into 4 four categories, namely current, sub-standards, doubtful and loss. The regulation was then revised to Bank Indonesia regulation No. 821PBI2006 dated October 5, 2006 concerning Earning Assets Quality for Sharia Banks effective on January 1, 2007. The revised regulation explains that the quality of Mudharabah and Musyarakah financing facility is sorted into 5 five categories, namely current, special mention, sub- standards, doubtful and loss. Facility of collaterals acquired, inter-branches transactions and suspense account is categorized into current, sub-standards, doubtful and loss effective on January 1, 2008 d. Placement with Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia consist of wadiah current accounts and wadiah certificates issued by Bank Indonesia as proof of short-term fund deposits based on wadiah principles e. Current accounts with other banks Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for possible losses. Bonuses received from Sharia banks are recognized as other operating income. Interest from current accounts placed with conventional banks is not recognized as the Banks income but is recorded as and used for part of a charity fund Qardhul hasan PT Bank Syariah Bukopin Catatan atas laporan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dalam Rupiah PT Bank Syariah Bukopin Notes to the Financial Statements For the year ended on December 31, 2010 With comparative i gures for the year ended on December 31, 2009 Expressed in Rupiah 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan c. Penyisihan kerugian dan kualitas aktiva produktif, aktiva non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

2. Accounting Policy Highlights - continue