Sumber: Hasil Analisis Data 2014
Gambar 12 Pekerjaan alternatif nelayan ikan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu
Mayoritas nelayan responden tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi nelayan. Hal ini bisa disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki
serta keterbatasan kesempatan kerja selain menjadi nelayan di wilayah pesisir. Nelayan yang tidak memiliki pekerjaan alternatif akan sulit meningkatkan
pendapatannya terutama saat tidak musim panen ikan. f.
Kategori Penduduk Nelayan di Teluk Palabuhanratu terbagi atas nelayan asli dan nelayan
pendatang. Nelayan yang merupakan penduduk asli sebanyak 45 dan nelayan pendatang sebanyak 55. Nelayan pendatang kebanyakan merupakan nelayan
Makassar. Beberapa dari nelayan Makassar ini sudah tinggal dan menetap di daerah Palabuhanratu.
5 5
90 Bantu kapal lain
Supir Tidak ada
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Produksi dan Nilai Produksi Sumberdaya Ikan Tuna Mata Besar
Data produksi ikan tuna mata besar dengan pancing tonda yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari pihak PPN Palabuhanratu. Data sekunder ini
berupa data berkala time series selama 8 tahun berturut-turut. Perkembangan produksi dan nilai produksi ikan tuna mata besar dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Perkembangan produksi dan nilai produksi ikan tuna mata besar dengan pancing tonda di Teluk Palabuhanratu tahun 2006-2013
Tahun Produksi Ton
Pertumbuhan Nilai Produksi Rp Pertumbuhan
2006 7,399
- 56.729.400
- 2007
53,188 618,85
513.136.900 804,53
2008 35,488
-33,28 446.579.000
-12,97 2009
88,175 148,46
1.163.306.500 160,49
2010 58,594
-33,55 731.596.500
-37,11 2011
208,682 256,15
2.807.569.400 283,76
2012 201,983
-3,21 3.438.528.052
22,47 2013
62,956 -68,83
1.198.318.500 -65,15
Rata-rata 89,558
66,59 1.294.470.532
-82,41
Sumber: PPN Palabuhanratu 2007-2014, diolah 2014
Tabel 7 menunjukkan bahwa produksi ikan tuna tertinggi terdapat pada tahun 2011, yaitu sebesar 208,682 ton. Produksi ikan tuna mata besar terendah
terdapat pada tahun 2006, yaitu sebesar 7,399 ton. Secara umum, produksi ikan tuna mata besar mengalami fluktuasi pada tahun 2006-2013 dengan rata-rata
produksi sebesar 89,56 ton per tahun. Tahun 2006-2010, produksi ikan mengalami fluktuasi, hingga akhirnya meningkat drastis pada tahun 2011. Namun, pada tahun
2012-2013 produksi mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,21 dan 68,83.
Pertumbuhan rata-rata produksi dan nilai produksi ikan tuna mata besar dihitung menggunakan rata-rata geometrik dengan rumus sebagai berikut:
=
1
×
2
× … × .................................................................... 6.1
Dari rumus 6.1 diperoleh pertumbuhan rata-rata produksi ikan tuna mata besar sebesar 66,59. Nilai positif ini menunjukkan produksi secara keseluruhan
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pertumbuhan rata-rata nilai produksi ikan tuna diperoleh sebesar -82,41. Artinya pertumbuhan nilai produksi ikan
tuna mata besar secara umum mengalami penurunan.