Alat Tangkap Kapal Keadaan Umum Perikanan Tangkap di PPN Palabuhanratu

6.3 Catch per Unit Effort CPUE

Catch per Unit Effort CPUE merupakan nilai yang mencerminkan tingkat produktivitas dari upaya penangkapan effort. Semakin tinggi nilai CPUE menunjukkan semakin efisien alat tangkap yang digunakan. Upaya penangkapan diukur dengan jumlah unit alat tangkap pancing tonda. Nilai CPUE didapatkan dari produksi dengan per unit upaya penangkapan yang diperoleh pada persamaan 4.1. Nilai CPUE dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Nilai CPUE tahun 2006-2013 Tahun Produksi Ton Upaya penangkapan Unit CPUE TonUnit 2006 7,399 4 1,8498 2007 53,188 65 0,8183 2008 35,488 58 0,6119 2009 88,175 89 0,9907 2010 58,594 70 0,8371 2011 208,682 229 0,9113 2012 201,983 222 0,9098 2013 62,956 71 0,8867 Rata-rata 89,558 101 0,9769 Sumber: PPN Palabuhanratu 2007-2014, diolah 2014 Tabel di atas menunjukkan nilai CPUE tertinggi terdapat pada tahun 2006, yaitu sebesar 1,8498 tonunit dengan produksi sebesar 7,399 ton dan upaya penangkapan sebanyak 4 unit. Sementara itu, nilai CPUE terendah terdapat pada tahun 2008, yaitu sebesar 0,6119 dengan produksi 35,488 ton dan upaya penangkapan sebanyak 58 unit. Produksi dan upaya penangkapan yang fluktuatif menyebabkan nilai CPUE juga mengalami fluktuasi dengan tren menurun. Tren CPUE mengalami penurunan mengartikan bahwa produktivitas pancing tonda menurun setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 13. Sumber: Hasil Analisis Data 2014 Gambar 13 Tren penurunan CPUE sumberdaya ikan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu y = -0,065x + 1,273 R² = 0,190 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 C P U E To n U n it Tahun CPUE tonunit Linear CPUE tonunit Penurunan CPUE pada pancing tonda diduga merupakan indikasi penangkapan yang sudah mendekati lebih tangkap overfishing. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suseno 2007 dalam Wijaya 2012 yang menyebutkan bahwa gejala overfishing ditandai dengan beberapa indikator, yaitu: 1. Produktivitas produksi menurun 2. Terjadi “booming” spesies tertentu 3. Penurunan ukuran ikan produksi 4. Grafik penangkapan dalam satuan waktu berbentuk fluktuasi 5. Penurunan produksi secara nyata atau signifikan.

6.4 Estimasi Parameter Biologi

Parameter biologi diestimasi dengan menggunakan metode W-H yang dikembangkan oleh Walters-Hilborn 1976. Metode W-H menggunakan persamaan OLS Ordinary Least Square untuk menduga parameter biologi. Adapun parameter biologi yang diestimasi adalah tingkat pertumbuhan intrinsik r, koefisien kemampuan tangkap q, dan daya dukung perairan K. Input yang dibutuhkan dalam metode ini disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Input untuk analisis dalam metode Walters-Hilborn Tahun Produksi Ton E t U t U t+1 Ut-1 2006 7,399 4 1,8498 -0,5576284 2007 53,188 65 0,8183 -0,2522555 2008 35,488 58 0,6119 0,6192054 2009 88,175 89 0,9907 -0,1551110 2010 58,594 70 0,8371 0,0886654 2011 208,682 229 0,9113 -0,0015822 2012 201,983 222 0,9098 -0,0254213 2013 62,956 71 0,8867 - Rata-rata 89,558 101 0,9769 - Sumber: Hasil Analisis Data 2014 Tabel 10 menunjukkan untuk melakukan estimasi parameter biologi dengan menggunakan model W-H diperlukan jumlah upaya penangkapan pada periode t E t , nilai CPUE pada periode t U t , dan stok biomassa −1 − 1. Nilai-nilai ini sesuai dengan persamaan matematis Walters-Hilborn sebagai berikut: +1 − 1 = − � − .................................................................... 6.2 Dengan menggunakan OLS, maka persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi: = − 1t − 2t ............................................................................. 6.3 Hasil dari OLS pada Lampiran 6 dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007, ma ka diperoleh nilai α, , dan . Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil analisis Ordinary Least Square OLS Keterangan Nilai α 0,772747751 -0,763407284 -0,000548001 Sumber: Hasil Analisis Data 2014 Setelah diperoleh nilai α, , dan , maka persamaan 6.β menjadi Yt = 0,772747751 - 0,763407284X 1t - 0,000548001X 2t . Nilai-nilai tersebut kemudian digunakan untuk menduga nilai r, q, dan K yang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Parameter biologi sumberdaya ikan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu Parameter Biologi Satuan Nilai Tingkat pertumbuhan intrinsik r per tahun 0,772747751 Koefisien kemampuan tangkap q 1unit upaya penangkapan 0,000548001 Daya dukung perairan K Ton 1.847,140097 Sumber: Hasil Analisis Data 2014 Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan alami r adalah sebesar 0,772747751. Nilai r ini mengartikan tingkat pertumbuhan intrinsik sumberdaya ikan tuna mata besar di Teluk Palabuhanratu pada tahun 2006-2013 sebesar 0,772747751 per tahun. Koefisien kemampuan tangkap q diperoleh sebesar 0,000548001. Nilai q ini mengartikan proporsi stok ikan yang dapat ditangkap oleh satu unit alat tangkap adalah sebesar 0,000548001 ton. Nilai daya dukung perairan K diperoleh sebesar 1.847,140097. Arti dari nilai K ini adalah Teluk Palabuhanratu memiliki kapasitas daya dukung perairan sebesar 1.847,140097 ton.

6.5 Estimasi Parameter Ekonomi

6.5.1 Estimasi Biaya

Parameter biaya yang dikaji dalam analisis bioekonomi hanya berupa biaya variabel per operasi penangkapan. Biaya variabel yang dimaksud adalah biaya operasional per trip penangkapan tuna mata besar yang diasumsikan konstan. Data biaya pada penelitian ini diperoleh dari data primer melalui