Bentuk-bentuk Strategi Nafkah Sesudah Perluasan TNGHS

strategi nafkah yang paling banyak dilakukan oleh rumahtangga yaitu sebanyak 46,66. Bentuk strategi nafkah migrasi dilakukan oleh 20 rumahtangga. Pada kombinasi bentuk strategi nafkah terdapat empat jenis yaitu rekayasa sumber nafkah pertanian dan pola nafkah ganda dilakukan 6,66 rumahtangga, rekayasa sumber nafkah pertanian dan migrasi dilakukan oleh 10 rumahtangga, pola nafkah ganda dan migrasi dilakukan oleh 6,66 rumahtangga serta ketiga bentuk strategi nafkah dilakukan oleh 6,66 rumahtangga. Merujuk pada Gambar 4. terlihat bahwa sebelum perluasan TNGHS, rumahtangga masyarakat kasepuhan memiliki berbagai bentuk strategi nafkah baik dengan satu strategi nafkah saja ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk strategi nafkah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam bertahan hidup selain bertumpu pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama, rumahtangga masyarakat kasepuhan juga melakukan upaya alternatif melalui strategi nafkah.

6.4.2 Bentuk-bentuk Strategi Nafkah Sesudah Perluasan TNGHS

Sesudah adanya perluasan TNGHS melalui SK Menteri Kehutanan No. 175Kpts-II2003 akses masyarakat kasepuhan menjadi terbatas, masyarakat masih bisa menggarap lahan untuk huma, sawah, dan kebun asalkan masyarakat tidak menebang kayu talun di lahan garapannya, meskipun hanya untuk memperbaiki rumah, selain itu tidak diperbolehkan memperluas lahan, dan tidak merambah hutan. Dalam hal pemenuhan kebutuhan, sektor pertanian masih menjadi tumpuan hidup masyarakat kasepuhan meskipun tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat kasepuhan untuk memiliki mata pencaharian selain sektor pertanian. Melalui strategi nafkah yang dilakukan oleh rumahtangga, masyarakat kasepuhan dapat bertahan hidup dengan segala keterbatasan akses lahan garapan akibat perluasan TNGHS. Gambaran mengenai bentuk-bentuk strategi nafkah yang dilakukan oleh 30 rumahtangga masyarakat kasepuhan di Kampung Cimapag sesudah adanya perluasan TNGH lihat Gambar 5. Sumber: Data Primer, 2010 Gambar 5. Persentase Bentuk-bentuk Strategi Nafkah Rumahtangga Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi di Kampung Cimapag Sesudah Perluasan TNGHS Gambar 5. Menunjukkan sesudah adanya perluasan TNGHS menunjukkan bahwa tidak terdapat rumahtangga yang melakukan bentuk rekayasa sumber nafkah pertanian. Bentuk pola nafkah ganda, masih menjadi bentuk strategi yang paling banyak dilakukan oleh rumahtangga yaitu sebanyak 63,33. Bentuk strategi nafkah migrasi dilakukan rumahtangga masyarakat kasepuhan sebanyak 6,66. Kombinasi bentuk strategi nafkah terdapat empat jenis yaitu rekayasa sumber nafkah pertanian dan pola nafkah ganda dilakukan oleh rumahtangga sebanyak 3,33, rekayasa sumber nafkah pertanian dan migrasi sebanyak 3,33, pola nafkah ganda dan migrasi sebanyak 20 , dan ketiga bentuk strategi nafkah sebanyak 3,33. Berdasarkan Gambar 4. maupun Gambar 5. terlihat bahwa sejauh ini masyarakat kasepuhan tidak menunjukkan perubahan dalam bentuk- bentuk strategi nafkah. Rumahtangga masyarakat kasepuhan baik sebelum maupun sesudah perluasan TNGHS memiliki berbagai upaya alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka, tanpa dipengaruhi dengan adanya keterbatasan akses lahan garapan di kawasan TNGHS. Gambaran mengenai bentuk-bentuk strategi nafkah yang dilakukan oleh rumahtangga masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi di Kampung Cimapag sesudah

63.33 6.66