pengaruhnya terhadap strategi nafkah, serta upaya kolaboratif yang dibangun oleh pihak TNGHS yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang alternatif sumber nafkah
bagi rumahtangga masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan metode survei.
Metode survei dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, untuk mengetahui bentuk-bentuk strategi nafkah
rumahtangga masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi di Kampung Cimapag sebelum dan sesudah perluasan TNGHS.
3.2 Penentuan Responden dan Informan Penelitian
Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah rumahtangga. Hal ini dikarenakan rumahtangga memiliki peranan penting dalam pengambilan
keputusan dan penentuan pengalokasian sumberdaya yang berkaitan dengan penerapan bentuk strategi nafkah. Dalam memperoleh informasi dan data
penelitian diperoleh melalui responden dan informan. Responden adalah pihak yang memberi keterangan mengenai dirinya dan keluarganya. Pemilihan
responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah rumahtangga yang tinggal di Kampung
Cimapag dan merupakan pengikut Kasepuhan Sinar Resmi yang mengelola lahan garapan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 30 rumahtangga dari 80 rumahtangga masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi di Kampung Cimapag.
Sedangkan pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik bola salju snowball sampling secara sengaja purposive. Informan dalam penelitian
ini adalah Ketua Adat Kasepuhan Sinar Resmi, para tokoh adat, dan pengelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari kuesioner dan panduan pertanyaan dari
responden serta wawancara mendalam dengan beberapa informan. Data sekunder diperoleh dengan melakukan kajian pustaka dan menganalisis terhadap berbagai
literatur yaitu skripsi, tesis, buku, jurnal, makalah, internet yang terkait dengan penelitian ini. Selain itu analisis data sekunder juga diperlukan terhadap dokumen
yang diperoleh dari lokasi penelitian, seperti monografi dan peta lokasi. Semua informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam maupun
pengamatan atau observasi didokumentasikan kembali ke dalam bentuk catatan harian, agar tidak terjadi distorsi pesan. Data primer maupun sekunder kedua-
duanya sangat mendukung satu sama lain untuk menyempurnakan hasil penelitian. Semua metode tersebut digunakan dengan tujuan agar data yang
diperoleh benar-benar akurat. Sehingga memudahkan peneliti untuk menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.
3.4 Teknik Analisis Data