digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 26
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Tipe Course
Review Horay Keleb ihan Model Kooperatif Tipe Course Review Horay
yaitu: a.
Pembelajaran yang menarik dan mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi a ktif di da la mnya
b. Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan
perma inan dan hiburan, sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh terhadap pembelajaran
c. Adanya komunikasi dua arah, artinya siswa dengan
guru ma mpu berko munikasi dengan baik, dapat me latih siswa agar dapat berbicara secara krit is, kreatif
dan inofatif. Sehingga tidak menutup ke mungkinan bahwa semakin banyak terjadi intera ksi diantara guru
dan siswa.
d. Siswa lebih semangat belajar karena suasana belajar
lebih menyenangkan Kekurangan Model Kooperatif Tipe Course Review Horay
yaitu: a.
Siswa aktif dan siswa yang tidak aktif nilainya disamakan, art inya guru hanya akan menila i kelo mpok
yang banyak mengatakan horay. Oleh karena itu, nilai yang diberikan guru dala m satu kelo mpok tersebut
sama tanpa bisa me mbedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak aktif.
b. Adanya peluang untuk berlaku curang, artinya guru
tidak akan dapat mengontrol siswanya dengan baik apakah ia menyontek ataupun tidak. Guru a kan
me mpe rhatikan per-ke lo mpok yang men jawab horay, sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar.
Adapun cara untuk mengatasi kekurangan model kooperatif t ipe Course Review Horay, yaitu:
a. Di awal pertemuan, guru perlu menyampaikan dengan
tegas, mengenai tata aturan dalam mengucapkan yel- yel horay, yaitu tidak boleh sampai men imbulkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 27
suasana yang tidak kondusif, apabila siswa me langgar, ma ka akan diberikan pengurangan terhadap skornilai
yang telah diperoleh ke lo mpoknya. b.
Di akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi untuk masing-masing siswa, sehingga dapat diketahui
tingkat pemaha man mate ri dari masing-masing siswa. c.
Di akhir pembelajaran, guru perlu melakukan pemeriksaan kemba li terhadap jawaban kelo mpok
yang telah
disediakan dan
apabila terdapat
kecurangan, maka perlu d iberikan sanksi berupa pengurangan skor terhadap nila i yang telah diperoleh,
sehingga siswa tidak akan berani untuk mengulangi perbuatannya.
E. Perangkat Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe
Course Review Horay
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sebuah sistem akan terwujud bila semua unsur dala m s istem tersebut
dapat berjalan dengan baik seiring dan seira ma menuju tujuan pendidikan
yang telah
ditetapkan. Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan banyak ditentukan oleh kegiatan pembela jaran yang ditangani oleh guru. Dala m menunjang
pencapaian keberhas ilan kegiatan pembe laja ran, perangkat pembela jaran harus dimiliki o leh seorang guru. Untuk itu setiap
guru dituntut untuk menyiapkan dan merencanakan dengan sebaik-baiknya dala m rangka mencapai keberhasilan kegiatan
pembela jaran secara optima l
26
. Perangkat pembe laja ran adalah sekumpulan media
atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembela jaran agar dapat berja lan lancar, e fekt if dan efisien
27
. Perangkat pembela jaran tersebut dapat berupa Rencana
Pela ksanaan Pembela jaran RPP, Buku Gu ru, Buku Siswa, LKS, media , alat evaluasi dan lain sebagainya
28
. Pada
26
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Penddikan Yogyakarta : Pustaka Siswa, 2007, 182.
27
Ibid, 22.
28
Umi Muti’ana,.Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Permainan untuk Melatih Berpikir Kreatif Siswa dalam Pem ecahan dan Pengajuan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 28
penelitian ini, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembe lajaran RPP, Bu ku
Siswa, Le mbar Kerja Siswa LKS dan Soal Kotak Horay.
F. Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran
Untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelaja ran dengan model kooperatif t ipe Course Review Horay harus
me menuhi aspek-aspek validitas validity, keprakt isan practicaly dan keefektifan effectiveness, ketiga aspek
tersebut antara lain: 1.
Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembe lajaran sebelum d igunakan dalam penelitian hendaknya perangkat pembelaja ran tersebut
telah mempunyai status “valid”. Menurut Dalyana bahwa idealnya seorang pengembangan perangkat pembelaja ran
perlu mela kukan pe meriksaan ulang kepada para ahli validator, khususnya mengenai; a Ketepatan isi; b
Materi pembe laja ran; c Kesesuaian dengan tujuan pembela jaran; d Desain fisik, dan la in -la in. Dengan
demikian suatu perangkat pembelaja ran dikatakan valid baik layak, apabila telah din ila i baik oleh para ahli
validator
29
. Sebagai pedoman penilaian para validator terhadap
perangkat pembelajaran mencakup kesesuaian dengan tingkat berpikir siswa, kesesuaian dengan prinsip utama,
kara kteristik dan langkah-langkah strategi ini mengacu pada indikator yang mencakup format, bahasa, ilustrasi
dan isi yang disesuaikan dengan pemikiran siswa. Untuk setiap indikator tersebut dibagi lag i ke da la m sub -sub
indikator sebagai berikut
30
: Pe rta ma, Indikator format Perangkat Pe mbela jaran, terdiri atas: 1 Keje lasan
pembagian materi; 2 Penomoran; 3 Ke menarikan; 4 Keseimbangan antara teks dan ilustrasi; 5 Jenis dan
Masalah pada Materi Kubus dan Balok Kelas VIII SMP YPM 2 Panjunan-Sukodono skripsi IAIN tidak dipublikasikan, 2012, 45.
29
Dalyana, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik pada Pokok Bahasan Perbandingan di Kelas II SLTP, Tesis Surabaya: Program Pasca Sarjana
UNESA, 2004, 71 t.d
30
Ibid, 72.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 29
ukuran huruf; 6 Pengaturan ruang; 7 Kesesuaian ukuran fisik dengan siswa. Kedua, Indikator bahasa,
terdiri atas: 1 Kebenaran tata bahasa; 2 Kesesuaian kalimat dengan tingkat perke mbangan berpikir dan
ke ma mpuan me mbaca siswa; 3 Arahan untuk me mbaca sumber lain; 4 Keje lasan definisi tiap terminologi; 5
Kesederhanaan struktur kalimat; 6 Keje lasan petunjuk dan arahan. Ketiga, Indikator tentang ilustrasi, terdiri atas:
1 Dukungan ilustrasi untuk me mperje las konsep; 2 Keterka itan langsung dengan konsep yang dibahas; 3
Keje lasan; 4 Mudah untuk dipahami; 5 Ketida kbiasan atas gender. Kee mpat, Indikator isi, terdiri atas; 1
Kebenaran Isi; 2 Bag ian-bagiannya tersusun secara logis; 3 Kesesuaian dengan KTSP; 4 Me muat semua
informasi penting yang terkait; 5 Hubungan dengan materi sebelu mnya; 6 Kesesuaian dengan pola pikir
siswa; 7 Me muat latihan yang berhubungan dengan konsep yang ditemukan; 8 Tida k terfo kus pada stereotip
tertentu etnis, jenis kela min, agama , dan ke las sosial.
Sedangkan indikator
kesesuaian perangkat
pembela jaran yang disusun dengan prinsip utama, kara kteristik dan langkah-langkah strategi yang digunakan
sebagaimana te lah dike muka kan sebelumnya. Selanjutnya dengan mengacu pada indikator-
indikator di atas dan dengan me mperhatikan indikator- indikator pada le mbar validasi yang telah dike mbangkan
oleh para pengembang sebelumnya, ditentukan indikator- indikator dari masing-masing perangkat pembela jaran,
yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya. Dala m penelitan ini, perangkat dikatakan valid jika interval skor
pada rata-rata nilai yang diberikan para ahli berada pada kategori sangat valid atau valid. Apabila terdapat skor
yang kurang baik atau tidak baik, a kan digunakan sebagai masukan untuk merev isi atau menye mpurnakan perangkat
pembela jaran yang dike mbangkan.
2. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
Keprakt isan perangkat
pembela jaran yang
dike mbangkan didasarkan pada penilaian para ahli validator dengan cara mengisi lembar validasi masing -
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 30
masing perangkat pembela jaran. Pen ila ian tersebut me menuhi beberapa aspek yaitu; 1 dapat digunakan
tanpa revisi, 2 dapat digunakan dengan sedikit revisi, 3 dapat digunakan dengan banyak revisi, 4 t idak dapat
digunakan.
Dala m pe mbe lajaran in i, perangkat pembela jaran dikatakan prakt is jika validator menyatakan bahwa
perangkat pembelaja ran yang sedang dike mbangkan dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi.
3. Efektivitas Perangkat Pembelajaran
Efekt ivitas perangkat
pembela jaran adalah
seberapa besar pembelaja ran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan mencapai indikator-
indikator e fekt ivitas pembela jaran. Slav in dala m Ike Agustinus menyatakan bahwa terdapat empat indikator
dala m menentukan keefe ktifan pe mbela jaran, ya itu
31
: a Kualitas Pembela jaran, art inya banyaknya informasi atau
ketera mpilan yang disajikan sehingga siswa dapat me mpe la jarinya dengan mudah; b Kesesuaia n Tingkat
Pe mbela jaran, artinya sejauh mana guru me mastikan kesiapan siswa untuk me mpe laja ri mate ri baru;c Insentif,
artinya seberapa besar usaha guru memotivasi siswa mengerjakan tugas belajar dari materi pelaja ran yang
disampaikan. Se makin besar motivasi yang diberikan guru kepada siswa maka keaktifan semakin besar pula, dengan
demikian pembela jaran sema kin efe ktif; d Waktu, artinya la manya waktu yang diberikan kepada siswa untuk
me mpe la jari materi yang diberikan. Pe mbe laja ran akan efektif jika siswa dapat menyelesaikan pe mbelaja ran sesuai
waktu yang diberikan. Pe mbe laja ran akan efektif jika siswa dapat menyelesaikan pembelaja ran sesuai waktu
yang diberikan. Selanjutnya Ke mp dala m Da lyana menge muka kan bahwa untuk mengukur efektiv itas hasil
pembela jaran dapat dilaku kan dengan menghitung seberapa banyak siswa yang telah mencapai tujuan
31
Ike Agustinus P, Efektivitas Pembelajaran Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Induktif dengan Pendekatan Beach Ball pada Materi Jajargenjang di SMPN 1
Bojonegoro, Skripsi, Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNESA, 2008, 13.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 31
pembela jaran dala m waktu yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan pembelaja ran tersebut dapat terlihat dari
hasil tes hasil belaja r siswa, sikap dan rea ksi respon siswa terhadap program pe mbela jaran
32
. Dala m penelit ian ini, penelit i mendefin isikan
efektiv itas pembelaja ran didasarkan pada empat indikator, yaitu segala aktivitas yang dilaku kan oleh siswa,
keterla ksanaan sintaks pembela jaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan hasil be laja r siswa. Masing-
masing indikator tersebut diulas lebih detail sebagai berikut : Pe rta ma, Akt ivitas siswa, Menurut Chaplin
aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan organisme secara mental atau fisik
33
. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilaku kan oleh siswa di sekolah.
Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perila ku yang terjadi sela ma proses belajar mengajar. Kegiat an-keg iatan
yang dima ksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,
mengerjakan tugas -tugas, menja wab pertanyaan guru dan bekerjasa ma dengan siswa lain. Aktiv itas yang timbul dari
siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan ketera mpilan yang akan mengarah pada peningkatan
prestasi.
Pada penelitian in i, a ktiv itas siswa didefinisikan sebagai segala kegiatan atau perila ku yang dilakukan oleh
siswa selama pe mbe laja ran dengan model pe mbela jaran kooperatif tipe Course Review Horay. Adapun aktivitas
siswa yang diamati adalah : 1 Mendengarkan dan me mpe rhatikan penjelasan guru; 2 Membaca dan
me maha mi
masalah kontekstual
di LKS;
3 Menyelesaikan
masalahmene mukan jawaban
dari masalah di LKS dengan pedoman Buku Siswa; 4
Berd iskusi, bertanya, menya mpaikan pendapatide kepada temanguru; 5 Be rdiskusi, bertanya, menyampa ikan
32
Dalyana, 74.
33
J.P.Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi Jakarta : PT . Raja Grafindo Persada, 2005, 9.