perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain.
3.2 Tahap-tahap Kegiatan Penelitian Research and Development Penelitian dan
Pengembangan
Menurut Sugiyono 2014:408 ada sepuluh tahapan kegiatan penelitian RD, yaitu:
Bagan 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Modifikasi dari Sugiyono
Penelitian hanya akan menerapkan tujuh langkah dari sepuluh langkah yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data dengan melakukan penelitian
dan analisis kebutuhan guru maupun siswa terhadap media game edukasi berbasis Adobe Flash CS5, 3 desain produk yang didasarkan pada kebutuhan guru dan
siswa, 4 validasi desain dengan mengajukan desain produk kepada ahli dan praktisi pendidikan untuk dinilai dan divalidasi, 5 revisi desain dengan
melakukan perbaikan desain berdasarkan masukan dari para ahli, 6 ujicoba Potensi dan
Masalah Pengumpulan
data Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain Ujicoba
Produk Revisi Produk
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk Produksi
Masal
produk pada kelompok terbatas, dan 7 revisi produk dengan melakukan perbaikan produk setelah diujicobakan pada kelompok terbatas.
3.2.1. Potensi dan Masalah
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pengembangan adalah dengan mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada pada peserta dan
pembelajaran bahasa Arab. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah Sugiyono 2014:409.
Potensi yang ada saat ini adalah siswa kelas VIII yang masih belum lancar dan kurang menguasai pembelajaran menulis bahasa Arab. Hal ini
dikarenakan oleh keterbatasan media yang digunakan oleh guru pada umumnya. Terbukti dengan hasil penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti pada 30 siswa
MTs Negeri Slawi kelas VIII yang dipilih secara random, 3.33 siswa menyatakan pembelajaran bahasa Arab sangat sulit, 36.7 siswa menyatakan
sulit, 36.7 menyatakan biasa saja, 20 menyatakan mudah, dan 3.33 lainnya menyatakan sangat mudah. Selain itu 70 siswa juga menyatakan penjelasan guru
pada mata pelajaran bahasa Arab kurang jelas. Pembelajaran hanya berfokus kepada buku teks sehingga diperlukan
adanya media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam menguasai kaidah penulisan berbahasa Arab. Terbukti dengan 30 siswa atau 100 siswa yang
menyatakan bahwa guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran khususnya yang berbasis multimedia. Sehingga 76.7 siswa menyatakan sangat
perlu dengan adanya pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Untuk jenis multimedia yang memungkinkan digunakan dalam