Pedoman Observasi Instrumen Nontes

Tabel 4. Predikat Nilai Keterampilan Berdasarkan Konversi Nilai No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa Nilai Kompetensi Sikap 1. A 3,67 - 4.00 SB 2. A- 3,34 - 3,66 3. B+ 3,01 - 3,33 B 4. B 2,67 - 3,00 5. B- 2,34 - 2,66 6. C+ 2,01 - 2,33 C 7. C 1,67 - 2,00 8. C- 1,34 - 1,66 9. D+ 1,01 - 1,33 K 10. D 1,00

3.4.2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Berikut ini peneliti uraikan bentuk instrumen nontes.

3.4.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran, pengamatan sikap religius, dan sikap sosial siswa ketika pembelajaran. Pedoman observasi pada saat proses pembelajaran diantaranya yaitu, 1 keantusiasan siswa di dalam proses pembelajaran, 2 kekondusifan siswa di dalam kelompok mengidentifikasi hakikat, dan unsur pembangun puisi, 3 keaktifan siswa di dalam kelompok di dalam mengidentifikasi hakikat, dan unsur-unsur pembangun puisi, 4 keintensifan siswa dalam menyusun teks hasil observasi dalam bentuk puisi, 5 keefektifan kegiatan refleksi akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangan dan tindakan yang akan dilakukan berikutnya . Sikap religius, yaitu berdoa sesudah dan sebelum menjalankan sesuatu, memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut, dan memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Adapun pedoman observasi proses pembelajaran Sikap sosial yaitu : kreatif, tanggung jawab, santun, percaya diri dan gotong royong. Sikap kreatif, indikator yang dicapai yaitu ; mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, menampilkan sesuatu secara luar biasa atau unik, dan memiliki ide baru. Sikap tanggung jawab, indikator yang dicapai yaitu, melaksanakan tugas individu dengan baik, melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta, dan menerika resiko dari tindakan yang dilakukan. Sikap santun, indikator yang dicapai yaitu, menghormati orang yang lebih tua, tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur, dan tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat. Sikap percaya diri, indikator yang dicapai yaitu ; berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, berani presentasi di depan kelas, dan berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Sikap gotong royong, indikator yang dicapai yaitu, kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, aktif dalam kelompok, dan memusatkan perhatian pada tujuan kelompok. Tabel 5. Pedoman Penilaian Proses Pembelajaran No Responden Aspek yang diamati Teknik Waktu Keterangan 1 2 3 4 5 1 R1 Pengamatan Proses 2 R2 3 R3 Aspek yang diamati : 1. Keantusiasan siswa 2. Kekondusifan siswa 3. Keaktifan siswa di dalam kelompok 4. Keintensifan siswa 5. Keefektifan kegiatan refleksi Tabel 6. Pedoman Penilaian Sikap Religius No Sikap yang diamati Indikator 1. Religius 1. berdoa sesudah dan sebelum menjalankan sesuatu, 2. memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut, 3. memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Tabel 7. Pedoman Penilaian Sikap Sosial No Sikap yang diamati Indikator 1. Kreatif 1. mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, 2. menampilkan sesuatu secara luar biasa atau unik, 3. memiliki ide baru. 2. Tanggung jawab 1. melaksanakan tugas individu dengan baik, 2. melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh atau diminta, 3. menerika resiko dari tindakan yang dilakukan. 3. Santun 1. menghormati orang yang lebih tua, 2. tidak berkata-kata kotor, kasar dan takabur, 3. tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat. 4. Percaya diri 1. berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu- ragu, 2. berani presentasi di depan kelas, 3. berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. 5. Gotong royong 1. kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, 2. aktif dalam kelompok, 3. memusatkan perhatian pada tujuan kelompok. Tabel 8. Pedoman Penskoran Sikap Religius dan Sikap Sosial No Kriteria Skor 1 Selama pembelajaran mencapai tiga indikator penilaian 3 2 Selama pembelajaran hanya mencapai dua indikator penilaian 2 3 Selama pembelajaran hanya mencapai 1 indikator penilaian 1

3.4.2.2 Pedoman wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

The Effectiveness of Numbered Heads Together Technique (NHT) Toward Students’ Reading Ability on Descriptive Text A Quasi Experimental Study at the Second Grade of SMPN 2 Tangerang Selatan in Academic Year 2013/2014

1 9 128

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15